Dilaporkan Sebagai Pelaku Pemukulan, Edi Obama Malah Balik Tuntut Sekretaris BPBD Bireuen “Cemarkan” Nama Baiknya

Inilah sosok Syahrul Rijal, warga Desa Teupouk Teungeoh, Kecamatan Jeumpa Bireuen, yang juga berstatus Pegawai Kontrak Kantor BPBD dan Relawan PMI Cabang Bireuen (Kaos Turn Back Crime) Ketika Menceritakan kronologis peristiwa kelam yang menimpa dirinya kepada sejumlah Wartawan, dan didampingi oleh Farhan Husein (baju binas) selaku Kepala BPBD Bireuen, Rabu 21 Juni 2017.

BIREUEN | BN – Ditemui sejumlah wartawan diruang Kepala BPBD Bireuen Rabu 21 Juni 2017, Syahrul Rijal yang didampingi Ketua BPBD dan Sekretaris Adli Juli mengaku sangat takut dan rauma atas kejadian yang menimpa dirinya, malam dini hari.

Diuraikan, Kronologis kedatangan Edi Obama kealamat kediamannya Rabu 21 Juni 2017 pukul 01.00 Wib dini hari, ke alamat Syahrol Desa Teupok Baroh Kecamatan Jeumpa, sekitar Lima  kilometer arah barat Kota Kabupaten Bireuen adalah menggunakan mobil pribadi sejenis bentuk Kijang Fortune..

Bacaan Lainnya

Mobil brwarna hitam itu Parkir depan pintu pagar rumah, tiga  pemuda lainnya berpostur lebih tegap dari pelaku terlihat turun mobil bergerak sejajar dengan Edi Saputra alias Edi Obama Pemilik Mini Market di Kota Peusangan Matang Geulumpang Dua Bireuen, kini juga sedang menjabat sebagai Ketua Umum PMI Cabang Bireuen, Ketua umum Partai Demokrat Bireuen, tercatat pula sebagai seorang pengurus teras HIPMI Bireuen.

Diuraikan Syahrul Rijal, ketika pintu rumah saya digedor diminta bukakan, saya keluar sendiri mengahadap, Edy langsung mempertanyakan bunyi kata saya yang difaceebook mengenai pertanyaan buka puasa bersama yang pada tahun sebelum masa sebelum Edi memimpin,  kegiatan kebersamaan itu rutin dilakukan.

“Sedangkan Ramadhan ini hampir berakhirnya bulan puasa belum ada kanbar akan digelar, apa itu salah kalau saya coba mengingatkan…? Tutur Syahrul.

Meskipun demikian tindakan sang Ketua PMI Bireuen tersebut terhadap saya,  masih layak diucapkan “Alhamdullillah” karena sewaktu kejadian berlaku siisteri sedang tidak sanggup ikut bangun karena sedang sakit, jadi tidak sempat melihat langsung saya digebuk orang.

Kecuali Kakak Iparnya yang berkediaman dirumah depan yang dipastikan sempat menyaksikan peristiwa kedatangan tamu-tamu beringas dalam kondis remang-remang  sekira jam 01.00  Wib lewat beberapa menit dini hari itu.

Tanya jawab yang berlanjut perdebatan tegang diwaktu dini hari itu, kemudian Edy Obama disaksikan tiga bodyguard bawaannya dengan murah hati mendermakan tiga pukulan bogem mentah terhadap wajah Syahrol, sehingga mengakibatkan muka Syahrol terlihat bengkak memerah dan  ada luka kecil.

Namun meskipun sudah demikian azab yang menimpa dirinya, Syahrol mengaku tidak memberitahukan kepada sanak keluarganya dikampung, dan juga tidak membuat pengaduan kepada pihak manapun, hingga siang esoknya dia berada dikantor..

“Secara pribadi  saya sadar diri kalau lembaga PMI tempat saya berkarya, dan yang menghajar saya itu adalah ketuanya yang diketahui memiliki modal besar serta pergaulan tingkat tinggi. Jadi saya pikir rugi dan sia-sia saja kalau saya mengadu kemana-mana,” ungkap syahrul dengan nada sedih dan pasrah.

Geuchiek Gampong Teupok baroh, Kecamatan Jeumpa Kabupaten Bireuen Sarmadan Amin mengaku sangat kecewa dengan tindakan premanisme yang dimotori pemuda kaya yang sedang getol mempromosikan dirinya lewat medsos fecebook dalam sejumlah lembaga di tingkat kabupaten.

