BIREUEN |BN – Sejak memasuki hari tenang pukul 00.01 Wib tanggal 12 Februari 2017 tahapan Pilkada 2017, Berbagai perkembangan baru mencuat dalam kalangan Masyarakat Kabupaten Bireuen. Tindakan semena-mena paslon serta isu fitnah sengaja ditebar oleh paslon via aksi dari tim misterius yang rawan imbas terobrak-abriknya kelangsungan program “pilkada damai” di Kabupaten Bireuen, Propinsi Aceh.
Perkembangan terkini dan isu terpanas melanda masyarakat Kabupaten Bireuen yang sedang menikmati tahapan masa tenang (12 Februari – 14 Februari 2017) menghadapi hari pencoblosan Rabu 15 Februari 2017, Berawal dari Informasi melalui dumay nitizen Selasa sekira pukul 05.00 Wib dini hari yang sengaja memasang gambar dua lembar surat pernyataan bermaterai Rp 6000,” dengan menyatakan bahwa Calon Bupati Bireuen dari jalur independen, Teungku H. Muhammad Yusuf A. Wahab atau Tu Sop, telah menyatakan mundur dari pencalonan.
Sementara gambar yang satu lembar pernyataan lagi adal pernyataan dari Tgk Nasruddin Judon (Abi Nas) Ketua Timses pemenangan paslon Bupati Bireuen nomor urut 3 Tu Sop – Dr Pur. Mengacu kepada rancangan yang berlaku untuk mengganggu suasana keamanan di Kabupaten Bireuen, sepertinya ada pihak tak bertanggungjawab yang ingin menjadikan Bireuen sebagai sample titik pengkondisian baru merubah suasana keamanan di Bireuen dan di Aceh umumnya,” tanggap seorang tokoh masyarakat Kota Kabupaten Bireuen yang minta dirahasiakan namanya dengan mimic wajah prihatin.
Menanggapi suran pernyataan bodong yang mengarah terhadap dirinya, Calon Bupati Bireuen nomor urut 3 Tgk M Yusuf A Wahab yang berpasangan dengan dr Purnama Setia Budi SPog dihubungi BongkarNews selasa pagi 14 februari 2017 meluruskan, bahwa itu merupakan surat pernyataan palsu yang kemudian sengaja dibuat untuk tujuan menimbulkansuasana kekacauan informasi menjelang hari H.
“Saya tidak mengundurkan diri. Secara aturan pilkada pun tidak diperbolehkan. Surat palsu itu dibuat oleh orang yang tidak bertanggung jawab dan bertujuan merusak konsentrasi tim serta bertujuan menimbulkan “huru-hara” dalam kalangan masyarat Kabupaten Bireuen yang sedang konsentrasi mengahadapi pemilukada Rabu besok 15 Februari 2017,” demikianlah jawaban resmi Tusop melalui ponsel pribadinya dengan nada kecewa dengan cara2 serang yang digunakan oleh saingan-saingan politik pilkada di Kabupaten Bireuen.
Beberapa informasi perkembangan keadaan yang mencuat dalam kalangan masyarakat Kabupaten Bireuen pada masa-masa hari “H” pilkada bupati Bireuen priode untuk 2017 – 2022, sangat meresahkan malah nyaris menyesatkan masyarakat di 17 kecamatan dalam Kabupaten Bireuen.
Perkembangan dan tindakan diluar aturan yang sempat santer menggaung sejak memasuki masa tenang pilkada, diawali dengan sikap Bupati Petahana yang muali aktif kembali dari masa cuti Minggu 12 Februari 2017 pukul 00.01 Wib. Entah sejak kapan sudah dirancang Ruslan M Daud langsung membuat dan menandatangani surat undangan kepada 14 orang perangkat setiap desa untuk mengahadiri Raker pembahasan ADG serta ADD 2017 di kantor pusat pemerintahan Kabupaten Bireuen Senin pada pukul 14.00 Wib.
Program Bupati Ruslan yang dikatagorikan pengerahan massa pada hari tenang tahapan Pilkada yangtinggal dua hari lagi, karna jumlah undangan keseluruhan mencapai 8526 orang perangkat desa kemudian urung berlangsung menyusul larangan pihak legislatife dilanjutkan dengan himbauan bersama muspida plus, Panwaslih, KIP Bireuen dengan alasan bernuansa politis serta berbenturan dengan aturan Pilkada serta berbagai alasan logis lainnya.
Kegagalan kebijakan yang dicetuskan H Ruslan M Daud mengawali kiprah hari pertama aktif pasca cuti calon petahana sempat menimbulkan suasana tegang dari kalangan timses paslon masing-masing dalam mempertahankan moral dan nilai tawar “juragan” masing-masing.
Malah menurut informasi yang diperoleh BongkarNews, persiapan kuliner yang sudah disiapkan Ruslan untuk menjamu tamu undangan berupa makan ringan termasuk kue berwarna ungu yang diselip dalam ribuan kotak makanan ringan terpaksa diangkut keluar menggunakan truk angkutan berbadan sedang dan disumbangkan kepada sejumlah balai pengajian diseputaran Bireuen untuk menghindari mubazir
Meskipun kebijakan yang diprogramkan Bupati Ruslan mendapat penjegalan oleh sejumlah pihak termasuk pihak Kepolisian dan Kejaksaan Bireuen dengan senjata aturan berseberangan dengan PKPU dan Permendagri, namun tak membuat semangat Paslon bersangkutan keder untuk menjalankan berbagai gerakan bentuk lainnya yang sudah barangkali sudah masuk agenda dasar jurus mabuk senjata serang lawan.
