Lhokseumawe | BN – Hujan Debu yang diduga berasal dari letusan Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Dimana masyarakat Aceh seperti di Lhokseumawe dan Aceh Utara berteburan debu Senin (19/2) Malam 201: 00 Wib.
Debu yang bewarna putih tersebut akan berdampak ancaman kesehatan bagi masyarakat dengan mengalami Gamgguang Pernapasan, sebelumnya debut tersebut juga sempat mengagetkan warga, sehingga warga untuk mengantisipasi harus menggunakan masker bila keluar rumah.
“debu seperti tepung itu mulai dirasakan warga lhokseumawe, pada jam 18:30 Wib, namun warga tidak menduga kalau debu itu berasal dari lewtusan gunung Sinabung, Ujar Taufik salah satu warga Kota Lhoksemumawe Kepada Realitas media ini.
Disamping itu Jelasnya, Ia merasa kaget karena debu yang berterbangan itu mengeluarkan bau yang tidak sedap, dan dapat mengakibatkan perih di rongga pernafasan, bukan itu saja, tetapi ketika kita mengendarai sepeda motor juga dapat menimbukan perih di bagian mata,” UraiTaufik.
Lanjut Taufik, Saat Itu, dirinya menyangka debu Ini diakibatkan oleh musim kemarauatau sebagainya, namun setelah kami perhatikan di jok sepeda motor yang terparkir di depan rumah, abu yang berwarna putih itu menempel di jok, dan di bodi sepeda motor kami, bahkan semakin lama semakin sangat terlihat dengan kasat mata, serta berterbangan dimana-mana, kemudian kami baru mengetahui debu tersebut diduga berasal dari letusan gunung berapi Sinabung yang berada di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatra Utara.
“saat ini hampir semua masyarakat menggunakan masker, bukan saja pengedara sepeda motor, tapi masyarakat yang hendak beristirahat di dalam rumah mereka juga menggunakannya,” papar taufik.
Sementara itu Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Lhokseumawe (BLHK), Zulkifli, saat diwawancarai, Selasa (20/2), menyebutkan, debu yang berterbangan di kota Lhokseumawe saat ini di perkirakan berasal dari lertusan gunung berapi Sinabung, di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatra Utara.
“Kita menghimbau kepada masyarakat kota Lhokseumawe agar waspada terhadap hal tersebut, karena abu Vulkanik itu dapat menyebabkan gangguan kesehatan bagi masyarakat, dari itu masyarakat di sarankan untuk menggunakan masker saat berada di luar rumah,” pinta Zulkifli.
Zulkifli menambahkan, debu yang halus dan berukuran kecil, yaitu kurang dari 10 mikron, berpotensi mengganggu radang pernapasan. Bahkan, debu yang berukuran 5 mikron dapat menembus saluran pernapasan bagian bawah, atau paru-paru.
“Dampak kesehatan yang diakibatkan oleh debu yang berasal dari aktifitas gunung berapi, bisa akut maupun kronik, efek akut bisa terjadi setelah terpapar oleh debu vulkanik dalam waktu singkat, sedangkan efek kronik bisa timbul setelah terpapar material dalam jangka panjang, atau bertahun-tahun,” jelas Zulkifli.
Dari itu Pemerintah kota Lhokseumawe meminta masyarakat untuk waspada, lanjut Zulkifli, walau saat ini mulai debu yang berterbangan sudah mulai terlihat berkurang, mungkin itu karena aktifitas gunung Sinabung sudah mulai mengecil, namun pemerintah berharap kepada masyarakat agar tetap waspada, bila hal ini tetap berlanjut, maka pihak pemerintah akan berupaya untuk membagikan masker kepada masyarakat.(Rel)