Perangkat Desa Meuliek Samalanga Dinilai Sia-Siakan Aset Daerah

Sebeginilah Sudah bagian dari Tahap Bangun Jalan Dari Bagian Belakang Bangunan Poskesdes diatas Lahan Miliknya Darmansyah Deham Yang telah Dilaksanakan Pihak Perangkat Desa Meuliek. Butuh Lahan Sejarak sekitar 80 meter untuk sampai bangunan Poskesdes. Pun Demikian Dikabarkan Jalur lahan milik Darmansyah Pengganti lahan Nurdin Umar bagian depan itu pun kini sudah dihentikan karena belum ada kata sepakat pasti antara pihak pengambil kebijakan Desa dengan pemilik sahnya.

BIREUEN | BN – Inisiatif pemerintah membangun Poskesdes (Pos Kesehatan Desa) dalam rangka mendekatkan dengan penyediaan tempat pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat secara merata merupakan langkah positif serta dinilai kentara pemerintah dalam mengayomi dan menjaga rakyatnya dari kelangkaan memperoleh kepedulian nasib rakyat hingga kepelosok – pelosok desa.

Upaya kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang diprogram dan dibangun didesa-desa adalah bertujuan diantaranya  Terwujudnya masyarakat sehat yang siaga terhadap permasalahan kesehatan di wilayah desanya, Terselenggaranya promosi kesehatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan merupakan bukti kepedulian nyata pemerintah khususnya dalam bidang sosial masyarakat.

Bacaan Lainnya

Karnanya, fungsi positif keberadaan Poskesdes terus diupayakan dirata pelosok desa secara bertahap. Anggaran untuk pengadaan  satu unit bangunan Poskesdes sederhana dan ditempatkan seorang tenaga medis/bidan rata-rata menguras kas daerah mencapai Rp 300.000.000 (tiga Ratus Juta Rupiah) lebih.

Kebijakan serta niat baik pemerintah mencetuskan program  membangun tempat layanan kesehatan dasar  bagi warga setempat adalah penting dan sepatutnya diapresiasi oleh pihak kalangan manapun. Namun Tidak demikian dengan apa yang ada dibenak para perangkat desa Meuliek Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen, Aceh.

Pasalnya, Bangunan permanen yang  sudah siap dibangun dan diperuntukkan sebagai Poskesdes dari APBK Bireuen TA 2017 sampai berganti tahun masih bermasalah serta  belum bisa difungsikan.Akibatnya tenaga medis yang ditempatkan disana juga enggan mendiaminya.

Keterangan yang diperoleh BongkarNews menyatakan, Tidak berfungsinya Poskesdes Meuliek disebabkan inisiatif para perangkat desa terutama kades yang yang terkesan enggan mendukung kemajuan desanya bidang kesehatan. Berawal dari problem sepele terkait mentoknya musyawarah ganti rugi jalan masuk sejarak Cuma 20 meter x 5 meter  yang butuh diselesaikan dan desepakati dengan pemiliknya Nurdin Umar supaya ada jalur bagi warga  menjangkau Poskesdes.

Tahap pendekatan yang dilakukan pihak perangkat desa awal dari kesiapan bangunan tahun silam bukannya membuka jalan keluar namun justru mengangga masalah baru hingga lokasi jalan pinggiran jalan umum tipe kecamatan itu  batal dinegosiasikan untuk kepentingan umum.

Sumber dari salah seorang perangkat dan tergolong tetua desa setempat turut memaparkan, Sikap egois para pengambil kebijakan desa malah beralih melakukan lobi dengan pemilik kebun bagian belakang Poskesdes untuk dijadikan jalan menjangkau bangunan Poskesdes.

 “Padahal jalan lewat belakang kepunyaan Darmansyah Deham yang akan diuangkan menggunakan anggaran desa untuk dijadikan jalan masuk, jaraknya sekitar empat kali lipat berbanding milik Nurdin Umar didepan bangunan dekat jalan umum,”: ungkap sumber dari desa tersebut.

Begitupun, tambahnya lagi jika diperbandingkan dengan hitungan rupiah yang bakal dikeluarkan pun tidak kentara dampak mahal dengan ruas lahan bagian depan sesuai dengan yang ada digambar consultan proyek Dinkes Bireuen. Dikatakan, ruas lahan milik Darmansyah yang ingin diganti rugikan pihak perangkat desa malah sudah mencapai 50 persen dibangun beton pengaman timbunan itu pun kini sudah mengalami deadhlock dan dihentikan penyelesaiannya karena sesuatu hal yang belum ada kata sepakat antara perangkat dengan pemiliknya.

