Medan ,BN – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sebagai penegak peraturan daerah (Perda), kerap kali berhadapan dengan masalah hak azasi manusia (HAM) kala berusaha menegakkan ketertiban umum. Stigma negatif pun masih kerap melekat pada Satpol PP, padahal apa yang mereka lakukan itu memang diperlukan untuk menciptakan kenyamanan di Kota Medan guna menjadikannya sebagai rumah bersama yang aman, nyaman, asri namun tetap religius.
Demikian disampaikan Wali Kota Medan, Drs H T Dzulmi Eldin S MSi diwakili Asisten Pemerintahan Setdakot Medan, Drs Musadad Nasution dalam acara Panggung Praja Wibawa Satpol PP di Open Stage Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) Medan, Rabu (8/2). Acara ini digelar dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-67 Satpol PP dan Satuan Perlindungan Masyarakat ke-55 tahun 2017.
Untuk itulah Wali Kota mengatakan bekerja dengan hati sangat diperlukan dan dituntut dari Satpol PP sebagai apratur negara. Oleh karenanya pendekatan persuasif harus dilakukan ketika berhadapan dengan masyarakat meskipun disadari pendekatan persuasif tidak selalu berhasil di lapangan.
“Walaupun demikian kita harus menjadikan pendekatan koersif (bersifat kekerasan) sebagai alternatif ketika pendekatan yang lain gagal menemui solusi terbaik. Saya juga sadar ketika pendekatan koersif lah yang akhirnya ditempuh sebagian besar dari rekan-rekan Satpol PP karena terpaksa,” kata Musadad menyampaikan pidato tertulis Wali Kota.
Di Hari Ulang Tahun Satpol PP dan Satuan Perlindungan Masyarakat ini, Wali Kota selanjutnya menyampaikan ucapan terima kasih atas segala daya dan upaya yang telah dilakukan selama ini. Menurut Wali Kota, semua itu dilakukan tidak lain hanyalah untuk menciptakan Kota Medan masa kini dan masa mendatang yang lebih baik lagi bagi semua.
“Tunjukkanlah kerja keras dan kerja ikhlas agar perayaan ulang tahun ini dapat menghasilkan sesuatu yang bermakna bagi ketertiban umum maupun demi Kota Medan Rumah Kita yang tercinta ini!” ujarnya.
Di samping itu mantan Wakil Wali Kota dan Sekda Kota Medan ini tak lupa berpesan, agar seluruh petugas satpol PP agar selalu menjaga sopan santun sebagai nilai luhur yang wajib dijaga bersama, sambil tetap bertugas menegakkan ketertiban umum.”Saya berharap Satpol PP akan terus berjaya dan ketertiban umum di Kota Medan semakin meningkat,” harapnya.
Panggung Praja Wibawa satpol PP ini juga diisi dengan pemberian penghargaan kepada petugas Satpol PP yang telah pensiun maupun berprestasi. Penghargaan ini diberikan sebagai ungkapkan apresiasi dan terima kasih atas pengabdian yang telah mereka berikan selama ini. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian pakaian dinas lapangan (PDL) bagi petugas Satpol PP yang baru direkrut dan menyelesaikan pendidikan dasar selama sebulan serta dipungkasi dengan hiburan musik.
Sebelumnya Kasatpol PP Kota Medan, M Sofian dalam laporannya menjelaskan, selain memperingati hari uklang tahun Satpol PP dan Satuan perlindungan Masyarakat, acara ini digelar untuk memberikan motivasi dan semangat bagi seluruh personel Satpol PP. Melalui acara ini diharapkan dapat meningkatkan semangat kebersamaan dan soliditas di lingkungan Satpol PP.
Dikatakan Sofian, kebersamaan dan soliditas yang selama ini sudah terbangun dengan baik dalam mendukung tugas diharapkan dapat dipertahankan dan ditingkatkan lagi. Apalagi bilang Sofian, Wali kota dan Wakil Wali Kota dalam beberapa kesempatan telah berulangkali menegaskan bahwasannya kebersamaan dan soliditas merupakan harga mati bagi petugas Satpol PP yang tidak dapat ditawar-tawar lagi.
“Jadi marilah kita terus meningkatkan kebersamaan dan soliditas diantara kita. Di samping itu harus tetap semangat dalam melaksanakan tugas yang telah diamanahkan kepada kita. Kemudian yang lebih penting lagi, kita harus selalu bekerja keras untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat!” tegas Sofian.(ndo)