Seyogianya apabila sipemuda bersangkutan ingin menonjolkan birahinya sebagai calon public figure melalui lembaga ormas dan Partai Polik praktis, dari kini semestinya bersikap seirama antara kiprah sosial yang dilaksanakan yang sering diuploud di Faceebook, dengan sikap kesehariannya dialam nyata dalam merangkul kesepahaman ide dengan publik dari semua kalangan.

Tapi kalau sikap andalannya menghajar dan menghabisi semua orang yang yang idealis menegurnya, tindakan ini sudah salah besar dan sangat layak bagi warga dan pihak penegak hukum member pelajaran untuknya  mulai dari sekarang, agar tidak menjadi virus berantai terhadap orang lemah di Bireuen ini.

Geuchiek sarmadan Amin juga membandingkan, kalau semasa suasana berkecamuk Di Aceh yang banyak tentara jawa di seputaran daerahnya karena dikatagori lokasi titik merah, pun tidak memberlakukan  aksi seperti dilakukan Edi Obama.

“Seberat apapun keterlibatan warga yang ingin dikunjungi pihak keamanan disuatu kampug, pastilah memulainya dengan pemberitahuan kepada Kepala Desa setempat, walau waktu geraknya menjelang pagi hari sekalipun,” ungkap Sarmadan.

Keterangan lanjutan yang berhasil dihimpun Bongkar News menyatakan, perseteruan antara Ketua PMI Bireuen Edi Obama denga salah seorang Relawannya yang juga tercatat sebagai tenaga kontrak di kantor BPBD Bireuen Syahrol Rijal, sudah berlanjut damai dengan mediasi pengurus-pengurus teras PMI.

Hal itu dikuatkan degan bukti postingan status rekan akrab Edi Obama, Rizanur Aris dengan pemasangan gambar gambar selfi keduanya yang sudah akrab berjabat tangan, Rabu 21 Juni 2017 sekira pukul 16.00Wib . “Persatuan kami tak pernah mampu digoyahkan oleh siapapun,” demikian bunyi kalimat pengantar status Rizannur.

Setelah gol menggarap damai denga pribadi korban, menurut informasi pihak Ketua dan pengurus teras PMI Bireuen akan melanjutkan menghapus bekas aksinya dengan itikat siraturrahmi dan mendatangi  keluarga korban pada malam hari seusai shalat tharawih.

Namun inisiatif Edi Obama Cs dalam musyawarah dengan pihak keluarga besar Syahrul  dan perangkat desa Teupouk Baroh dikabarkan membal tidak seperti diharapkan.

Pihak keluarga beserta Perangkat Gampong tidak mau menerima Permintaan damai Edi Obama yang dinilai sudah bertindak diluar batas kewajaran dengan masuk kedesa orang pada waktu dini hari tanpa pemberitahuan terhadap perangkat desa, serta melakukan aksi kekerasan yang mengakibatkan Syahrul  trauma dan tertekan…

Selain mulai merasa takut-takut akan terjadi penganiaan kembali terhadap pribadinya, Sesuai hasil Visum RSUD dr Fauziah Bireuen anak kami syahrol mengalami memar dan sedikit luka diwajah bagian kanannya kena bogem sang Ketua PMI.

“Dan Kasus pemukulan tersebut Rabu 21 Juni 2017 sekitar pukul 23.00 Wib sudah dilaporkan ke Polres Bireuen untuk proses lebih lanjut,” begitu sebut Adli Juli, Seretaris kantor BPBD yang ikut mendampingi korban selaku anak buah dikantor tempat tugasnya saat musyawarah permintaan damai berlangsung dirumah milik Syahrul Rijal.

Dari dia juga diperoleh informasi, para perangkat gampong Teupok Barouh, Jeumpa Bireuen sangat terpukul dan merasa kecewa dengan aksi kriminalitas/ala preman pasar waktu  tengah malam yang diperagakan seorang tokoh publik yang selama ini gencar mengiklan dirinya di dumay dengan beragam prilaku sosialnya.

Sikap menolak permintaan damai dari pelaku aksi Edi Obama menurut seorang pihak keluarga Syahrol Rijal selain perlakuannya memang terkait dengan pelecehan aturan hukum dan hak azazi manusia lainnya, juga supaya yang bersangkutan lebih sadar diri dalam bertikdak seenaknya terhadap manusia lain.

