BIREUEN | BN – Tragedi musibah kebakaran yang menimpa warga Kabupaten Bireuen terus berlaku diberbagai tempat. Sarana Antisipasi Pemkab Bireuen berupa Persediaan 8 unit mobil Pemadam kebakaran tidak mampu berbuat banyak dan selalu ketinggalan langkah.
Malah seringnya, dibeberapa tempat kejadian amukan sijago merah dengan leluasa melalap apa yang ada disekitarnya sebelum mobil Pemadam kebakaran milik Pemda Bireuen tiba di TKP.
Menurut keterangan yang dipaparkan sejumlah pegawai Kantor Damkar Bireuen Rabu 14 Juni 2017, Persediaan Mobil Damkar ada 8 unit, tapi yang agak sehat Cuma 4 unit. Itupun masih terkendala dengan tiada Accu sehingga menyebabkan tetap tidak bisa jalan makanya cuma dua unit mobil damkar saja yang selama ini bisa lalu lalang beroperasi menjalankan aktivitasnya.
Menurut Pegawai senior dalam tim jaganya, persediaan sarana transportasi milik pemda Bireuen mulai mencak-mencak sistem operasionalnya sejak SKPK Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang juga membawahi bagian Pemadam kebakaran di komandoi oleh Farhan Husen SE.,MM sekira delapan bulan lalu, menggantikan jabatan Ir Asmara Hadi yang tersandung kasus pidana soal Kredit Mandiri Fiktif..
Menurut amatan dan yang kami rasakan sendiri, Pak Farhan kayaknya tidak begitu becus untuk menerima serta mencintai profesi bidang BPBD yang disuguhkan kepadanya.
Terbukti, saban hari ada saja keluhan dan sumpah serapah dari anggota Pegawai Pemadam Kebakaran yang tidak lengkap prasarana yang dibutuhkan, jika berlaku sistem gerak cepat menangani sesuatu objek warga yang butuh pertolongan.
Menurut salah seorang petugas pemadam kebakaran Bireuen ini, sistem kedisiplinan pimpinan dalam menjalankan kewajibannya terutamanya dalam mengayomi semangat kerja kami bawahan, terkesan tergesa-gesa bak kurang waktu luang.
Bahkan katanya, demi nama baik dan citra seorang pimpinan sebuah SKPK Kepala kantor kami begitu terkesan begitu gampang melempar kesalahan kepada kami bawahan, meskipun dengan statemen bohong sekalipun, seperti uraian keterangan yang disampaikan lewat salah satu media harian lokal edisi Rabu 14 Juni 2017.
“Ataukah beliau memang punya tugas utama semacam bisnis luar dinas lainnya yang butuk fokus selalu, sehingga adapun kerja abdi negara merupakan status kedua mengisi masa senggangnya,” tanya seorang personil muda lainnya yang berambut cepak dengan nada sinis.
Wartawan Media ini yang mendalami masukan informasi sambil berbaur dalam kelompok tim BPBD yang bertugas di bangku siaga bagian bawah kantor juga memberi masukan, apa yang mereka utarakan juga merupakan penyebab dasar tak lain adalah keterlambatan damkar menjangkau TKP.
Yang terkini saat keterlambatan dalam menangani sijago merah di Gampong geulanggang Teungeoh, Kecamatan Kota Juang Bireuen hingga memusnahkan sebanyak 18 unit rumah semi permanen warga, tak tertolong padahal jarak jangkau antara kantor parker Damkar dengan TKP hanya sekitar 1,5 kilometer.
Padahal pada saat musibah rumah warga Desa Geulanggang berlaku, petugas pemadam kebakaran Bireuen juga ikut dibantu angkut air oleh mobil tangki milik Dinas Bina Marga dan cipta Karya Pemkab Bireuen.
Meskipun menurut informasi yang dihimpun Bongkar News, inisiatif ikut meringankan tugas awak pemadam dari pihak pegawai SKPK Bina Marga dan Cipta Karya ini juga tak sempat dihargai dengan tanda terimakasih dalam bentuk apapun oleh kepala BPBD Bireuen, meskipun tak diharap.
Begitu juga dengan kebakaran yang menimpa rumah Ketua RAPI di kawasan Karang Rejo Pulo Kiton Bireuen baru-baru ini pun sampai jadi abu tidak tertolongkan walau jarak tempuhnya Cuma sekitar 1 kilometer,” demikian urai salah seorang juru bicara diantara pegawai Pemadam Kebakaran Bireuen.
Makanya Tidak terlalu Berlebihan rasanya kalau kami personil Pemadam Kebakaran yang terbagi dua kelompok kerja, selalu siaga I dalam masa 1 x 24 jam mengharapkan kepada pengambil kebijakan penempatan pejabat pemerintahan Kabupaten Bireuen untuk mengkaji serta melakukan evaluasi ulang tentang penempatan mantan Kabag Humas tersebut di SKPK yang menyangkut melayani warga di 17 propinsi dalam sistem emergency.
Sekretaris BPBD Kabupaten Bireuen Adli Juli SE ditanyai BongkarNews tentang padatnya keluhan pegawai Pemadam Kebakaran utamanya terkait kelengkapan dan transportasi kerja juga menyangkut urusan kepedulian dan juga sikap kepekaan terhadap kesejahteraan demi semangat siaga I pasukan petugas jika ada info gerak mendadak juga mengaku prihatin dan heran dengan suasana yang entah kenapa terbentuk seperti sekarang ini.
Pegawai Aktif yang mengaku baru sekitar tiga bulan dibebani tugas sebagai bawahan langsung Farhan Husen ini turut merasa bingung dengan banyaknya masukan keluhjan pegawai dengan beragam ketimpangan yang ada.
“Padahal Katakanlah soal kondisi kesehatan Mobil Damkar Yang butuh Reperasi dan masuk bengkel, dananya memang sudah tersedia dalam DPA khusus, Namun menyangkut apa alasan lain sehingga pimpinan utama kami terkesan “melempem” menampung jeritan bawahan dalam pelaporan kekurangan perangkat kerja, sungguh saya masih kurang memahami sepenuhnya tentang hal itu ,” demikian pungkas Adli SE. (Roesmady)