BIREUEN |BN – Pesta demokrasi pemilukada untuk priode 2017 – 2022 tinggal 45 hari lagi. Panggung kampanye kini sedang terisi oleh para kandidat dan jurkamnya, dengan pemaparan beragam bentuk program membangun jika sang paslon tersebut unggul dalam jumlah suara nantinya.
Di Kabupaten Bireuen, sebanyak Enam pasangan kandidat calon bupati dan wakil bupati saling menonjolkan diri kepada warga dalam berbagai event keramaian yang di start paska acara deklarasi masing-masing pasangan calon kandidat.
Aksi saling serang membunuh karakter dilakoni oleh jurkam, timses dan pendukung belakang layar masing-masing calon baik secara nyata diatas panggung kampanye, maupun melalui jaringan sarana informatika media dumay utamanya lewat Facebook (FB).
Menurut amatan Bongkar News, pasangan kandidat calon petahana H Ruslan M Daud – H Jamaluddin Idris yang maju lewat sarana “independen” dinilai paling agresif memainkan misinya dengan tujuan tak lain untuk menekan lawan tanding hingga membentuk membentuk tim kerja penawar program lanjutan untuk meraih kepercayaan warga agar H Ruslan mendapat mandat kembali menjadi Bupati BIreuen Priode 2017 – 2022.
Ruslan M Daud yang menjadi Bupati Bireuen 2012 lewat usungan Partai Aceh menata jembatan jalur perseorangan untuk memenuhi syarat mencalonkan diri. Sementara utusan paslon dari Partai Lokal PA menghadapi pilkada 2017 mendatang memberi kepercayaan kepada H Khalili SH dan Yusri Ssos Msi sebagai wakilnya.
Menurut keterangan dari sejumlah tokoh masyarakat Kabupaten Bireuen, beberapa mantan pentolan dari kelompok awak GAM mengambil sikap mendukung inisiatif Ruslan M Daud mencalonkan diri kembali dan bersedia keluar dari Lembaga PA/KPA, sebagai organisasi pemersatu bagi mantan pejuang Aceh paska terciptanya Memorandum Of Undestanding (MOU) antara pemerintah RI dengan GAM.
Orang-orang mantan GAM wilayah Bate Ie Liek setia Ruslan juga sempat dijadikan sample kepada masyarakat ketika melaksanakan siraturrahmi dengan warga diberbagai pelosok kecamatan. jelas terlihat menjadi tameng posisi ring satu dalam tim pemenangan Ruslan.
Tindakan memamerkan mantan pentolan pejuang Aceh yang lebih memilih menjadi jamaah Ruslan daripada bertahan setia sebagai anggota lembaga PA/KPA Bireuen, sedikitnya mengartikan untuk tujuan mengimbangi dan dapat mengobati nilai moral bagi masyarakat dalam menduga-duga kenapa Ruslan didak lagi menjadi “anak emas” bagi DPP serta DPW Partai Aceh Bireuen seperti yang pernah diklam dirinya sebelum masa penetapan berlaku.
Jurus lainnya, keberadaan paslon unsur ulama dan ahli medis H Tgk M Yusuf A wahab dan dr Purnama Setia Budi disadari akan menjadi seteru berat kandidat calon petahana karena memiliki banyak dukungan umumnya dari kalangan lembaga pengajian yang tersebar di seluruh Kecamatan Kabupaten Bireuen.
Begitupun, dalam upaya mengimbangi perkembangan tersebut, Ruslan kemudian jauh-jauh hari menjalankan program melangkah merapatkan diri dengan sejumlah ulama-ulama/pimpinan pesantren berpengaruh dalam Kabupaten Bireuen dan Aceh.
Tak ayal, ulama pimpinan pesantren ternama setingkat Abu Mudi yang pernah heboh sebagai pereka ijazah dadakan bagi Bupati Bireuen Ruslan M Daud saat mempersiapkan berkas pencalonannya dalam pilkada 2012 lalu, ikut berkoar yang intinya tidak etis seorang ulama seperi Tu Sop mencalonkan diri untuk menjadi seorang kepala daerah dalam pemerintahan.
