Hak Cipta Konsultan Tak Dibayar, Malah Kabid Kepanasan Ancam Wartawan

Simeulue- BN.

Jafaruddin mengaku kecewa. Konsultan perencanaan pembangunan Gedung PPKS Kabupaten Simeulue ini bilang bahwa hak karyanyatak dibayar oleh Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum, Adi Sahputra.

Bacaan Lainnya

“Gambar perencanaan pembangunan Gedung PPKS Simeulue tahun 2017 tersebut tidak legal dan tidak resmi, karena itu hasil karya saya yang belum dibayarkan,” sesalnya kepada wartawan, Kamis (8/2).

Dia menceritakan kasus yang menimpanya bermula saat Kabid Cipta Karya yang lama Rahardian menenderkan skema perencanaan Gedung PPKS. Nah, hasilnya karya Jafar diterima. Namun lagi-lagi pembayaran terkendala disebabkan tidak adanya anggaran.

Lalu, lanjut Jafar, Rahadian berjanji akan membayar utang gambar perencanaan Gedung PPKS lewat APBD Perubahan. Malang bagi Jafar, tak lama berselang Rahardian dipindahtugakan ke Satpol PP. Posisi Rahardian digantikan oleh Adi Saputra dan kini masih menjabat Kabid Cipta Karya.

“Saya menuntut pembayaran dari Kabid Adi Saputra. Apalagi anggaran PABD sudah ada. Ya itu tadi, Adi Saputra tak mau juga membayarkan utang mereka kepada saya,” kesalnya.

Dikatakan Jafar, karena tidak amprah, dia pun enggan memberikan kelengkapan bahan tersebut. Bahkan pelaksana Gedung PPKS itu menelpon Jafar untuk meminta kejelasan gambar yang telah dibuatnya.

“Pelaksana gedung tersebut menelpon saya dan meminta keterangan mengenai ketinggian kuda-kuda untuk pembuatan atap. Lalu saya bilang sama mereka bahwa itu hak paten saya, saya yang buat perencanaan. Mereka (Dinas PU-red) harus membayar dulu baru saya berikan semuanya,” tambah Jafar.

Menyangkut hal ini, sebelumnya Jafar juga sudah menyampaikan kepada Kadis PU. Malah sudah disurati oleh Kepala Dinas PU Ali Hasjmi kepada Kabid Cipta Karya Adi Saputra untuk dibayarkan produk saya. Dan itu pun tak ada respon dari Adi Saputra,” tukasnya.

Terpisah, Kabid Cipta Karya Adi Saputra mengatakan bahwa gambarnya tidak ada, invoicenya tidak diberikan makanya tidak dibayarkan.

“Seharusnya dia minta bayar pun sama yang lama, kenapa tidak diselesaikan dengan orang lama, berarti kan ada apa-apa,” sergah Adi Saputra dikonfirmasi.

Gambar yang ada di tangan pelaksana Gedung PPKS adanya stempel CV Ceudah Consultan sebagai penanggungjawab perencanaan yang ditandatangani oleh Jafaruddin, ST sebagai direkturnya. Tetapi Adi mengatakan bahan tersebut tidak ada.

“Cuma sama saya mana?, biar saya periksa dulu, pat bak long?” kata Adi.

 

Adi juga mengungkapkan bahwa Jafar meniru punya orang lain. Karena gambar yang dimiliki jafar hampir sama dengan gambar yang lain, “banyak laporan dia contek (meniru) punya orang lain. “Coba lihat hampir sama, gambar sama dirubah dikit,” terangnya.

Gambar perencanaan Gedung PPKS tersebut seharga Rp 48 juta. “Ambil punya orang lain kasih sudah 48,” sindir Adi.

“Akalnya saya sudah tahu, perencanaan jih nyanlon tupu(perencanaan dia saya tahu), jih ken cokatrabakgop(dia itu ambilpunya orang), bukan buat sendiri,” sambung Adi.

Adi juga meminta kepada wartawan untuk tidak diberitakan. Jika diberitakan dirinya akan mengejar wartawan tersebut,

“Nyoe bek kaberi tabeh, kaberita kuletdroekeuh,” kata Adi.

“Bek berita, meunyoe droekeuh get pastihana kapeuek (jangan diberitakan jika kalian baik pasti tidak dinaikkan),” tambahnya.

Adi meminta supaya jangan diberitakan walau pun dirinya benar tetapi tidak ingin permasalahan ini sampai berlarut.

“Lon lake tulong walau pun benar tolong jangan dinaikkan, lon kulaketu longbek kapeuek, pike-pike manteng jille, long be emeu urusan, walau pun berita sudah berimbang long han kutem,” tandasnya sembari mengancam.

 

(FAUZAN  ADAMI )

 

Pos terkait