MTQ ini adalah bagian dari upaya kita untuk membangun generasi muda yang tangguh dalam menghadapi derasnya arus globalisasi dsn modernisasi, sebagai calon-calon pemimpin dimasa depan. Oleh karena itu, kita tidak boleh meninggalkan generasi penerus yang lemah, baik lemah fisik, lemah mental, maupun lemah intelektualisasinya, ucap Bupati dalam sambutannya.
Sejarah Indonesia telah menorehkan cerita heroik tentang betapa hebatnya generasi muda Indonesia dimasa lalu, mereka selalu hadir dibalik perjuangan Kemerdekaan dan Kebangkitan Nasional Indonesia, jelas Bupati kemudian.
Saya berharap MTQ ini tidak hanya melahirkan para juara, namun juga melahirkan generasi muda yang kuat, cerdas, dan tangguh, serta tidak pernah lupa akan tanggung jawabnya untuk mengangkat harga diridan kedaulatan bangsanya, jelas Bupati lebih lanjut.
Diakhir sambutannya, Franc Bernhard Tumanggor mengingatkan pentingnya penguatan moderasi beragama dan toleransi antar umat beragama di Kabupaten Pakpak Bharat.
Masyarakat Pakpak Bharat adalah masyarakat yang majemuk, yang terdiri dari suku dan agama yang berbeda-beda. Terlepas dari apapun agama dan suku kita, dipundak kita semua ada tanggung jawab dan amanah besar untuk mewujudkan Pakpak Bharat yang aman dan nduma, tutup Bupati.
Perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran ke-21 tingkat Kabupaten Pakpak Bharat ini diawali dengan Pawai Taaruf oleh seluruh Khafilah peserta, dengan mengambil start di Desa Penanggalan Binanga Boang. Ketua Panitia pelaksanaan MTQ Pakpak Bharat ke-21, Elhidayat Berutu, MAP menjelaskan, terdapat lima cabang perlombaan yang di laksanakan dalam MTQ kali ini.
Nantinya para pemenang dari setiap cabang akan kita kirim sebagai utusan Kabupaten Pakpak Bharat dalam ajang MTQ tingkat Provinsi di Kabupaten Tapanuli Selatan, jelas Elhidayat Berutu.
(BP.007)