Politisi Muda PAN Semat Label “Macan Ompong” Kepada Panwaslih Bireuen

BIREUEN | BN – Gencarnya Panwaslih Bireuen mengeluarkan beragam statemen melalui     sejumlah media online dengan foto pendukung (insert) sosok Ketua Muhammad Basyir, mengesankan seakan- akan anggota Panwaslih Bireuen sudah berbuat maksimal sesuai garis aturan sebagaimana harapan rakyat di 17 kecamatan.

Realise berita pilkada yang bertubi hari muncul di media mulai dalam temu pers bersama sejumlah wartawan di Bireuen Partee Coffe Rabu 8 Februari 2017 yang melahirkan  statement merajuk bahwa Panwaslih Bireuen kekurangan Dana, diikuti penegasan Paslon Yang terbukti bermain money politik bisa dibatalkan Jumat 10 Februari 2017, disusul Sabtu 11 Februari 2017, dengan berita himbauan pancabutan APK diseluruh daerah karena sudah memasuki hari minggu tenang.

Bacaan Lainnya

Kemunculan foto insert wajah Ketua Panwaslih Bireuen Muhammad Basyir dengan face kesan “lugu tak bersalah”  dibarengi statemen “kesatrianya” memang akan dinilai sesuatu hal yang biasa-biasa saja bagi pembaca numpang lewat serta buta akan kondisi  perkembangan proses pilkada di Kabupaten Bireuen sebenarnya.

Namun tidaklah demikian halnya terhadap warga peduli kemajuan daerah apalagi bagi mereka yang terlibat peran dalam proses persaingan Pilkada Bupati Kabupaten Bireuen Priode 2017 – 2022. Bagi sebagian mereka keberadaan Tim Panwaslih Bireuen yang didalamnya dilengkapi dua orang unsur wartawan kawakan, malah dicam belum layak diimbuh ponten plus oleh rakyat yang notabene merupakan tuan mereka.

Sikap “apatis” dan tak banyak harap warga dari action Panwaslih Bireuen mengingat isu anyir mulai menyengat sejak awal perekrutan dan pembentukannya. Sinyalemen jika lembaga ini bakal berjalan menggap-menggap semakin menyakinkan jika dikaitkan dengan tanggapan mereka terhadap tingkah paslon yang melakukan pelanggaran pilkada terang-terangan didepan mata umat.

Berbagai kecurangan dipersembahkan oleh para paslon namun tak ada suatu hambatan pun dan oleh siapapun tak terkecuali dari lembaga pengawas yang paling berhak. Terkecuali kecaman yang kemudian berlanjut sahut-sahutan hot dan sinis  para nitizen pendukung masing-masing kandidat via media public dumay utamanya facebook.

Meski demikian penilaian warga terhadap keberadaan Panwaslih Bireuen, namun  sikap Percaya Diri (PD) nya sang ketua terlihat bisa-bisa saja, seperti yang terlihat saat muncul   dipasaran atau ketika beliau mengutarakan perkembangan kepada unsur Pers.

Seakan sudah menumpas beban tanggungjawab sesuai aturan yang berlaku, padahal sistem pengawalan perjalanan tahapan pilkada dilaluinya dengan sekedar mengeluarkan statemen kekinian dengan untaian kata berupa realise untuk disodorkan lalu kemudian diberitakan  beberapa media online yang setia menguploud.

Nyatanya anggapan semuanya  sudah “patut” karena sudah menjalankan tugas diatas garis aturan yang mereka klaim  sangat berlawanan dengan penilaian warga peduli Bireuen selama musim pilkada berlaku. Hingga membuat Muchlis Rama, seorang DPRK Bireuen Politisi muda PAN dengan tegas  menyuarakan uneg-uneg kekecewaan yang sudah terkumpul dalam pemikiran sebagai bentuk rasa tanggungjawabnya terhadap perkembangan Kabupaten Bireuen.

Sikap “lebay” tanpa beban itu kemudian diinterupsi oleh Muchlis Rama melalui sejumlah media  menyadarkan Tim Panwaslih Bireuen dengan memberi label “Macan Ompong”.   “Panwaslih jangan jadi macan ompong, tuan bekerja di bayar rakyat untuk mengawasi pemilukada, jangan pasif,”ujar politisi PAN kepada  wartawan diruang kerjanya pada hari Jumat 10 Februari 2017.

Mukhlis Rama juga menekankan, menyikapi isu adanya indikasi praktek money politik uang yang menjadi informasi awal,oleh oknum tim sukses calon Bupati dalam proses pilkada Bireuen sebagaimana rilis panwaslih kepada sejumlah media, tanpa ada tindakan apapun, seolah Panwaslih Kabupaten Bireuen hanya bertugas duduk manis menunggu laporan dari unsur kecamatan dan cukup menanggapi dengan sikap “lebay”..

“Padahal fungsi dasar sebagaimana bunyi peraturannya, Panwaslih juga harus memantau perkembangan serta gelagat paslon yang juga terindikasi memandatkan sejumlah program dan kegiatan yang ada pada masing-masing SKPK,”demikian sebut Mukclis Rama dengan nada kesal. (Roesmady)

Pos terkait