Namun sebaliknya Tgk Hasanoel Basry juga mengajak warga untuk kembali memilih Ruslan demi melanjutkan program lanjutannya yang telah diperbuat danbelum tuntas selama satu priode. Pemberitaan oleh ulama-ulama termasuk guru ngaji dari Tu Sop,yaitu Tgk H Hasanoel Basry HG diekspos dengan skala terkesan dibesar-besarka melalui sejumlah media online beberapa waktu lalu.
Bukan saja Abu Mudi yang berbicara dimedia untuk memilih kembali Ruslan M Daud sebagai Bupati Bireuen dan Tgk M Yusuf A wahab (Tu Soup) tidak cocok mencalonkan diri sebagai calon kepala daerah, karena berasal dari unsur ulama didikannya.
Statement dari ulama besar lainnya Tgk H M Amin atau biasa disapa Tu Min Blang Bladeh juga pernyataan dari Abu kuta Krueng Bandar Dua Pidie Jaya pun demikian adanya, meski kemudian pablik mengetahui jika pernyataan beberapa pemuka agama itu teruplod dari hasil rekayasa dengan tujuan pengkondisian yang akan menguntungkan Ruslan M Daud secara politik.
Pernyataan dari ulama-ulama panutan masyarakat Acehumumnya sedikitnya telah menimbulkan kebingungan bagi masyarakat Bireuen terutama ketika melihat fakta terhadap sikap ulama panutannya yang sudah terkesan “norak” dan blak-blakan campur tangan dalam hal politik praktis.
Pasalnya, terlalu norak kesannya ketika seorang ulama kharismatik berbicara tentang politik praktis dan menggiring masyarakat dengan senjata hadis dan ayat alquran yang tujuannya hanya untuk mendukung “semangat libido” calon petahana yang belum bisa dikatakan bersih track recourd dalam masa kepemimpanannya sebelumnya .
Padahal statemen ulama kharismatik itu sagat berbalik jika dibandingkan dengan sebuah Propinsi di Indonesia malah sudah dua priode dipimpin seorang putra muda Islami yang nama dikenal sebagai seorang gubernur di indonesia yang mampu menghafal alquran di Indonesia yaitu Gubernur NTB yaitu Tuanku Guru Haji (TGH). M Zainul Majdi MA yang memiliki nama popularnya Tuan Guru Bajang.
Kepala daerah yang tergolong pemuda cerdas dan alim itu kini sedang mengurus propinsinya dalam kepimpinana beliau pada priode kali kedua setelah terpilih kembali karena Tuan Guru Bajang dinilai patut dimandatkan kembali atas pertimbangan kepribadiannya yang memiliki SDM genius, religius dan bertanggungjawab dalam memajukan Propinsi wilayah timur Indonesia tersebut.
Dalam satu kunjungan mendampingi dinas isterinya ke NTB sekitar satu bulan lalu, dr Purnama Setia Budi Spog calon wakil bupati Bireuen pasangan Tu Sop atau nomor urut 3 dr Pur begitu beliau indah disapa sangat mujur, mendapat kesempatan menjumpai langsung dengan Kepala Daerah tingkat Propinsi yang patut dijempol atas predikat kerjanya.
Inisiatif itu tergerak mengingat track recourd Yang terukir baik dalam hal back ground ilmu dan pengalaman yang dimiliki maupun terkait hasil kerja yang umumnya bernilai positif dalam menggarap program kemajuan daerah sebagaimana harapan rakyatnya.
“ Adalah sang Gubernur yang sejak menjadi orang nomor satu Propinsi NTB tahun 2008 sangat dielu-elukan rakyat NTB juga telah membanggakan Indonesia karena kemampuannya menghafal Kalam Allah hingga total 30 juz tingkat dunia,” tutur Ajir, seorang tokoh muda peduli Bireuen yang terlibat mengupayakan kemenangan bagi kandidat nomor urut 3 Calon Bupati Bireuen.
Pertemuan yang berlanjut meeting jarak-jauh melalui jaringan udara kemudian kerab diupayakan berlanjut oleh dr Purnama bersama Tgk Sulaiman Yusuf Ketua Majelis Tak’lim Sirul Mubtadin (Organisasi Pengajian) dengan Tuan Guru Bajang.
