Dapat Kabar Ayahnya Meninggal, Anak Sakit Jiwa Ngamuk Parangi Warga Hingga Kristis

Helmi Abubakar (38) Pemuda Sakit Jiwa warga Desa Tanjong Bungong Kecamatan Jeunieb Bireuen pelaku Pembacokan bertubi terhadap Usman M Ali (42) ketika masih berada di dalam Sel Tahanan Polsek Jeunieb, Bireuen Senin 8 Mai 2017.

 

BIREUEN | BN – Peristiwa malapetaka terjadi di kawasan Kecamatan Jeunieb Kabupaten  Bireuen, Senin  Mai 2017 sekitar pukul 21.00 Wib. Seorang pemuda bernama Helmi Abubakar berusia 38 tahun warga Desa Tanjoung Bungong, Jeunieb mengamuk sambil menghayunkan sebilah parang terhadap tubuh Usman M Ali (42 thn) warga desa yang sama secara bertubi hingga korban tersungkur dan kritis tak berdaya.

Bacaan Lainnya

Pelaku Pembacokan membabi buta di sebuah warkop Persimpangan Desa Tufah (Sp Nalan) Jeunieb itu disebut-sebut sudah lama mengalami gangguan  jiwa. Tak ada saksi mata yang berani mendekat atau melerai ketika tiba-tiba Helmi datang dan langsung menghujani bacokan.

Setelah pelaku menghentikan aksi kejamnya dan menjauh dari korban, baru warga yang mendekat serta mengambil raga korban untuk mengevakuasi ke UGD puskesmas Jeunieb, Kabupaten Bireuen  sekitar pukul 21.45 Wib dengan kondisi tubuh korban sangat mngenaskan, selain penuh luka bacok juga tangan kiri korban yang terputus.

Informasi Yang dihimpun BongkarNews terhadap sejumlah massa yang berkumpul diPolsek Jeunieb menyatakan, dalam kesehariannya pelaku sudah lama menampakkan sikap layaknya seseorang mengindap gangguan jiwa.

Pada Saat peristiwa pembacokan terjadi orangtua pelaku Alm Abubakar yang juga sebagai Imam Desa Tanjong Bungoung dikabarkan baru saja meninggal dunia di RSUD dr Fauziah Bireuen karena mengalami sakit menua.

Kabar Meninggalnya orang tua, membuat Helmi semakin hilang akal dan bertindak kejam terhadap Ayah dua putri Usman M Ali yang saat itu sedang berada di sebuah warkop Simpang Nalan Kecamatan Jeunieb, Bireuen.

Cara pikirnya yang henk, Helmi tak sanggup mengendalikan diri karena menuduh Korban sebelumnya pernah berseteru dengan ayahnya yang berprofesi imam meunasah Desa Tanjoung Bungong.

Kapolres Bireuen AKBP Heru Novianto SIK melalui Kapolsek Jeunieb Iptu Mahdi yang saat itu masih banyak warga yang berkumpul ingin tahu dan melihat pelaku terlihat berusaha menguasai keadaan dari kejadian yang tak diinginkan. Sejumlah anggota Tim Satuan Intelijen lapangan Polres Bireuen juga terlihat memback up suasana.

Iptu Mahdi kepada Bongkar News menuturkan, suasana terkendali dan pelaku sudah diamankan dalam sel polsek menjelang suasana mendukung untuk dilakukan pelimpahan ke Mapolres Bireuen.

“Hanya saja Barbuk (BB) berupa sebilah parang yang digunakan pelaku belum ditemukan. Diduga dibuang keareal persawahan yang berlumpur, karena gelap maka besok pasti kita temukan,” urai Kapolsek Mahdi optimis.

BongkarNews yang mendapat kesempatan mendekat sel kurungan pelaku, mencoba membangun dialog. Meskipun mungkin tidak mungkin untuk dijadikan acuan dasar karena kondisi cara pikir pelaku disinyalir stress, namun helmi sempat menguraikan beberapa patah kata pengakuan.

Dikatakan, jika dirinya sangatlah merasa sedih dan kehilangan dengan kabar meninggal orang tuanya. Karna kesediahan yang mendalam dan rasa sayang pada orang tua maka dendam yang sudah lama dipendam terhadap Usman M Ali yang pernah menzalimi ayah kandungnya pun segera dibalaskan, yaitu disela-sela orang sekampung menunggu jasad alm Tgk Imum yang sedang dalam perjalanan pulang menggunakan mobil ambulance RSUD dr Fauziah Bireuen.

Hingga berita ini ditayangkan Selasa sekitar pukul 01.00 Wib dini hari, kondisi korban yang sedang mendapat mendapat penanganan medis secara ekstra di RSUD dr Fauziah Bireuen dikabarkan masih selamat meskipun dalam kondisi sangat kritis. (Roesmady)

Pos terkait