“Jangan mentang-mentang berhasil mengumpulkan Rupiah melimpah, terhadap hamba Allah lainnya dianggap gampang dipijak atau dikuasai dengan ala-ala premanisme melalui bodyguard bayaran setia kepadanya,” demikian tandas seorang keluarga dekat korban, sembari mengharapkan pihak penegak hukum meneruskan proses pelaporan tersebut sesuai dengan aturan hukum yang sebenarnya

Begitupun ia juga akan menempuh jalur hukum terhadap Sekretaris  BPBD Kabupaten Bireuen, Fadli, SE  yang dalam Status Faceboknya menyebut tulisan sangat tidak etis yang dinilai berimbas terhadap nama baik pribadinya. “Dalam pengaduan saya turut melampirkan bukti copy tulisan itu,” kata Obama Pada  Kamis  pagi itu juga  laporan tersebut sudah diterima pihak kepolisian Polres Bireuen.

“Jadi yang kita laporkan itu, Fadli SE yaitu  Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bireuen bukannya Syahrul, Kan enggak ada alasan  kan jika syahrul yang saya laporkan. Kami sudah tidak ada masalah lagi, sudah saling memaafkan , “ demikianlah tandas Edi Obama.

Diduga Edi Obama merasa layak mempersoalkan ke ranah hukum tindakan merendahkan harga dirinya berkaitan  dengan status Facebook miliknya  Adli SE Rabu 21 Juni 2017 sekitar   pukul 21.30 Wib Adli SE dengan menuliskan kata yag dinilai disasarankan untuk pribadi Edi Obama yang telah bertindak arogansi bak gaya preman pasar.

“GAYA BARU ” DONOR DARAH” Ala KETUA PMI BIREUEN,,Pukul Relawan tampung DARAH NYA,,$$”, demikian Tulis Adli SE di Dinding Facebooknya dan mendapat tanggapan kecaman dari sejumlah nitizen pertemanan.

Hingga Kamis 22 Juni 2017 pukul 05.00 Wib pagi, ada  10 facebooker yang menanggapi dan memberi komentar terhadap status yang ditulis Adli, diantaranya dari status bernama Syarifuddin Tanjung, Baizar SPi, Fajar Putra Juang serta enam komentar lainnya yang rata-rata bernada menyesalkan da dan mengecam dengan sikap “Gebuk Anak Buah”  yang dipamerkan seorang Ketua Ormas di kabupaten Bireuen.

Status Fajar Putra Juang misalnya, nitizen ini menuliskan untaian kata  “Sungguh di sayangkan SOSOK yg saat ini jadi ikon Demokrat, PMI Bireuen main “GEBUK” di bulan puasa,”.

Edi Obama yang dihubungi media ini, dinihari sekitar pukul 04.00 Wib bersedia dikonfirmasi media ini yang menyebutkan tidak ada masalah dengan Syahrul , mengingat keduanya sudah saling memaafkan.”Saya sudah memaafkan dia, (Syahrul-red) dan Syahrul  juga sudah memaafkansaya,”tuturnya.

Sebagai niat baiknya, sesuai dengan janji dengan Syahrul pada saat perdamaian dikantor induk PMI Cabang Bireuen, tentu ia akan bersilaturahmi ke rumah Syarul sekaligus ingin berbuka puasa. Namun setiba pihaknya di rumah Syahrul melihat situasi sudah tidak nyaman lagi.

“Pihak keluarga akan tetap menempuh jalur hukum, dan itu memang haknya, dan  saya menghargainya sudah pasrah dan siap menempuh segala konsekwesinya, “ sebut Edi Obama dengan nada datar.

Ia menduga ada pihak yang tidak senang dengan upaya damai yang ditempuhnya. Walau keduanya sudah saling memaafkan, namun jalan damai harus mentok saat dirinya ingin bersilaturahmi  ke kediaman Syahrul Rijal di Desa Teupouk Baroh Kecamatan Jeumpa Bireuen.

Berita ini diunggah kehadapan publik, Kamis sekira pukul 06.30 Wib pagi, sehingga pihak peliput belum memperoleh keterangan dan jawaban pasti dari pihak kepolisian Polres Bireuen menyangkut saling serang terkait moral dan nama baik pihak yang sama-sama merasa dirugikan ini.

Sementara masukan dari Syahrul Rijal sepulang membuat pengaduan dari Mapolres Bireuen sekitar pukul 01.00 Wib, bahwa pihaknya diminta hadir kembali serta akan dilanjutkan pemeriksaan terhadap inti pengaduannya Kamis 22 Juni 2017 pagi sekitar pukul 09.00 Wib.

(Maimun Mirdaz/Roesmady)

 

Pos terkait