Medan ,BN- Di pekan keenam perhelatan panggung hiburan rakyat digelar, kini giliran etnis Jawa yang akan tampil di Jalan Bukit Barisan (seputaran Lapangan Merdeka), Sabtu (29/10). Selain menggelar lomba fashion dan food bazar tadisional Jawa, pengunjung akan dihibur dengan pertunjukan spektakuler wayang berjudul Gatot Kaca Gambrengan dan wayang orang semalam suntuk. Khusus untuk pertunjukan wayang kulit, dua dalang kembar kondang asal Kota Solo yakni Ki Joko Syumarno dan Ki Joko Sutopo didatangkan untuk mengobati kerinduan pengunjung akan seni budaya tradisional Jawa tersebut.
Demikian terungkap dalam rapat evaluasi dan pemantapan pelaksanaan panggung hiburan rakyat 2016 di Balai Kota Medan kemarin. Rapat yang dipimpin Plt Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan, Hasan Basri didampingi Ketua Dewan Kesenian Medan (DKM), Rianto Aghly SH selaku Ketua Perhimpunan Wargo Joro (Pendowo) Sumatera Utara sekaligus motor penyelenggara etnis Jawa tersebut.
Jika dalam lima perhelatan panggung hiburan rakyat sebelumnya digelar mulai pukul 20.00 WIB, kali ini pertunjukan etnis Jawa akan dimulai pukul 14.00 WIB. Selain menampilkan food bazar dan lomba fashion Jawa untuk tingkat SMU, juga diisi dengan lomba mewarnai pernak-pernik Jawa untuk tingkat anak-anak.
Untuk malam harinya, acara semakin meriah lagi dengan ditampilkannya pertunjukan wayang orang dengan lakon berjudul Gatot Kaca Gambrengan. Sedangkan puncak acara diisi dengan pertunjukan wayang kulit yang akan dibawakan dua dalang kembar dari Solo, termasuk sinden dan penabuh gamelannya.
Agar pertunjukan wayang orang maupun wayang kulit dapat dinikmati semua warga, tidak hanya etnis Jawa saja, diusahakan bahasa yang digunakan bahasa Jawa yang sudah menasional dicampur dengan bahasa Indonesia. Dengan demikian masyarakat yang menonton pertunjukan kedua wayang ini dapat mengetahui apa pesan yang akan disampaikan.
“Untuk itu kami mengajak seluruh masyarakat, terutama warga Jawa agar beramai-ramai untuk menghadiri pertunjukan ini mulai siang sampai malam hari ini. Selain mendukung program Wali Kota Medan, Drs H T Dzulmi Eldin S MSi untuk melestarikan sekaligus memperkenalkan etnis yang ada di Kota Medan, terutama suku Jawa, pegelaran ini juga kita laksanakan untuk memeriahkan Bulan Suro. Itu sebabnya pertunjukan kita bertajuk Gebyar Suroan,” kata Rianto.
Sejauh ini bilang Rinto, pengunjung yang telah menyatakan kesediannya untuk menghadiri pertunjukan ini sekitar 1.000 orang. Dia memprediksi, jumlah ini akan bertambah lagi, sebab warga dari luar Kota Medan seperti Binjai dan Langkat telah menyatakan akan datang untuk menyaksikan pertunjukan ini.
Guna memberikan kenyamanan kepada para pengunjung, Rianto pun menyatakan akan mendirikan 28 tenda. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi hujan, sebab saat ini saban malam hampir hujan. Selain tenda, mereka juga akan menyediakan kursi dan snack sehingga para pengunjung benar-benar nyaman menyaksikan seluruh rangkaian pertunjukan hingga selesai.
“ Insya Allah pertunjukan yang kita sajikan ini benar-benar memuaskan pengunjung, termasuk para turis apabila melintasi kawasan Lapangan Merdeka Medan nantinya. Untuk itu sekali lagi, saya mengajak sleuruh warga untuk datang beramai-ramai menyaksikan pertunjukan yang kita buat cukup spektakuler ini. Apalagi masyarakat Jawa akan memberikan penghargaan kepada sejumlah tokoh masyarakat di Sumut,” ungkapnya.
Plt Kadis Pariwisata dan kebudayaan Kota Medan, Hasan Basri mengatakan, panggung hiburan rakyat ini digelar untuk mendukung keinginan Wali Kota Medan memperkenalkan seni dan budaya seluruh etnis yang ada di Kota Medan kepada masyarakat maupun turis lokal serta mancanegara. Artinya, Wali Kota ingin para turis mengetahui setiap malam Minggu ada pertunjukan seni dan budaya di seputaran Lapangan Merdeka. (ndo)