Proyek APBN Yang Dikerjakan PT. MAHARDIKA IMAN SARANA Berlokasi di Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Bharat Diduga Tidak Berkualitas dan Sarat KKN

DAIRI | bongkarnews.com – Pekerjaan Proyek APBN yang dikerjakan oleh salah satu perusahaan yang sedang berkembang bertaraf skala nasional PT. MAHARDIKA IMAN SARANA dengan besaran Pagu Rp. 55.809.620.000,- yang berada di sepanjang jalan negara atau dan provinsi yang dimulai dari perbatasan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Samosir sampai dengan perbatasan Kabupaten Pakpak Bharat dan Provinsi Aceh disinyalir rawan korupsi, beberapa item pekerjaan diduga tidak sesuai metode pelaksanaan pekerjaan.

Pasalnya, pekerjaan dimaksud diduga tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan spesifikasi yang tertuang dalam kontrak pekerjaan serta jauh dari kualitas mutu sesuai standar yang telah ditentukan oleh  Konsultan Perencanaan.

Bacaan Lainnya

Hasil pantauan tim dilapangan ada beberapa kejanggalan dalam pekerjaan proyek tersebut, antara lain :
1. Terlihat beberapa pekerjaan tidak menggunakan Concrete Mixer (Molen Beton)
2. Adukan (campuran) semen dan pasir diduga ada pengurangan volume sehingga semen tidak memiliki kekuatan sebagai perekat (lem), hal ini disebabkan kurang pengawasan dari pihak terkait
3. Tenaga kerja terlihat tidak menggunakan pelindung pengaman sesuai SOP atau syarat pekerjaan standart SNI
4. Alat pemadat compactor diduga tidak sesuai kontrak
5. Dalam pemasangan batu belah/padas terkesan asal jadi
6. Bahan baku dalam pelaksanaannya diduga berkualitas rendah dan tidak sesuai spek
7. Mobilisasi bahan baku proyek yang di Sub. Kontrak di Wilayah Pakpak Bharat menggunakan fasilitas negara (Damtruck Kuning dengan memakai Plat Merah)

Ketua PD AMAN Tanoh Pakpak minta kepada Balai Besar Jalan dan Jembatan Sumatera Utara agar rekanan yang mengerjakan proyek segera membongkar pekerjaan drainase (Parit Semen) yang diduga tidak sesuai dengan gambar.

Sementara itu, Koordinator Pemerhati Pembangunan Dairi (PPD) Tito Manik juga mengatakan, temuan dilapangan terjadi  karena petugas plaksana proyek dan konsultan pengawas tidak maksimal melaksanakan tugas dan fungsinya, sehingga kualitas dari bangunan yang  dikerjakan terkesan asal jadi.

Pembangunan Proyek APBN yang dikerjakan PT. MAHARDIKA IMAN SARANA yang berada di jalan lintas Sidikalang-Dolok Sanggul ini juga diduga terjadi koorporasi antara rekanan dengan pihak pengawas, dimana pekerjaan tersebut terkesan asal jadi atau tidak sesuai dengan S.O.P dan juga pengawas tidak pernah ditemukan berada dilapangan.

Dalam hal ini kepada pihak terkait perlu untuk mengaudit para PPK, Pengawas, Rekanan dan Konsultan Perencanaan, dimana kami duga kuat adanya pembiaran terhadap pelaksanaan pekerja tanpa adanya pengawasan, sehingga adanya kesempatan yang dilakukan antara pekerja memberikan kepada para rekanan ruang bebas mempekerjakan tenaga kerja tanpa pengawasan serta tanpa SAFETY K3 sebagai syarat pekerjaan.

Untuk itu, Koordinator Pemerhati Pembangunan Dairi (PPD) Tito Manik dan Tim akan melaporkan hasil pantauan pekerjaan ini ke pihak Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta membawa beberapa sampel untuk  diuji ke laboratorium USU Medan, agar masyarakat dan pemerintah pusat mengetahui kualitas mutu layak atau tidak.

Jika nantinya hasil uji lab mengatakan kualitas mutunya jauh dari  yang diharapkan maka Tim Pemerhati Pembangunan Dairi (PPD), Lembaga  PKR-N dan Ketua AMAN Tanoh Pakpak Sana’un Boyan Angkat akan mendesak Kementrian PUPR melalui pengawas proyek untuk membongkar ulang hasil pekerjaan yang dimaksud serta harus dipertanggungjawabkan oleh PT. MAHARDIKA IMAN SARANA.

Saat dikonfirmasi kepada Direktur Perusahaan dimaksud, sulit ditemui, sementara pekerja dilapangan mengakui hanya pekerja, tidak tahu menahu soal administrasi proyek.

(BD.007)

Pos terkait