PPU.( BN). Inovasi pelayanan publik dari Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum (UPTD-PU) yang dimiliki Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menginspirasi Bupati Siak, Syamsuar.
Bupati Syamsuar mengaku dirinya sangat senang berkunjung ke PPU dan bahagia karena banyak inovasi-inovasi yang telah dilaksanakan Bupati Yusran Aspar yang bisa dicontoh dan dilaksanakan di Kabupaten Siak.
“Dari kunjungan kami hari ini, banyak masukan yang sangat berarti dan bermanfaat bagi kepentingan rakyat Siak khususnya. Kami ingin meniru keberhasilan dan dan melaksanakannya di Siak,” ucap Syamsuar usai pertemuan di Aula lantai III kantor Bupati PPU.
Tidak hanya ingin belajar mengenai UPTD PU, Syamsuar juga ingin mengetahui dan belajar mengenai pinjaman kredit yang diberikan perbankan terutama kredit yang disalurkan ke petani melalui PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Ibaduhrahman Penajam dengan suku bunga pinjaman terendah se indonesia.
Ia mengungkapkan “Kami sangat kagum dan terinspirasi dengan berbagai terobosan yang ada di Kabupaten PPU hingga saat ini. Salah satunya adalah pengembangan daerah yang dikerjakan melalui (UPTD-PU) yang ada di kecamatan dan kredit yang diberikan dengan bunga terendah,” katanya, Jumat (28/7) pagi.
Sementara, pemaparan yang disampaikan Bupati PPU Yusran Aspar bersama dengan dinas terkait dan bank Ibadurrahman dihadapan rombongan Bupati siak menyampaikan “sebelumnya pembangunan cukup sulit karena harus melalui Dinas PU. Adanya UPTD PU di setiap kecamatan, berarti melimpahkan kewenangan seputar teknis pembangunan kepada camat setempat.
Harapannya, bisa membantu percepatan pembangunan desa-desa tertinggal di PPU. Perbaikan insfrastruktur merupakan kebutuhan mendesak yang menjadi kunci keberhasilan serta perbaikan ekonomi.
Lanjut Yusran “UPT-PU di masing-masing kecamatan hingga saat ini banyak menerima proposal dari masyarakat terkait pembangunan di desa dan kelurahan, kendati kondisi keuangan merosot kinerja UPT-PU terus berjalan, di tengah kondisi keuangan Pemerintah Kabupaten PPU yang semakin menurun, kinerja UPT-PU di setiap kecamatan menjadi acuan utama pembangunan di daerah setempat. Proposal dari masyarakat tersebut bervariasi, mulai dari pembukaan jalan baru, perbaikan hingga peningkatan jalan, serta pembuatan parit.
Terkait dengan Kredit murah untuk masyarakat Yusran menerangkan, sejak 2005 Pemkab PPU telah menggulirkan dana sebesar 7 Milyar untuk disalurkan ke petani melalui PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Ibaduhrahman Penajam. Kini, modal bergulir itu jauh berkembang menjadi lebih dari Rp. 43 milyar. Dana itu yang kemudian diteruskan ke masyarakat berupa kredit UMKM.
Implementasinyapun tak perlu ditanya, Per Desember 2016 saja, dana yang bergulir (revolving fund) sudah menyentuh Rp. 26,4 Milyar. Itu baru dari program pembiayaan awal untuk alat mesin pertanian (alsintan) yang sebesar Rp 4,8 Milyar saja. Masih ada pemberian kredit untuk pembelian pupuk, bibit dan macam-macam pendukung pertanian lainnya.
“Adapun komposisi pembagian kredit murah yang diberikan untuk UMKM itu yakni BPRS 4 persen, dan hanya 1 persen untuk pemerintah daerah. Sementara komposisi alsintan sebesar 5 persen (2,5 persen BPRS, 2,5 persen Pemkab). Itupun telah dalam perencanaan revisi sebesar 4 persen PBRS, fan 1 persen pemkab sambil menunggu terbit peraturan,” terang Yusran.
Pada kesempatan itu dilakukan penandatangan nota kesepahaman Pemkab PPU dengan PT Bumi Siak Pusako (BSP), penyerahan MoU Pemkab Siak dengan Pemkab PPU, dan saling tukar-tukaran cenderamata serta melakukan peninjauan kelokasi pembangunan jalan.(HMS/ABB)