Ratusan Petani Batunadua Tuntut Janji Perbaikan Irigasi ke Wali Kota Padangsidimpuan

PADANGSIDEMPUAN | BONGKARNEWS – Ratusan petani dari tujuh desa di Kecamatan Batunadua, Kota Padangsidimpuan, menggelar aksi unjuk rasa pada Selasa, 3 Juni 2025. Mereka menuntut janji Wali Kota Padangsidimpuan, Dr. H. Letnan Dalimunthe, S.K.M., M.Kes., untuk segera memperbaiki jaringan irigasi persawahan yang rusak parah akibat banjir dan tanah longsor.

Aksi ini dipicu oleh kekeringan panjang yang melanda areal persawahan di Batunadua, mengakibatkan petani tidak dapat menanam padi seperti tahun-tahun sebelumnya. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran serius terhadap ketahanan pangan di desa-desa tersebut.

Bacaan Lainnya

Kerusakan irigasi yang paling disoroti adalah pada Irigasi Ujung Gurap, yang menurut petani, proyek rehabilitasinya senilai belum tuntas dan tidak efektif. Meskipun sempat ada aliran air, volumenya tidak mencukupi untuk mengairi seluruh tujuh desa, menimbulkan kecemburuan di kalangan petani karena air tidak merata sampai ke sawah mereka.

Dalam pernyataan sikapnya, para petani menyayangkan dugaan belum adanya pengerjaan yang selesai. Mereka merasa kepercayaan terhadap Wali Kota mulai terkikis, terutama mengingat janji Wali Kota sebelumnya bahwa irigasi akan segera dialiri air dalam seminggu. “Sampai hari ini, 3 Juni 2025, kami berdiri lagi di sini. Ucapan Bapak itu seperti mimpi yang hilang begitu saja,” ujar salah satu perwakilan petani.

Petani mendesak Wali Kota untuk bertindak nyata dan memastikan air mengalir ke persawahan mereka, bukan dengan proyek-proyek yang diduga tidak jelas. Mereka menyoroti beberapa proyek yang dianggap bermasalah, seperti proyek polongan (buis) beton yang tidak terlihat wujudnya dan box culvert yang mangkrak dengan anggaran yang besar.

“Kami masyarakat akan selalu menuntut hak kami untuk mendapatkan hidup yang layak, seperti semboyan Bapak ‘APBD untuk Rakyat’,” tegas mereka, sekaligus mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tidak diam jika hak mereka diabaikan pemerintah setempat.


Tanggapan Pemerintah

Menanggapi aksi masyarakat, Kepala UPT Irigasi tingkat Provinsi Sumatera Utara, Daskur Hsb, didampingi Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Padangsidimpuan, Imbalo Srg, serta Staf Ahli Bidang Pemerintahan Rahmad Marzuki Nst, menjelaskan bahwa rapat bersama tujuh kepala desa, Dinas PUPR, dan Dinas Pertanian telah dilakukan.

Sebagai solusi sementara, mereka memutuskan untuk menyalurkan air menggunakan drum secara gotong royong. “Pekerjaan ini akan dilakukan secara gotong royong mulai besok,” sebut Kepala UPTD di hadapan massa. (Jul Hadi Lubis/HS Pulungan)

Pos terkait