BINTUNI | Bongkarnews.com – Pos TNl AL merupakan implementasi dari tugas pokok peran dan fungsi Sebagai elemen terkecil dalam strata gelar pangkalan TNI AL, Pos AL mempunyai tugas pokok mengumpukkan informasi dan selanjutnya disampaikan ke satuan atas untuk dikaji dan di evaluasi sebagai data masukan untuk pengambilan keputusan baik dalam tingkat taktis operasi maupun strategis.
Pos AL Teluk Bintuni Bara dibawah Komando pembinaan Pangkalan Utama TNI AL XIV Sorong kata Dan Pos, Letda Laut Jainal Mustafa Siregar SH kepada wartawan Bongkarnews di markasnya Kampung Lama, Bintuni , Kamis (21/2/2019).
Untuk kepentingan data informasi maka di buatlah tiap-tiap titik pos, sebagai perpanjangan tangan dan mata dari Komandan Pangkalan Utama TNI AL Lantamal XIV Armada III Sorong.
Tugas kami adalah melakukan pembinaan, penyuluhan potensi maritim contohnya di wilayah pesisir.
“Apa potensi-potensi yang bisa di ajarkan sama warga masyarakat , kalau di Angkatan Darat teritorial namanya (babinsa) jadi kalau di TNI AL namanya Potensi Maritim (Potmar) bina pesesir” ujar pria yang sebelumnya di Lantamal I Belawan ini.
Dia melanjutkan lebih jelas, Tugas dari Potmar melaksanakan pembinaan warga yang ada di wilayah pesisir , seperti yang sering lakukan yaitu melakukan sosialisasi kepada masyarakat nelayan mengenai alat-alat tangkap yang di ijinkan di gunakan secara hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Saya contohkan , tidak boleh menggunakan pukat harimau , potasium, bom ikan , itu sangat tidak boleh. Karena akibat alat tangkap tersebut dapat merusak ekosistem yang ada di dalam laut, biota dan segala macam” tuturnya.
Apalagi kita ketahui Kabupaten Teluk Bintuni sebagai wilayah tugas kami merupakan daerah yang memiliki hutan bakau yang luas bahkan di Asia Tenggara bahkan Asia untuk itu TNI AL siap selalu menjaga dan mengamankan siapa saja para pelaku perusak hutan tegas Siregar.
Kami juga sangat berharap bantuan informasi dari masyarakat secara khusus kepada para nelayan untuk memberitahukan informasi yang sedang berlangsung bahkan sesudahnya para penggiat pelanggar-pelanggar hukum di perairan untuk memberitahukan kepada kami, misalnya ada yang merusak hutan bakau, menggunakan alat tangkap yang di larang , ada yang melakukan transportir bahan bakar minyak (BBM) di laut atau di perairan, kami sangat berharap bantuannya kata Siregar.
Dalam melaksanakan operasi perairan kami menggunakan speedboat , saat ini kami yang bertugas di wilayah ini ada tiga personil, tapi tugas dan tanggung jawab kami selalu siap melaksanakan dan sukses, katanya yakin. (HS)