BIREUEN | BN – Sejak masa pelantikannya yaitu pada awal Agustus tahun lalu, dan kini sudah mendekati satu tahun kepemimpinan Pasangan Calon Bupati/Wakil Bupati Bireuen, H.Saifannur,S.Sos – Dr.H.Muzakkar A. Gani, SH, M.Si yang disingkat dengan kata “FAKAR” sampai sejauh ini dinilai belum ada tanda-tanda gebrakan yang cerdas untuk menyahuti betapa konpleknya permasalahan Bireuen secara global, baik dari segi pembangunan, perputaran roda ekonomi, maupun tingkat kesejahteraan masyarakatnya yang bernaung di 17 kecamatan.
Amatan itu diuaraikan oleh Ketua Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi Republik Indonesia (GNPK RI-BIREUEN) Manan Isda melalui realise yang dikirimkan via Massengger Wartawan Bongkar News Liputan Bireuen Selasa 10 April 2018.
Menurut Pemuda Cerdas Peduli Kemajuan Bireuen ini, Tolak ukur maju mundurnya sebuah daerah adanya peran dan kinerja yang cerdas dari seorang pimpinan daerah dalam menyikapi sebuah berbagai persoalan daerah baik masyarakat maupun pemerintahan yang dipimpinnya.
“Kalau bupatinya kurang kreatif atau kurang responpermasalahan daerah permasalahan daerahnya , ini menandakan pemerintahan Bireuen dalam keadaan Koma alias Mati Suri,” demikian tandas Manan Isda.
Sehingga menurut Ketua GNPK RI-BIREUEN ini, sebaiknya dalam situasi semacam ini ada kontribusi pikiran dan pandangan yang cerdas terutama dari orang-orang dekatnya untuk memotivasi Bapak Bupati Bireuen kearah lebih baik dan berkembang. “Intinya Untuk Memajukan Bireuen Harus Mementingkan Kepentingan Umum, Jangan Fokus Hanya Untuk Kepentingan Pribadi,” demikian tegas Manan Isda.
Informasi yang dihimpun Bongkar News menyangkut lembaga terkait menyatatakan, GNPK-RI telah dideklarasikan dan dicanangkan di Tugu Proklamasi Jakarta pada tanggal 9 Desember 2014 bertepatan dengan peringatan Hari Antikorupsi Sedunia. GNPK-RI, merupakan gerakan perubahan mental para aktifis antikorupsi yang akan melakukan perjuangan pencegahan dan pemberantasan korupsi di Republik Indonesia.
GNPK-RI adalah wadah/rumah baru, lembaran baru, mentalitas baru, paradigma baru, suasana baru, cara pengelolaan organisasi baru dan pemimpin baru yang demokratis dan mau mendengar kritik serta masukan sesama serta mampu dan berpengalaman mengelola organisasi selayaknya secara profesional.
GNPK-RI adalah masa perubahan, masa kini dan masa yang akan datang. GNPK-RI adalah Ormas (Organisasi Masyarakat) bukan yayasan dan bukan pula perseroan comanditer. GNPK-RI sebagai Ormas berbadan hukum akan dikelola secara profesional sesuai AD/ART. Untuk memperluas jaringan, yang sekaligus akan membentuk jaringan kepengurusan sampai ke Tingkat Propinsi / Kabupaten / Kota di seluruh Indonesia.
Sementara untuk Kabupaten Bireuen, lembaga pemantantau korupsi ini dibentuk belum lama ini Diketuai Manan Isda juga dengan menata struktur lengkapnya sesuai dengan lampiran yang sudah didaftarkan di Bagian Sospol Setdakab Bireuen sebagai kewajiban legalitas lembaga memulai operasinya. (Real/Roesmady)