Kades Definitif Mengaku Ditagih Rp40 Juta oleh Pjs Kades

TAPTENG.BN

Sedikitnya ada tiga kepala desa (kades) definitif di Kecamatan Manduamas, Tapanuli Tengah yang mengakui masing-masing telah menyetorkan uang sebesar Rp40 juta kepada pejabat sementara (Pjs) kepala desa yang ditugaskan dari pemerintah kecamatan setempat. Uang itu disebut-sebut sebagai pengganti dana pengurusan dan pengusulan dana desa yang prosesnya sebelum para kades definitif itu terpilih dan dilantik.

“Memang kami merasa tertekan dengan permintaan uang itu. Tapi apa boleh buat, kami harus menyetorkan uang itu kepada Pjs lama, karena takut ada masalah mengenai pengelolaan dana desa nantinya. Kami cuma mau kegiatan di desa kami berjalan dengan baik. Kalau memang masalah uang ini sekarang terkuak, kami pun tidak tahu mau berbuat apa lagi,” ujar kades yang mengalaminya namun meminta namanya dan desanya tidak dituliskan, saat ditemui dan diwawancarai awak BN, kemarin.

Bacaan Lainnya

Sesuai informasi yang diperoleh dari sumber menyebutkan awalnya memang ada beberapa pegawai kantor kecamatan setempat yang dihunjuk menjadi Pjs kepala desa. Itu untuk mengisi kekosongan penjabat dan menunggu pelantikan kepala desa terpilih hasil pilkades yang digelar. Pada masa itulah Pjs ini berperan dalam pengusulan dan pengurusan dana desa, dan itu membutuhkan biaya.

Nah, setelah para kepala desa dilantik oleh Bupati Tapanuli Tengah yang saat itu dijabat Sukran Jamilan Tanjung, tepatnya pada 27 Juli 2016 lalu, otomatis Pjs tadi ditarik kembali dan digantikan oleh kepala desa definitif yang dilantik. Kemudian dana desa untuk kecamatan itu mulai dikucurkan pada September 2016, secara bertahap. Setelah pencairan itulah Pjs sebelumnya datang menagih uang tersebut.

Terpisah, Camat Manduamas Rudolf Sihotang didampingi Sekretarisnya Marihot Simbolon mengaku tidak mengetahui perihal adanya penagihan uang tersebut. Dan Camat Rudolf sendiri rada terkejut mendengar informasi tersebut dari awak BN.

“Wah, gawat ini, uang apa sebesar Rp40 juta yang dikasih itu. Sampai saat ini saya tidak mengetahuinya. Jika memang ada pasti dikoordinasikan dengan saya, tapi ini tidak ada. Atau mereka bermain di belakang saya ya,” ujar Camat Rudolf saat dikonfirmasi BN, Jumat (28/10).

(WASHINGTON)

Pos terkait