2017 Dipastikan Dimulai Tahapan Pembangunan dan Pemugaran Bandara Fl Tobing Pinang Sori

Tapteng-BN.
Informasi yang didapatkan BONGKAR NEWS dari Kepala Bandar Udara (Bandara) FL Tobing Pinangsori, Ambar Suryoko melalui KTU B.Silitonga saat dihubungi  melalui telephon seluler memastikan, tahapan pembangunan pemugaran bandara dimulai 2017 mendatang. Kepastian itu didapat dari pemerintah pusat, sehingga bandara itu nantinya bisa didarati pesawat berbadan lebar jenis boing tujuan domestik.

“Dari sisi udara kita sudah siap pada 2017. Namun dari sisi darat, seperti pembebasan lahan di sekitar bandara dan infrastruktur jalan dari dan ke wilayah Tapteng hingga bandara, masih belum terealisasi sampai saat ini. Kita berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapteng dapat segera menyelesaikannya, selambatnya pada 2016 ini,” sebutnya, menjawab BN, Jumat (21/10).

Bacaan Lainnya

Dalam perencanaan utama, kata dia, pembangunan dilakukan secara bertahap selama empat tahun, berdasar kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pengembangan tersebut berupa peningkatan dan perpanjangan landasan pacu (runway) bandara, peningkatan gedung terminal keberangkatan, pembangunan kargo, perluasan lapangan parkir dan hangar pesawat serta instrument bandara lainnya.

Sehingga Bandara FL Tobing diproyeksikan dapat menampung sedikitnya 10 unit pesawat besar dan benar-benar menjadi bandara penopang di wilayah pantai barat Sumatera Utara. “Total kebutuhan anggaran untuk pengembangan bandara ini sekitar Rp603 miliar. Semua sudah siap sesuai perencanaan empat tahun ke depan. Tinggal kesiapan Pemkab Tapteng dari sisi darat,” tambahnya lagi.

B.silitonga memastikan, pergerakan arus penumpang lewat bandara FL Tobing nantinya akan semakin ramai. Terbukti data arus penumpang tiga tahun terakhir melonjak hingga 150 persen dari 50.000 orang di 2013, menjadi 150.000 orang pada 2015.

Kita juga dapat melihat dengan pada saat ini, saking banyaknya pengguna jasa transportasi udara sehingga untuk pembelian tiket 1 minggu kedepan sudah habis terjual, yaitu dengan maskapai penerbangan Garuda. B.silitonga juga memaparkan dengan secara jelas dan terperinci mengenai jenis maskai penerbangan yang ada di bandara FL Tobing, yaitu:

Garuda, dengan jenis pesawat jet bombardir CRJ 1000 NG buatan kanada yang mampu mengangkut atau dengan kapasitas penumpangnya sebanyak 96 orang, dengan rute penerbangan, Jakarta – Silangit – Pinang sori 3xseminggu, yaitu hari minggu, selasa, dan jum’at. sedangkan untuk rute penerbangan Jakarta – Pinang sori, atau sebaliknya, yaitu hari senin, rabu, kamis, dan sabtu.
sedangkan Garuda untuk jenis pesawat ATR 72600 dengan kapasitas penumpang sebanyak 72 orang, melayani rute penerbangan Kuala namu – Pinang sori 3xseminggu.

Wings air, dengan jenis pesawat ATR 72500 dan ATR 72600 dengan rute penerbangan Kuala namu – Pinang sori 3xseminggu. dengan waktu keberangkatan 08.50 WIB, 11.30 WIB, dan 14.30 WIB.

Susi air, dengan kapasitas penumpang 12 orang dengan rute penerbangan Gunung sitoli – Pinang sori – Gunung sitoli, Lasondre/P.tello – Pinang sori – Lasondre 3xseminggu yaitu hari Senin, Rabu, dan Jum’at. namun untuk rute penerbangan Gunung sitoli – Pinang sori – Gunung sitoli kadang jumlah penumpangnya tidak penuh. beda dengan rute penerbangan Lasondre – Pinang sori – Lasondre jumlah penumpangnya selalu penuh. ini dikarenakan penumpangnya kebanyakan warga Tapteng dan Tapsel yang bekerja disana sebagai pengusaha dan kontraktor ucap B.silitonga.

Dikatakan B.silitonga juga, bahwa peminat yang banyak menggunakan jasa dari ke tiga maskapai penerbangan ini adalah Garuda air lines, dikarenakan jadwal keberangkatannya selalu tepat waktu dan juga mendapat makanan.

Ditanya mengenai harga tiket pesawat, B.silitonga juga memberikan informasi kepada BN yaitu Garuda dengan rute Pinang sori – Jakarta berkisar Rp.1,3 jt dengan pemesanan tiket sebulan sebelum keberangkatan, dan Rp.1,8 jt dengan pemesanan tiket tiga hari sebelum keberangkatan.
untuk Wings air berkisar Rp.450 rb s/d Rp.500 rb dengan pemesanan tiga hari sebelum berangkat.
sedangkan untuk Susi air berkisar Rp.298 rb untuk rute Gunung sitoli – Pinang sori, dan Rp.258 rb untuk rute Lasondre – Pinang sori.

Kalau mengenai pesawat yang paling besar dan pernah mendarat di bandara FL Pinang sori itu jenis Fokker 100 milik Trans wisata dengan kapasitas penumpang 100 orang, jawab B.silitonga saat di tanyai BN.

“Ini merupakan bukti, pengembangan bandara FL Tobing sudah waktunya. Sementara untuk 2016 ini, alokasi anggaran masih sebatas maintanance (pemeliharan),” tutur B.silitonga.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pemkab Tapteng, Basyiri Nasution, mengaku kurang mengetahui secara spesifik soal pembebasan lahan di kawasan bandara FL Tobing Pinangsori tersebut. Dia hanya mengetahui secara gelondongan bahwa ada pembebasan lahan tersebut pada 2016 ini ditampung di Dinas Pertanahan Pemkab Tapteng.

“Tentang apakah ikut pembebasan lahan untuk runway bandara dan lainnya, yang tahu itu dinas,” jawab Basyiri.

(washington)

Pos terkait