PAKPAK BHARAT | bongkarnews.com – Bupati Pakpak Bharat, Franc Bernhard Tumanggor mengungkapkan sangat prihatin terhadap segelintir orang yang melakukan perusakan sejumlah mejan yang berada lokasi Monumen Pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat, di kawasan Ringroad Desa Boangmanalu, Kecamatan Salak, Kabupaten Pakpak Bharat, Kamis (10/3/22).
Franc menilai, para pelaku tidak punya moral dan etika, karena monumen pemekaran ini adalah salah satu moment bersejarah bagi lahirnya Kabupaten Pakpak Bharat. Untuk itu Bupati Franc meminta aparat kepolisian untuk mengusut dan mengungkap secara tuntas kasus perusakan tersebut.
Akibat perusakan oleh Orang Tak Dikenal (OTK) tersebut, 5 unit Mejan rusak parah. Rusaknya Mejan ini pertama sekali diketahui langsung oleh Bupati Pakpak Bharat, Franc Bernhard Tumanggor yang saat itu lewat dari kawasan ringroad menuju perkantoran Pemkab Pakpak Bharat, Sindeka Salak.
Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor menghimbau masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh pemuda agar bersama-sama saling menjaga dan menghargai cagar budaya yang ada di Kabupaten Pakpak Bharat” kalau kita tidak bisa menghargai, menjaga serta melestarikan cagar budaya kita, mau dibawa kemana Pakpak Bharat?” ujar Bupati Franc.
Aparat kepolisian dari Polres Pakpak Bharat yang dipimpin langsung oleh Kapolres Pakpak Bharat, AKBP Rocky Marpaung bersama Kasat Reskrim serta personil langsung melakukan olah TKP serta mengumpulkan bukti-bukti di sekitar lokasi.
AKBP Rocky Marpaung menyatakan bahwa pihak kepolisian resort Pakpak Bharat tidak akan pernah diam dan akan terus mengusut kasus ini hingga tuntas serta akan menangkap pelaku perusakan dan memprosesnya.
“Saat ini pihak Polres Pakpak Bharat sedang melakukan proses penyelidikan, motif pelaku juga masih dalam penyelidikan”, jelas AKBP Rocky Marpaung.
Lanjut Rocky Marpaung, kedepannya pihak kepolisian akan meningkatkan pengawasan serta perhatian khusus cagar budaya, “kita bersama unsur forkopimda akan duduk bersama untuk memberikan perhatian khusus terhadap cagar budaya kita, begitu juga yang belum masuk cagar budaya akan dibuat surat ketetapan dan akan mensosialisasikan kepada masyarakat” jelasnya.
Sejumlah tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda dan unsur lainnya yang hadir di monumen pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat juga mengutuk keras para pelaku perusakan tersebut.
Tokoh Budaya Suku Pakpak, Erah Banurea, meminta aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus perusakan ini. Erah Banurea berpendapat bahwa Mejan adalah salah satu simbol suku Pakpak yang mesti dijaga dan dilestarikan. Apalagi Mejan tersebut berada di Tugu Pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat.
“Untuk itu kami menghimbau agar masyarakat suku Pakpak mari bersama-sama dan menjaga serta melestarikan adat budaya suku Pakpak, mengingat Kabupaten Pakpak Bharat adalah benteng terakhir suku Pakpak”, harap Erah Banurea.
Sementara itu, tokoh pemuda Antoni Berutu menyatakan dirinya sangat miris melihat perusakan ini dimana seharusnya situs ini harus dijaga sebaik mungkin, “Kepada para pemuda ayo kita jaga dan lestarikan cagar budaya kita, mari sama-sama menjaga, dan kepada aparat kepolisian kami harap agar mengusut tuntas kasus ini dan menangkap pelakunya” katanya.
(BP.007)