Tapanuli selatan | Bongkarnews
Ketua DPD LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Tabagsel, Marahalim Harahap, mengumumkan rencana aksi unjuk rasa tunggal dengan metode ekstrem: mengubur dirinya sendiri di depan Kantor Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel). Aksi ini akan dimulai pada Selasa, 16 September 2025, dan berlangsung hingga waktu yang tidak ditentukan.
Rencana aksi tersebut telah disampaikan secara resmi melalui Surat Pemberitahuan Unjuk Rasa bernomor: 051/DPD-LIRA Tabagsel/UnRas/IX/2025.
Marahalim menyatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk keputusasaan masyarakat atas maraknya dugaan korupsi yang melibatkan tokoh nasional dan daerah. Ia menyampaikan tiga tuntutan utama:
1. Meminta Presiden RI dan Ketua Umum Partai Gerindra untuk memecat Gus Irawan Pasaribu dari keanggotaan partai, terkait dugaan korupsi dana CSR BI/OJK tahun 2020–2023.
2. Mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera memeriksa dan menetapkan Gus Irawan sebagai tersangka.
3. Mendorong KPK menyelidiki dugaan praktik mafia proyek di lingkungan Pemkab Tapsel, yang diduga melibatkan oknum ASN berinisial C dan warga sipil berinisial GN.
“Saya siap dikubur di depan Pendopo Tapsel mulai tanggal 16 September 2025, sampai negara merespons aspirasi rakyat yang saya suarakan,” ungkapnya.
“Lebih baik mati miskin daripada menjadi koruptor yang mengkhianati bangsa. Bagi saya, koruptor itu lebih rendah moralnya dari binatang. Binatang saja mencari makan untuk keluarganya, sedangkan koruptor mencari makan untuk satu yayasan korupsi,” tegasnya dengan nada emosional.
Marahalim menegaskan bahwa aksinya bersifat pribadi dan akan terus dilakukan hingga seluruh tuntutan mendapat tanggapan dari pihak berwenang.
Hingga rilis ini disampaikan, belum ada tanggapan resmi dari pihak-pihak yang disebutkan dalam tuntutan tersebut.(JH.Lubis/H.S.Pulungan)





