SIAK (BN)-Merasa disepelekan dan diinjak-injak harga dirinya oleh TKA dari Jepang, Umiya Takagi, karyawan PT. BFI (Biomas Fuel Indonesia) akan melaporkan pelaku kepada pihak kepolisian Polres Siak. Hal ini disampaikan Unggal Gultom, 38th, teman korban yang merasa diinjak-injak harga dirinya dalam bekerja kepada BongkarNews.com. Senin (02/10)
Unggal Gultom mengatakan sangat keberatan dan merasa direndahkan saudaranya yang bekerja di PT.Biomas Fuel Indonesia oleh TKA dari Jepang di daerah Buton Kecamatan Sungai Apit.
“Kami merasa sebagai warga negara Indonesia dan sebagai pekerja di Perusahaan PT.Biomas Fuel Indonesia merasa ditekan dan diinjak-injak harga diri kami oleh oknum TKA dari luar negeri. Yang mana, oknum TKA Jepang, Umiya Takagi, yang menjabat sebagai Derektur Keuangan di Perusahaan PT.BFI selalu mengatur dan menekan pekerja Indonesia dalam bekerja. Sedangkan berdasarkan tugasnya bukan wewenang dia untuk mengatur dan mengata-ngatai yang menyinggung hati karyawan,” tetang Gultom.
Hal sama disampaikan juga oleh karyawan PT.Biomas Fuel Indonesia lainnya, Sandro, ia juga mengaku resah dengan tekanan-tekanan yang dilakukan oleh Umiya Takagi kepadanya, sehingga mengganggu aktifitas dalam bekerja. Bahkan yang membuat hati karyawan sakit, mereka selalu di intimidasi, bahkan pekerjaan mereka di baikot dan dihentikan .
“Yang paling menyakitkan buat kami, mereka bilang pakai bahasa inggris yang artinya, ‘aku (Umaya) tahu kalian orang Indonesia enggak suka berjuang, tapi tahukah kamu bagaimana caranya Indonesia mendapatkan kemerdekaan dari Belanda?. Kata-kata itu juga membuat hati kami sakit, karena dia berani membawa-bawa nama Indonesia sedangkan dia (Umaya) sejarah Indonesia yang sebenarnya tidak tahu,” ungkap Sandro.
Sandro berharap, laporan yang ia adukan kepada Polres Siak, bisa diterima dan bisa ditindak lanjuti secara tegas, agar para pekerja dari asing ini tidak semena-mena dalam bekerja apalagi sampai menindas serta mengitimidasi karyawan atau pekerja Indonesia.
“Karena bagaimana pun kami Warga Negara Indonesia merasa diremehkan dan merasa ditekan dalam bekerja, sehingga kami merasa resah oleh tindakan dia kepada pekerja asli Indonesia,” ungkapnya.
Sementara itu Derektur Utama PT.BFI Sipun J Purnomo ketika dihubungi melalui tpon selulernya 08116680XXX tidak aktif, di sms juga tidak dibalas. (Sugianto)