Tapteng.BN
Setyo Lelono (49), guru SMA Negeri 1 Plus Matauli Pandan, Tapanuli Tengah yang mobilnya dibobol saat ia sedang Sholat Jumat di Masjid Al Maidar, Jalan Raja Junjungan Lubis/Jalan DPRD, Kecamatan Pandan, Jumat (21/10) siang, melapor ke Polsek Pandan. Korban mendatangi polsek dengan mengendarai mobilnya yang sudah pecah kaca pintu depan kirinya sebagai barang bukti.
“Ya benar, pengaduan korban atas aksi pencurian itu sudah kami terima. Kami sudah memintai keterangan dari saksi korban, dan berupaya mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi di lokasi kejadian. Tahap lidik lah, personel juga sudah bergerak di lapangan,” kata Kapolsek Pandan AKP Ahmad Yani Nasution.
Kapolsek menerangkan, dari hasil pemeriksaan dan keterangan sementara korban kehilangan uang tunai senilai Rp6 juta, laptop, tablet, yang ditaksir menjadi total senilai Rp11 juta.
Sebelumnya saat diwawancarai di lokasi kejadian, Setyo Lelono menerangkan bahwa peristiwa itu bermula ketia ia selesai mengambil air wudhu untuk menunaikan ibadah Sholat Jumat di masjid tersebut. Ia kemudian kaget melihat kaca pintu depan mobilnya jenis Toyota Avanza BE 2761 CQ miliknya sudah pecah. Kemudian Setyo Lelono bergegas memeriksanya. Ternyata sejumlah uang dan barang-barang yang tadinya disimpannya di dalam mobil itu sudah raib. Dan pecahan kaca pintu mobil itu sudah berserakan di bawah bangku.
Sebelum memarkirkan mobilnya di depan masjid, Setyo Lelono baru saja menjemput mobil berwarna abu-abu metalik itu dari sebuah doorsmeer yang tak jauh dari lokasi. Setyo mengatakan bahwa saat itu ia yakin sudah mengunci pintu mobil dengan menekan remot anti malingnya. Menurutnya, itulah sebabnya pelaku harus memecahkan kacanya untuk bisa mengambil uang dan barang-barang di dalamnya. Namun diakuinya bahwa saat itu suara alarm mobilnya tidak berbunyi, sehingga ia awalnya tidak curiga bahwa ada yang tidak beres.
Diterangkan Setyo Lelono, dari dalam mobil itu pelakunya berhasil menggasak uang tunai sebanyak Rp8.050.000 yang merupakan uang siswanya untuk biaya bimbingan belajar di sekolahnya. Kemudian uang recehan yang berjumlah sekitar Rp100-an ribu, 1 unit laptop, 1 unit tablet, 1 unit hard disk eksternal, 1 buah flashdisk, sebuah buku tabungan BNI 46, dan sebuah buku tabungan BRI.
Kembali diimbau Kapolsek, agar masyarakat pemilik mobil di wilayah hukumnya selalu waspada aksi pencurian dengan modus memecahkan kaca mobil. “Untuk masyarakat agar tetap waspada dengan kejadian seperti ini, dengan kasus pecah kaca mobil. Jadi masyarakat jangan sembarangan lagi parkir mobilnya,” imbau Kapolsek.
(washington)