Camat Samalanga Dukung Sepenuhnya Pembentukan Struktur Penanggung Jawab GPRS Bireuen

Sejumlah Kaum Muda Mewakili berbagai Komunitas dan Profesi Di Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen Saat melakukan unjuk rembuk penentuan nama-nama struktur penanggungjawab GPRS di Caffe Espresso kawasan persawahan lintas Jalan Utama menuju pusat kota Kecamatan Samalanga, usai shalat tharawih, Kamis malam, 1 Juni 2017.

BIREUEN | BN – Inisiatif  Pemuda Peduli Kemajuan Daerah Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen untuk mempertahankan hingga melestarikan keberadaan situs sejarah berupa Rumah Adat Aceh yang kondisinya sangat memprihatinkan dan kini nyaris roboh, nampaknya semakin mengarah positif dan serius mengais kesimpulan.

Semangat menjangkau target utama itu terbukti dengan terlaksananya pembentukan pengurus/penanggungjawab Gerakan Peuseulamat Rumah Aceh Samalanga (GPRS) yang terlaksana Kamis malam usai shalat tharawih 1 Juni 2017, di Caffe Espresso, kawasan persawahan lintas jalan utama menuju Kota Kecamatan “Kota Santri” Samalanga, Bireuen.

Bacaan Lainnya

Rembukan bersama yang dihadiri sejumlah kaum muda produktif dalam beragam bidang organisasi dan ormas tingkat kecamatan itu di nakhodai oleh Habibi Aksuri, alumni Almuslim Peusangan yang sengaja menyempatkan diri “Back To Bassic” dari tempat usaha bisnisnya di kawasan Propinsi  Bengkulu demi kelangsungan semangat kebersamaan yang telah diprogramkan sebelumnya.

Wartawan BongkarNews Area Liputan Kabupaten Bireuen yang turut diundang dalam musyawarah tersebut menyaksikan semangat kebersamaan delegasi kaum muda Samalanga itu dari berbagai profesi untuk meraih kesimpulan dalam satu tujuan sosial nyakni menyelamatkan situs sejarah peninggalan mantan Panglima TNI Alm T Hamzah, yang merupakan salah seorang putra karier terbaik dari unsur TNI asal Samalanga.

Nuansa perjalanan penentuan nama pengurus juga dikawal oleh Camat Samalanga H Jamaluddin BA serta control ala online via media Massenger GRUP Tuha Peuet BPRS secara jarak jauh oleh dua pemuda pencetus ide dan penggerak utama yang saat ini sedang berada di lintas Negara yaitu Zamrony M Thaeb di Negara UNI ARAB EMIRATES (UAE), Kota Abu Dhabi, Dubai.

Selain Zamrony juga ada seorang  pemuda agresif bernama Joen Namploh yang kini sedang tak bisa alpa kerja sebagai seorang Staf dari lembaga Non Goverment Organization (NGO) Antar Bangsa yang kini sedang menjalankan misi kemanusiaannya di salah satu negara Asia Tenggara Laos, Kamboja.

Didasari kesepakatan bersama sejumlah pemuda yang hadir disertai koordinasi dengan pimpinan pemerintahan kecamatan dan koordinasi dengan dua kaum pemuda yang sedang diluar Negara akhirnya sejumlah nama kepercayaan bersarang pada item sejumlah posisi dan bidang struktus kepengurusan GPRS.

Camat Samalanga H Jamaluddin BA, H Ahmad B Namploh dan Sesepuh Olah Raga tingkat Kecamatan dan Kabupaten A Hamid Amin Namploh dinobatkan dalam posisi Dewan Pembina / Penasehat kepengurusan. Sementara Ketua Umum dengan suara bulat dipercayakan kepada Zamrony M Thaeb, Wakil Ketua Faisal Ridha, Mirza Putra Samalanga diposisi Ketua Harian, Sekretaris Habibi Aksuri dan Tgk Iskandar dipercayakan pada posisi Bendahara.

Selanjutya dilengkapi dengan urusan Bidang Informasi dan Publikasi Roesmady BongkarNews, bersama Wahyu Namploh, Bagian Humas Murdhani dan Irfan Kamal. Kemudian penanggungjawab Bidang Dokumentasi plus Photography dilimpahkan kepada tiga pemuda aktif  yakni Thata, Zulfikar dan Rahmad Mulia.

Tekat utama pembentukan kepengurusan GPRS menurut keterangan yang disampaikan Habibi Aksuri selaku moderator musyawarah nyakni untuk kelangsungan langkah yang harus ditempuh sehingga kondisi rumah adat khas orang aceh yang ada di Samalanga tersebut disambut kembali oleh pihak-pihak terkait dalam pemerintahan daerah dengan langkah renovasi hingga kembali layak dikagumi masyarakat setempat serta masyarakat Aceh umumnya.

“Setelah apa yang menjadi target utama gerakan pemuda Samalanga ini tercapai, struktur penanggungjawab yang telah terbentuk inipun akan segera kami bubarkan. Dan Yang pasti persatuan yang kami bentuk ini tanpa tujuan politik apapun selain bertujuan menyelamatkan rumah adat Aceh Samalanga yang sudah sekian lama terabaikan, sehingga kami juga mengharapkan agar tidak ada pihak-pihak yang menilai berlebihan,aneh-aneh, apalagi meragukan arah persatuan gerakan sosial kaum muda Kecamatan Samalanga yang terbentuk ini,” demikian harap Habibi Aksuri yang didampingi penerima mandate penyelamat asset milik keluarga besar Alm T Hamzah Wahyu Namploh, seraya mengharapkan dukungan positif dari seluruh masyarakat setempat.

Camat Kecamatan Samalanga H Jamaluddin Ibrahim BA yang terhubung dengan Bongkar News via ponsel pribadinya usai terbentuknya susunan pengurus GPRS menuturkan, kekagumannya terhadap inisiatif gerakan sosial pemuda Samalanga dalam upaya menyelamatkan Rumah Aceh yang terletak di jantung Kota Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen  yang nyaris roboh itu.

Selaku tugas pemerintahan pada jabatan “Wedana” serta putra setempat H Jamaluddin juga member arahan dan mengharap kepada kaum muda yang akan bertindak menelusuri pihak-pihak yang layak peduli bangunan tersebut untuk bersikap sopan dan professional.

“Yang Pasti belum lama ini dalam dua kali acara resmi pemerintahan kabupaten saya sendiri pernah membicarakan hal terkait Rumah Aceh Samalanga, dengan petinggi TNI Kodim 0111/ Bireuen, dan memang belum ada kesimpulan baku, maka sepantasnya ditelusuri kembali hingga ditemukan satu kesimpulan yang akan menghapuskan berbagai polemik tentang rumah adat Aceh di Samalanga, Bireun,” demikian tandas Camat Samalanga, Bireuen H Jamaluddin Ibrahim BA.  (Roesmady)  

Pos terkait