Pabrik Padi Keliling Aspirasi Dewan Bireuen 2016 Nongol Di Bengkel Las

BIREUEN | BN – Wakil Ketua DPRK Bireuen Drs Muhammad Arief sangat menyesalkan sistem tanggungjawab kinerja pegawai Dinas Penanaman Modal, Perdagangan, Koperasi dan UKM Bireuen.

Pasalnya, Barang bantuan bagi kelompok masyarakat penerima dari dana Aspirasinya TA 2016 berupa 5 unit mobil Penggiling padi keliling untuk membantu jajaran pendukung didapilnya hingga berganti tahun, belum dapat diserahkan kepada kelompok penerima.

Bacaan Lainnya

Kinerja pejabat terkait pada Dinas Penanaman Modal, Perdagangan, Koperasi dan UKM Bireuen sungguh telah menimbulkan kesan negative dari calon penerima bantuan terhadap saya yang telah jauh-jauh hari memberi harapan sekaligus meminta melengkapi syarat Administrasi untuk dokumen kelayakan menerima bantuan.

“Malah saya dituduh membual demi menghibur hati pendukung setia. Padahal anggaran aspirasi untuk pembuatan barang tersebut sudah lama saya tarik dan saya

kantongi untuk pribadi,” demikian anggapan yang pernah diarahkan terhadap wakil Ketua DPRK Bireuen dari Partai lokai itu.

Menurut Informasi yang dihimpun BongkarNews, keterlambatan proses penyediaan barang aspirasinya terjadi didinas terkait. “Malah sering saya pertanyakan, selain pada PPATK Dinas Penanaman Modal, Perdagangan, Koperasi dan UKM Bireuen, sampai meluapkan uneg-uneg kepada kepada Sekda Bireuen dalam suatu kesempatan di Aula DPRK Bireuen.

Isu yang berkembang, pengrajin bengkel las tempat rekanan pengadaan barang merakit mobil penggiling padi keliling sempat menghentikan menyelesaikan pesanan rekanan, akibat uang untuk pembelian barang keperluan yang menunggak lama.

Pengusaha bengkel las depan Kantor PT Takabeya Group itu baru menyelesaikan barang pesanan langganannya setelah setoran uang beli keperluan barang rakitan dilunasi. “Tiga unit udah lama siap kami kerjakan, yang dua lagi tertunggak dengan bayaran beli bahan bahan dan ongkos kerja, dan baru dua minggu lalu disetornya maka ini baru selesai kami kerja semuanya,” tandas pemilik bengkel las mitra rekanan.

Berbagai Informasi lainnya yang diperoleh Media ini menyatakan,  Dana jatah aspirasi DPRK PNA Muhammad Arif untuk kapasitas pengadaan 5 unit Mobil penggilaing padi keliling yang diflot kedalam kas  Dinas Penanaman Modal, Perdagangan, Koperasi dan UKM Bireuen sudah sekitar 5 bulan silam ludes ditarik rekanan kepercayaan.

Anggaran yang sudah dicairkan ternyata tidak dipergunakan untuk menyelesaikan pekerjaannya, sehingga pihak dinas penanggungjawab harus mencari solusi apappun caranya agar dana titipan oknum dewan itu terkafer seperti yang diamanatkan.

Perkembangan tersebut sudah pasti dirahasiakan terhadap Dewan pemilik dana aspirasi itu. Pasalnya, rekanan terkait juga mitra yang dipercayakan oleh dinas bersangkutan.

Sebaliknya, juga merebak isu jika dana titipan Aspirasi Dewan TA 2016 sebesar hampir Rp 200 juta  dalam kas bendahara Dinas Penanaman Modal, Perdagangan, Koperasi dan UKM Bireuen sudah lowong ditarik oleh Kepala Dinas.

Berlanjut isu kalau Kadis Penanaman Modal, Perdagangan, Koperasi dan UKM Bireuen Darwansyah SE tidak menyetor kepada   rekanan pengadaan barang untuk menuntaskan proyek pengadaan yang dilimpah kepadanya.

Hal itu lah yang membuat kontraktor kepercayaan terhalang membayar semua keperluan barang pabrik keliling yang di rakit dibengkel pinggiran jalan Negara Desa Reulueut, Kabupaten Bireuen.

Tudingan jika anggaran untuk membuat 5 unit Mobil pabrik keliling sudah dicairkan sang Kadis dibantah keras oleh Darwansyah. “Itu isu bohong dan tak mendasar, malah sebaliknya, untuk memenuhi tanggungjawab, kami harus menangkalnya dengan uang pribadi sebesar Rp 30 juta, agar barang aspirasi dewan itu bisa rampung, meski waktu kesiapannya sudah molor jauh untuk sampai ketangan penerima,” tandas Darwansyahn tanpa menyebutkan identitas sosok rekanan kepercayaannya itu.

DPRK Bireuen Partai PNA yang juga sebagai Wakil Ketua DPRK Bireuen Drs Muhammad Arief saat berbincang dengan Bongkar News usai santapan hidangan undangan syukuran turun tanah cucu Bupati Plt Ir Mukhtar Abda Msi Senin 23 Januari 2017, mengaku sangat kecewa terhadap sistem kinerja pegawai SKPK  bersangkutan, yang telah berakibat timbulnya pemikiran miring dari kelompok calon penerima bantuan di kecamatan dapilnya untuk dirinya yang seakan memberi harapan hampa.

Menurut dewan yang jika dalam dunia sastra dikenal dengan sapaan Arief Andepa, inisiatif menyalurkan aspirasi 30% dari total Rp 600 juta Aspirasi /anggota DPRK Bireuen dalam bentuk barang produksi demikian setidaknya akan membantu sumber kebutuhan harian bagi anggota kelompok dari hasil usaha pabrik penggiling padi keliling tersebut.

Diuraikan, harga satu unit pabrik penggiling padi mencapai Rp 37 Juta dan dalam satu kelompok penerima memiliki jumlah anggota hingga 50 orang. Hitungannya butuh dana Rp 185 Juta untuk 5 unit Mobil penggiling padi keliling, yang hasil produksinya akan dinikmati oleh 250 orang.

“Saya pikir sistem ini lebih positif, daripada menyumbang dana kontan yang tak seberapa dibagi per orangnya,” demikian ungkap Arief Andepa seraya penuh harap agar barang sumber dana aspirasinya itu sampai ketangan penerima sebelum Februari 2017. (Roesmady)

Pos terkait