Gambaran tentang aktivitas islami yang dilaksanakan anggota Majelis Ta’lim Sirul Mubtadin yang pernah diuraikan dr Purnama Setia Budi Spog ketika awal pertemuannya dengan Gubernur NTB, turut menimbulkan rasa keharuan dari Tuan Guru Bajang terutama tentang keberhasilan Majelis Ta’lim Sirul Mubtadin merenda kekompakan diantara umat Islam di aceh.
Rasa persaudaran yang terajut mulus dalam waktu sangat singkat, membuat Tgk Sulaiman bertekat memohon waktu luang untuk menghadiri acara Maulid Nabi Besar SAW 15 Januari 2017 mendatang.
Panitia penyelenggara menyampaikan harapan agar beliau sudi memberikan ceramah agama semacam “tausiah” dalam acara yang akan digelar di Lapangan Bolakaki Kota Kecamatan Jeunieb Kabupaten Bireuen pertengahan Januari mendatang. .
“Klop, Alhamdulillah sang gubernur telah menyahuti harapan kita dengan kesediaan waktunya berkunjung ke Juenieb, Aceh pada tanggal 15 Januari 2017 mendatang,” ungkap Tgk Sulaiman senbari merincikan jumlah anggota Sirul Mubtadi di Kabupaten Bireuen hingga sekarang sebanyak 20.000 jamaah pengajian berasal dari sekitar 320 jumlah balai pengajian.
Dengan Segala Hormat pula panitia berencana akan meminta DR TGH M Zainul Majdi MA mengisahkan sedikit pengalamannya dalam agenda Tausia, baik dalam hal masa beliau mengais ilmu di Al Azhar Turkey , maupun sistem yang diterapkan dalam membelai hati rakyat dan memajukan Propinsi NTB selama menjadi gubernur bersama wakilnya Ir Badrul Munir MM.
Orang nomor satu dalam pemerintahan Propinsi NTB tersebut tercatat sebagai Gubernur Termuda se-Indonesia sehingga terukir dalam rekor MURI (Mesium Rekor Dunia Indonesia) karena pada saat dilantik menjadi Gubernur NTB akhir tahun 2008 lalu dinobatkan sebagai gubernur termuda di Indonesia nyakni 36 tahun.
Menurut uraian Tgk Sulaiman Yusuf, jelang hari “H” nya acara yakni tanggal 15 Januari 2017, pihaknya sedang giatnya mempersiapkan dengan mapan segala kebutuhan melayani tamu yang diundang terdiri dari unsur anggota pengajian Sirul Mubtadin Bireuen, Pidie Jaya dan Pidie yang mencapai jumlah total sekita 30.000 orang.
Unsur undangan lainnya menurut Tgk Sulaiman Ketua Sirul Mubtadin Kabupaten Bireuen, adalah dari kalangan para kandidat calon kepala daerah Propinsi dan Kabupaten Bireuen, seluruh ulama di Aceh, tokoh masyarakat dari kecamatan, kabupaten dan Propinsi unsur pejabat pemerintahan dan Propinsi Aceh plus dari pihak kepolisian dan TNI di Kabupaten Bireuen.
Informasi lainnya yang dihimpun Bongkar News tentang tingkat popularitas Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) itu menyebutkan, DR TGH M Zainul Majdi MA yang memiliki nama popular Tuan Guru Bajang telah mampu menghafal alquran sejak mondok nyantri menempuh pendidikan tingkat tsanawiah selama enam tahun di Pesantren Nahdatul Wathan Lombok Timur.
Kendati demikian menurut pengakuan Tgk Sulaiman Yusuf kepada Bongkar News melalui jaringan ponsel genggamnya Sabtu 31 Desember 2017 menegaskan harapannya kepada masyarakat Bireuen khususnya, agar acara islami yang digelar itu tidak dikait-kaitkan dengan politik pilkada.
“Dalam hati yang dalam kami nyatakan acara yang kami gelar tersebut semata-mata merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW disertai acara ulang tahun ke II Organisasi Sirul Mubtadin Kabupaten Bireuen beranggotakan sekitar 20.000 orang,” demikian kupasan Ketua Organisasi Sirul Mubtadin Bireuen, Tgk Sulaiman Yusuf. (Roesmady)