Sampah Berserakan Di Jalan Hang Tuah Simpang Kemuning Muda 

SIAK (BN)-Banyaknyaa sampah berserakan di badan Jalan Hang Tuah tepatnya simpang tiga Kampung Kemuning Muda menjadi perhatian publik, banyak masyarakat yang menilai bahwa pengeloan pasar tradisional Kampung Kemuning Muda ini sangat menganggu lalulintas bahkan terkesan jorok seperti yang terjadi di lapangan.

“Memang kalau kami menilai pasar tradisonal yang di kelola Kampung Kemuning Muda ini sangat menganggu lalulintas, pasalnya para pedagang ini berjualan di pinggir jalan bahkan di badan jala sehingga jalan sempit. Selain itu, pengelolaan atau pembersihan sampah dipasar ini kurang begitu cepat dan terkesan jorok, lihat saja sendiri jam 08.30 WIB, sampah-sampah berserakan ditengah jalan tak dibersihkan oleh petugas atau pengelolanya,”ujar Tono, warga Bungaraya kepada bongkarnews.com,Kamis (04/1/2018).

Bacaan Lainnya

Tono mengharapkan kepada pengelola pasar tradisional Kampung Kemuning Muda untuk dapat memberikan kenyamanan kepada penguna jalan dengan cara para pedagang di tertibkan agar tidak berjualan di badan jalan dan membuang sampah pada tempatnya.

“Kami berharap kepada Penghulu Kampung Kemuning Muda yang mempunyai kewenangan penuh di kampungnya, agar dapat menertibkan pasar ini dan menempatkan pedagang di lokasi yang tidak mengganggu lalulintas, serta kebersihan lingkungan harus diutamakan,”harapnya.

Pantauan bongkarnews.com dilapangan pagi tadi sekitar pukul 08.20 WIB, sampah-sampah berserakan ditengah jalan, tak ada petugas satupun yang melakukan pembersihan, sehingga menjadi pemandangan yang tidak layak dan terkesan jorok.

Penghulu Kampung Kemuning Muda Mujiran saat dikonfirmasi mengatakan ketidak tahuannya. Ia mengaku untuk pengelolaan pasar tersebut sudah sesuai prosedur dan sudah di kelola dengan baik.

“Ya mungkin karena tadi malam hujan dan lokasi pasar basah, jadi sampah-sampah itu belum bisa  dibersihkan langsung oleh petugasnya. Tapi saya yakin, tadi pagi agak siang sedikit  pihak pengelola kususnya penjaga kebersihan sudah membersihan lokasi pasar,”ungkapnya.

“Kita menghimbau kepada pedagang agar tidak berjualan dipinggir jalan, namun karena saking meludaknya pedagang dan lokasi pasar sempit sehingga mereka berjualan dipinggir jalan. Kita akan terus memberikan himbauan kepada pengelola agar dapat menertibkan kembali para pedagangnya,”tegasnya.

Ketika ditanya, apa tidak ada solusi lain untuk memindah pasar itu ketempat yang lebih luas? Ia mengaku sudah ada dilakukan, namun para pedagang dan pengelola tidak mau karena disitu tempatnya strategis di tengah-tengah perbatasan kampung.

“Kita sebenarnya ingin membuat pasar tradisional seperti yang di miliki Kampung Buatan Lestari dan Kampung Jayapura, sehingga mereka memiliki Pendapatan Asli Desa (PAD), namun sayang,  lokasi yang luas untuk pasar tidak tidak ada di kampung ini,”pungkasnya (Sugianto)

 

Pos terkait