Dari kenyataan serta system perangkat kepercayaan warga dalam mengelola pembangunan desa itu dipastikan, bangunan Poskesdes yang dibangun permanen tahun lalu di desa Meuliek Samalanga Kabupaten Bireuen tersebut bakalan sia-sia tidak bisa difungsikan dan terbengkalai.

Pemandangan terlantarnya bangunan bantuan pemerintah yang berjarak tak lebih dari jarak 20 meter dari kasat mata warga yang melintasi jalan utama Desa Meuliek Kecamatan Samalanga, Bireuen akan mengesankan kesan negative dan muncul tanya,  segampang itu Dinas terkait melaksanakan program premature yang mengakibatkan pemborosan anggaran daerah yang sesungguhnya masih memiliki nilai kekayaan serta PAD pas-pasan setiap tahun anggarannya.

Menanggapi tak berfungsinya bangunan permanen Poskesdes Desa Meuliek, Kecamatan Samalanga, Kepala Dinas Kesehatan Bireuen dr Amir Addani, M Kes melalui Kasie Sarana Prasarana Dana Otsus,Safrizal SKM yang dihubungi via ponsel pribadinya Minggu 4 Maret 2018 menyatakan rasa kecewanya dengan system kebijakan yang dianut para perangkat desa tersebut dalam meluapkan rasa terimakasih kepada pemerintah daerah.

Diungkap Safrizal, bahwa pernyataan awal pihak kepala desa sewaktu pihak dinas melakukan assessment keberadaan lahan bangun, pihak Kades sangat bertanggungjawab waktu itu.

“Adapun terkait jalan tembus menuju Poskesdes yang masih milik salah seorang warganya akan dituntaskan pihaknya  seiring pembangunan dilaksanakan. Lagi pula jika lahan bangun memang tidak siaga di Meuliek, kami pasti tidak membangun disitu daripada dianggap tidak bernilai samasekali,” ,”demikian papar Kasie Sarana Prasarana Dinkes Bireuen kesal.

Camat Samalanga Jamaluddin BSc yang turut ditanyai wartawan media ini menyangkut polemic Poskesdes Meuliek yang belum bisa difungsikan mengungkapkan kekesalannya dengan tindakan meremehkan kegunaan dasar bangunan Poskesdes bantuan pemerintah oleh sejumlah unsur perangkat Desa Meuliek, Kecamatan Samalanga. Sepatutnya pihak perangkat desa harus secepatnya menyelesaikan persoalan sikap saling anti antara sesama warga desa, terlebih lagi dalam memediasi suatu hal yang erat kaitannya dengan kemajuan Desanya sendiri, layaknya berupaya supaya bangunan Poskesdes yang sudah dibangun itu dapat difungsikan secara serius dan maksimal.

Jamaluddin juga mengaku bahwa persoalan fungsi Poskesdes Meuliek yang berentetan tersebut sempat dipertanyakan oleh Pak Wabup Bireuen H Muzakkar A Gani sewaktu beliau berkunjung ketempat undangan syukuran Januari silam. Kala itu urai Camat, kebetulan sekali ada Pak Adi (Kepala Puskesmas Samalanga) dalam rombongan yang sedang berada didekat Wabup.

Keadaan itu membuat Camat Samalanga  langsung merespon mengambil sikap melimpahkan pertanyaan Pak Wabup kepada Kepala Puskesmas selaku ranahnya. Dan Pak Adi waktu itu mengaku polemic jalan jangkau ke Poskesdes Meuliek itu sudah ada jalan keluarnya.

“Sungguh saya baru mengetahui jalur alternative yang dimaksudkan ternyata bukanlah sudah ditemukan kata sepakat ganti rugi lahan miliknya Nurdin Umar yang ada dihadapan bangunan, melainkan menggarap tanah jalur lain  melalui belakang bangunan milik Darmansyah, dan itupun saya dengar sekarang  sudah kembali bermasalah sehingga  cendrung untuk batal bangun, meskipun pihak pengambil kebijakan utama didesa tersebut   sudah memulai melakukan pembangunan sarana ruas jalan yang tentunya semakin bertambah-tambah aneh prilaku perangkat desa bersangkutan karena sedemikian nekat dan sepakat  dalam menghambur-hamburkan uang Negara, tanpa makna apapun bagi warga desa”  demikian urai Camat Samalanga Jamaluddin BSc dengan kesan telah dipermalukan dengan ulah perangkat Desa tempat Poskesdes tersebut dibangun. (Roesmady)

Pos terkait