Pedagang Pasar Pagi, diultimatum Ultimatum untuk Pindah

Bireuen-BN

Pedagang di Pasar Pagi di  depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Fauziah, Bireuen, diultimatum untuk pindah ke Pasar Induk Rakyat (PIR) di Gampong Geulanggang (Cureh), Kecamatan Kota Juang, Bireuen, yang diberi batas waktu terakhir, 10 Juli 2018.

Bacaan Lainnya

Hal itu dikatakan Bupati Bireuen, H Saifannur, S.Sos menjawab media ini di Pendopo Bireuen, Kamis (5/7)  menyangkut carut marutnya, jalan di depan RSU Dr Fauziah Bireuen, karena dipenuhi para pedagang. Untuk itu, akan diambil bila ada pedagang yang masih membandel untuk tidak mau pindah. Tidak ada alasan bagi pedagang untuk membandel, mengingat pemerintah sudah menyediakan tempat baru untuk mereka di pasar baru yang di nilai sudah rampung itu

Dikatakan, pihaknya telah memberikan waktu sampai tanggal 10 Juli 2018, jika tidak, tentunya akan dipindah paksa. Batas waktu itu, di berikan kepada para pedagang  mengingat Pemkab sudah menyediakan semua fasilitas di Pasar Induk untuk ditempati para pedagang. Apalagi di depan RSU dr Fauziah Bireuen, sudah mulai dilakukan pengukuran dan untuk pembangunan jalan dua jalur.

Jika pedagang merasa fasilitas masih belum sempurna, hendaknya ditempati dulu, jika memang ada kekurangan tentu Pemkab Bireuen bisa membenahinya.

”Memang belum ada sempurna, coba kita tempati dulu, baru kita  tahu, dimana kekurangannya, baru kita sempurnakan lagi, untuk itu “kita menghimbau agar seluruh pedagang itu segera pindah, apalagi sebelumnya telah bermusyawarah dengan Pemerintah Bireuen, dan teklah setuju pindah selesai lebaran, sebut Bupati Saifan.

Dikemukakannya, jika dibiarkan pasar pagi tetap di lokasi itu, maka akan tumbuh lagi kios-kios di tepi jalan depan rumah sakit Fauziah, yang tentu saja sangt menganggu.

”Jadinya, macet dan kesan kekumuhan tak terhindar lagi,  kendaraan tak bisa dilalui,” ujar Bupati Saifannur.

Pihaknya sudah menyediakan sudah menyiapkan angkutan untuk mengangkut barang-barang pedagang yang disediakan pihak  Pemda, Kodim, dan polres. “Bagusnya pindah sendiri, jangan memaksa untuk kita pidahkan secara paksa, ujar Saifannur.

Menurut pengamatan media ini, sampai, Sabtu masih belum ada tanda-tanda para pedagang yang mengangkut dagangannya. Sementara alat berat mulai meratan pohon-pohon jalan yang menuju RSU dr Fauziah untuk pembangunan jalan Dua Jalur. Sedangkan  di lokasi pasar pagi beberapa truk milik aparat kemananan sudah pakir di jalan RSU dr Fauziah, tapi tidak satu pun pedagang yang mengangkut dagangannya.. Seorang pedagang buah-buah menyebutkan dirinya belum pindah,  karena yang lain belum juga pindah.

”Saya belum pindah melihat yang lain belum juga bergerak pindah. Mungkin jika yang lainnya pindah, tentunya kita akan ikut pindah,”  papar pedang tadi.

(Maimun Mirdaz)

 

Pos terkait