Kader Demokrat Jadi Korban Tabrak Lari Pengemudi Mobil CRV Hitam

MEDAN | bongkarnews.com – Malang tak dapat ditolak untung tak dapat diraih dan yang namanya nasib naas dan musibah tiada siapapun bisa sangka dan duga sebab datang tanpa dikehendaki. Dan hal ini pula yang dialami Yan Djuna, kader Demokrat DPD Sumatera Utara yang menjadi korban tabrak lari di pertigaan lampu merah Jalan Katamso dan Sakti Lubis pada Selasa (07/03/2023) pada pukul 11 malam, usai korban melakukan pertemuan dengan pengurus Asosiasi Barista Sumatera Utara disingkat ABSU di salah satu kafe di Jalan STM ujung depan kanal.

Kejadian tabrak lari sangat cepat seiring laju mobil hitam yang diperkirakan CRV dari arah Deli Tua ke arah Istana Maimun yang harusnya berhenti karena lampu merah, tapi ini malah menerobos sehingga tabrakan pun tak dapat dihindari karena mobil menyenggol motor. Kejadian tabrak lari ketika korban berkendaraan dari Jalan Sakti Lubis melintasi pertigaan belok kanan ketika lampu hijau, yang mengakibatkan motor yang dikendarai pria yang aktif di kegiatan pariwisata dan UMKM ringsek dan korban mengalami cedera lutut kiri dan lebam pada baju kanan nya.

Bacaan Lainnya

“Kalau pada saat melintasi pertigaan saya melaju dengan kencang dan tidak hati-hati, pasti nyawa saya sudah melayani, ini bayang-bayang kejadian belum juga hilang dari ingatan, bagaimana detik-detik maut akan datang dan bagaimana akhirnya dapat terhindar dari maut, kejadiannya sendiri sangat cepat karena mobil melaju sangat cepat dari Deli Tua menuju ke arah Istana Maimun, yang membuat saya kaget yang lantas terjerembab ke trotoar jalan, terima kasih kepada warga yang mengevakuasi saya, ” ucap pria yang juga seorang akademisi di STIM Sukma yang berada tidak jauh dari lokasi tabrakan.

“Alhamdulillah saya bisa selamat berkat doa dan pertolongan Allah, terkadang seperti ini yang sering terjadi, kita sudah sangat berhati-hati dalam berkendaraan, ikut aturan berlalu lintas yang benar, tapi tidak menjamin orang lain akan melakukan yang sama, yang justru karena kecerobohan mereka, dapat menyebabkan kematian atau cacat permanan pada orang lain, dan sedihnya usai menyenggol motor, si pengemudi tancap gas tanpa peduli dengan kondisi korban, sampai saat ini saya masih penasaran dengan si penabrak, andai saya bisa melihat CCTV yang terpasang di pertigaan sama pihak kepolisian, apa buat laporan dahulu?” tanya korban kepada wartawan.

Motor korban yang juga seorang jurnalis, tergantung dalam organisasi Perkumpulan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) kini nyaris tak dapat dipakai lagi usai kejadian tabrak lari pada malam naas oleh si pelaku yang adalah seorang pengecut, tapi pada tengah malam dipaksa dikendarai lagi menuju ke rumah di kawasan Helvetia. Syukur korban selamat, bila meninggal atau luka parah bagaimana? Berharap pihak kepolisian dapat menemukan pelakunya dari plat nomor kendaraan nya melalui CCTV yang selalu memantau arus kendaraan dan kejadian di pertigaan atau persimpangan jalan, usai korban membuat laporan.

(Yd)

Pos terkait