Senin 13 Februari 2017 mulai pukul 18.00 Wib sore muncul perkembangan baru kalau dikawasan Kecamatan Gandapura, sedang seru dibicarakan berita bagi-bagi kain sarung plus uang kontan Rp 30.000 kepada warga dari Paslon Ungu oleh tim ses kecamatan “Harus Jadi”. Tindakan “Non Sen” dengan himbauan Panwaslih Bireuen dan Kapolres mengenai larangan sogok-menyogok (money politik mempengaruhi pemilih) via media massa itu sempat diberitakan media online Lintas Nasional, disertai dengan pengakuan Uploud Video pengakuan dua warga Geureugok yang menguatkan A1 dari pemberitaan tersebut. Meskipun beberapa jam kemudian kemurnian isi pemberitaan itu mendapat bantahan oleh Tim “Harus Jadi” Kecamatan Gandapura.
Kapok..? Tidak, biasa aja, sekitar empat jam kemudian, sekira pukul 22.00 Wib mencuat kabar adanya seorang pemuda Meunasah Dayah Kecamatan Jeunieb yang diklaim perpancangan paslon kawalan Tu Min Blang Bladeh itu ketangkap tangan oleh warga sedang menjalankan aksi bagi-bagi kain sarung seraya mengarahkan pemilih mencoblos calon Bupati Bireuen nomor urut 1 pasangan H Ruslan M Daud – H Jamaluddin Idris.
Kebenaran dari isu perkembangan tersebut dikuatkan dengan unggahan foto pelaku oleh sejumlah facebooker yang terlihat pelaku sudah diarak dan berada di aula Mapolsek Jeunieb untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Lagi-lagi Tim Paslon khas warna “Ungu” ketiban sial dari ulah gerakan tak beretika bawah tanah untuk memenuhi ambisi unggul jumlah suara Rabu 15 Februari 2017.
Dibagian Bab lainnya, Calon Petahana Ruslan M Daun yang masih aktif sebagai Kepala Daerah Kabupaten Bireuen juga berupaya pamer diri seiring dengan tahapan pembersihan alat-alat APK paslon memasuki masa pantang kampanye jelang hari pencoblosan.
Trik yang dimainkan adalah dengan mencipta spanduk terkini dengan gambar wajah Ruslan M Daud sebagai bupati Bireuen, di spanduk baru itu tertulis kalimat ajakan diantaranya brbunyi “ Jangan Lupa Datang Ke TPS Untuk Mencoblos, Satu Suara Menentukan Masa Depan Anda,” disertai gambar wajah camat masing-masing kecamatan dan kemudian dipasang dibagian kantor pemerintah di 17 kecamatan.
Kemunculan spanduk kalaborasi gambar wajah Bupati Ruslan dan camat di masing-masing kecamatan dengan menyelipkan warna merah pada uraian kalimat ajakan tersebut juga menjadi perhatian masyarakat yang mengartikan arahan kepala daerah kabupaten dan kecamatan untuk mencoblos paslon nomor urut angka 1 (Paslon H Ruslan M Daud – H Jamaluddin Idris) yang sengaja dinorakkan dengan warna merah.
Tetapi, polemik tentang pemandangan terpasanganya spanduk baru di kantor pemerintahan kecamatan dimasa minggu tenang pilkada, Cuma bertahan rata-rata 12 jam kebawah di setiap kecamatan. Isu yang mulai menghangat dari kecamatan-kecamatan di Kabupaten Bireuen membuat Panwaslih Bireuen Senin sore 13 Februari 2017 sekira puku 17.00 Wib menanggapi serta menyimpul tegas bahwa Spanduk yang baru terpasang di kantor camat 17 kecamatan itu dinyatakan melanggar aturan Pilkada dan harus segera dilepas.
“Dipagar bangunan kantor camat kecamatan kami, Cuma sempat bertahan selama sekitar satu jam setelah dipasang. Kemudian ada masyarakat peduli kecamatan mempertanyakan kepada panwas kecamatan lalu dilepas setelah mendapat arahan pihak penyelenggara di kabupaten,” demikian pengakuan seorang tokoh pemuda Kecamatan Samalanga dengan nada kecewa sikap paslon yang sengaja “mencuri-curi kesempatan,” demikian.
Meski berbagai tindakan cara-cara kotor dirancang dan diperagakan oleh jaringan-jaringan setia paslon “tak beretika” melalui timses nya ditingkat kecamatan, namun suasana keamanan menuju hari pencoblosan pelaksanaan pilkada damai sebagaimana yang diharapkan selurihwarga Bireuen, masih Sampai pada hari Selasa “-1H” masih tetap terjaga dibawah Intruksi Kendali Kapolres Bireuen AKBP Heru Novianto SIK dengan bantuan kekuatan ratusan personil kepolisian jajaran Polres Bireuen, diperkuat dengan ratusan personil satuan brimob Aceh serta siaga back up penuh dari pihak TNI utamanya prajurit dari Makodim 0111/ Bireuen. (Roesmady)