Satu Pelaku Penculikan Pendamping Desa Dibekuk

Bireuen | BN-Seorang pelaku penculikan terhadap pendamping desa, Harmali alias Heri (36), wargaDesa Meunasah Bungo, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, salah orang diantaranya berhasil ditangkap aparat Polres Bireuen, Minggu (10/2) seusai Magrib.

Menuruti, Kapolres AKBP Riza Yulianto, SE, SH kepada wartawan menyebutkan, salah seorang pelaku yang ditangkap itu, DD alias Komeng (39), warga Desa Geulanggang Tengoh, Kecamatan Kota Juang, Bireuen.

Bacaan Lainnya

Ia ditangkap aparat Polres, dalam satu penggrebekan di Desa Cot Jrat, kecamatan yang sama, Minggu (10/9) seusai shalat Magrib.Penangkapan terhadap Komeng tidak lepas hasil kerja keras aparat kepolisian setempat , dan insformasi masyarakat dalam upaya polisi mengungkapkan kasus penculikan tersebut.

Hasil pemeriksaan sementara, Komeng menyangkal iku terlibat dalam aksi tersebut yang melibatkan lima orang,  kapasitasnya hanya mengantar korban sampai dekat Jembatan Tutie Rumbia, Bireuen. Kapolres mengatakan, masih memburu para pelaku lainnya dan menghapkan dukungan semua pihak, dalam upaya mengkapkan kasus tersebut.

Seperti yang diberitakan media ini, seorang pendamping desa Meunasah Bungo, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, Hermaili alias Heri (36) diculik, ketika sedang berada di warung kopi di desa, Jumat (7/9), sekitar 16.15 WIB. Dugaan sementara, korban di culik OTK karena masalah utang piutang.

Namun, keesokan harinya, Sabtu (9/9) dini hari, Heri dibebaskan, dekat Titi Rumbia Kota Bireuen. aili akhirmya membebaskan sanderanya di dekat Tute yang kemudian dijemput polisi di rumahnya, untuk diminta keterangan.

Kasus penculikan di Bireuen santer dibicarakan, sehingga penculikan mengingatkan pada masa konflik, menyusul pelakunya yang mengunakan menggunakan senjata api. Berbagai versi menyebukan terhadap pelakunya, yang mensinyalir pelakunya oknum aparat keamanan yang bertugas ganda sebagai penagih utang maupun sipil bersenjata yang memang masih ada. Untuk ituy, diharapkan kepada aparata kepolisian membongkar kasus tersebut secara terang benderang, sehingga masyarakat tahu, siapa pelaku sebenarnya.

Korban yang dikenal sebagai pendamping desa, diculik OTK dengan mengunakan senjata api laras panjang. Penculikan tersebut dinilai paling nekad dan sangat berani. Betapa tidak, dilakukan disalah satu warung kopi di Desa Munasah Bungo, di waktu siang hari lagi, dan yang membuat Heri tak berkutik, letusan senjata api laras panjang, yang  menyalak satu kali  ke arah bawah.

Salah seorang warga desa yang melihat kejadian itu mengatakan, ketika korban sedang minum kopi bersama rekannya, tiba-tiba berhenti mobil, salah seorang turun dari mobil mendatangi korban yang mengajaknya naik ke dalam X Trail Nopol BK 78 M. Tapi, Heri menolak  untuk naik ke mobil pelaku, sehingga pelaku penculik melepaskan tembakan satu kali ke lantai. Karena takutnya dengan pelaku yang mengunakan senjata api Jenis AK-56, akhirnya memaksanya menuruti permintaan pelaku, yang membawanya tersebut.(Maimun Mirdaz)

Pos terkait