Medan I bongkarnews.com- Abdul Latif, MPd anggota Komisi I DPRD Medan mengharapkan Pemko Medan profesional dan proposional dalam menyalurkan sumbangan Beras kepada masyarakat yang mengundang kekisruhan dalam pembagian beras di tengah tengah masyarakat dalam situasi pencegahan Covid 19 yang sudah mendunia.
” Pemberian beras di Medan Labuhan dan Medan Polonia banyak yang menerima beras 1/2 kg bukan 5 kg seperti yang dianggarkan Pemko Medan untuk masyarakat sebagai akses karena Covid 19 ” tandas Latif dalam rapat koordinasi
Rapat koordinasi terkait penanganan pencegahan dan dampak Covid-19 di kota Medan di ruang Banggar Kamis Rapat tersebut dihadiri Wakil Ketua DPRD Medan Rajudin Sagala .Rapat dipimpin Ketua Komisi I DPRD Medan, Rudiyanto Simangunsong didampingi, Sekretaris Komisi I , Habiburrahman Sinuraya, Abd Rani, Mulia Asri Rambe (Bayek), Mulia Syahputra, Abd Latif Lubis, Parlindungan Sipahutar. Juga hadir , Kabag Tapem Pemko Medan, M Ridho dan sejumlah Camat, Lurah dan Kepling.
Diharapkan aparatur Pemko Medan lebih serius dengan membuat pola tertentu tentang tehnis penyalurannya sehingga tidak akan terjadi lagi untuk 60 hari ke depan dalam merealisasikan program ini seperti arahan Plt. Walikota Medan , Akhyar Nasution.
Diharapkan komunikasi yang baik antara Dinas Sosial Camat, lurah, kepling sehingga pendistribusian beras dan bantuan bantuan yang lain dapat berjalan dengan baik.
Selain itu protes warga penerima bantuan harus berpose degan memegang kertas bertuliskan ” Saya orang tak mampu penerima bantuan” dan viral di media sosial yang terjadi ini tejadi di kecamatan Belawan dan Polonia ini mengundang kekisruhan di tengah tengah masyarakat ysng viral di media sosial.
Namun dalam pertemuan tersebut kedua Camat nya meminta maaf tentang hal itu dan berjanji tidak akan terulang lagi bahkan menurut mereka hanya kearifan lokal daja.
“Kepling diharapkan betul betul mendata warga yang miskin dan layak mendapatkan bantuan di lingkungan masing masing, ke depan kekisruhan ini diharapkan tidak akan terulang lagi karena ini baru yang pertama kalinya di pandemi Covid 19 ini khususnya di kota Medan”, harap Latif optimis
Ditambahkan Latif kondisi dampak wabah Covid 19 sudah tahap mengkuatirkan. Baik masalah pencegahan dan antisipasi dampak pemerintah kewalahan. Untuk itu, kepada masyarakat jangan hanya mengharapkan bantuan dari pemerintah. .
Menurut Latif yang paling gampang kali untuk memutus mata rantai covid-19 dengan cara berdiam diri di rumah, menggunakan Masker saat bepergian kelua rumah, namun bisa jangan keluar rumah jika tidak begitu penting. (RN)