Anggota DPRK PPP Bireuen Dituding Berencana Sulap Sapi Aspirasi Untuk Bayar Hutang

Anggota DPRK PPP Bireuen Dituding Berencana Sulap Sapi Aspirasi Untuk Bayar Hutang Ketua Kelompok Penerima Sapi Bali Bantuan Aspirasi Isnaini Dewan PPP Kabupaten Bireuen "Jasa Tani" Kampong Putoh Samalanga, Kabupaten Bireuen Masri Bin Juned.

 

BIREUEN | BN – Seiring perputaran masa terus bergulir menuju kemajuan jaman secara global, persaingan hidup tentunya juga menjadi aksi dominan bagi semua makhluk, tak terkecuali bagi kita Hamba Allah yang mulia yang dinamai  “Manusia”.

Bacaan Lainnya

Sikut-menyikut antar sesama komunitas dalam mengais kebutuhan dan kepentingan pun semakin kentara berlaku tanpa mengenal kasta. Beragam tindakan percaya diri dihadapan kasat mata masyarakat tidak lagi menjadi menjadi suatu pertimbangan yang nantinya berujung moral negative yang diperbincangkan sampai seketurunan.

Berbagai sikap ngotot “asal untung” pun kian kerab terjadi yang diperagakan insane dari segala kalangan. Sudahlah jika tingkah norak itu menjadi bias dan dimaklumi apabila dipamerkan rakyat jelata tak berpendidikan tinggi,  umum sekaligus agama.

Namun apa yang diperankan oleh dua oknum wakil rakyat di Kabupaten Bireuen Propinsi Aceh terhadap rakyat dengan menggunakan umpan “sapi aspirasi” juga tak kalah “bencong” nya dalam penilaian masyarakat kasta rendahan.

Gaung miring terkait oknum anggota dewan Bireuen Partai Nasdem yang dituding telah beraksi memalukan dengan merebut paksa kembali Sapi Aspirasi dari dirinya terhadap Kelompok penerima disalah satu Desa Pedalaman Kecamatan Plimbang, Bireuen sempat menjadi cibiran sinis dari public.

Meskipun secara akal sehat dan kebiasaaan yang diberlakukan mengarahnya bantuan 8 ekor sapi aspirasi Muzakkir kepada kelompok “Manok Uteuen” akhir tahun 2016 lalu itu, disinyalir kuat berlangsung setelah adanya perjanjian dan deal-deal awal antara ketua kelompok penerima dengan dewan pemilik modal yakni jatah dari dana “koboy” yang dipoles dengan label terhormat bernama dana aspirasi.

Yang pasti, dakwa-dakwi soal sapi bantuan yang separuhnya nekat direbut paksa kembali oknum anggota dewan Partai Nasdem Bireuen dikediaman ketua kelompok “Manok Uteuen” Desa Pedalaman Kecamatan Plimbang Bireuen saat itu sempat menjadi heboh hingga berlanjut pengaduan kelembaga penegak Hukum Polres Bireuen, sangat tidak sehat dicerna terutama oleh generasi cerdas pembela bangsa kedepan.

Informasi terakhir yang diperoleh Bongkar News menyangkut dengan langkah aduan ketua kelompok yang melapor Dewan Bireuen sedaerahnya itu kepada pihak kepolisian menurut sejumlah sumber dari tokoh masyarakat setempat juga melakukan hal “kurang terpuji” dihadapan warga desa.

Sunber media ini dari unsure tokoh masyarakat desa Matang Kulee Peulimbang kepada Bongkar News awal oktober lalu mengungkapkan, bahwa dua ekor sapi jatah ketua kelompok yang dipapah didesa itu juge telah dijual kepada agen sapi warga desa tetangga.

“Sang Ketua Ketua Kelompok butuh uang pendukung “penampilan” nya sebagai salah seorang balon kades didesa kediamannya. Namun warga desa kian pintar menentukan penanggungjawab pengelola dana desa mereka kedepan, maka mimpi Abdullah pun tak kesampaian.

Namun sudahlah riwayat itu diberlakukan oknum dewan Bireuen dari Partai memiliki AD/ART agak Nasionalis. Kini, keseruan yang juga menggunakan objek utama berupa “sapi aspirasi” sutradara Oknum Dewan Terhormat PPP Kabupaten Bireuen kembali terulang menerawang sesi perjalanan kisahnya.

Proses Alur cerita yang dirangkai untuk dimainkan tersalup “misteri” bagi calon penerima yang tertera nama dalam proposal kelengkapan adm untuk disuguhkan kepada SKPK Dinas Pertanian dan peternakan Bireuen dalam bentuk pengadaan 12 ekor sapi bali bantuan aspirasi milik Isnaini DPRK PPP Bireuen Dapil 6 sudah dihantar kealamat Kelompok penerima ‘Jasa Tani” beralamat Desa Kampong Putoh Samalanga, Kabupaten Bireuen, dalam bulan Agustus lalu.

Meskipun demikian, informasi yang mencuat terutama dari anggota calon penerima “urung” mendapat rahmat sebagaimana yang diming-imingkan Pak Dewan sekampungnya, terkecuali disodorkan uang Rp 500.000 bagi masing-masing yang pernah dimintai fotocopy KTP dan tercantum nama dalam proposal pengajuan ke Dinas Terkait sekitar empat bulan silam.

Khalil, yang mngaku salah seorang calon penerima dengan menyerahkan fotocopy isterinya Fitriani sebagai KTP pengganti miliknya yang saat itu sudah mati tanggal berlaku ditemui Bongkar News di Warkop Pusaka Jalan Pasar Ikan Samalanga Kabupaten Bireuen Kamis 12 Oktober 2017 menyatakan, ke 12 Sapi bantuan jenis Sapi Bali yang dihantar petugas pertanian dan peternakan Bireuen dua bulan lalu itu ditempatkan dalam satu kandang milik Tgk Akhi seputaran Bangunan Meunasah Kampong Putoh Samalanga.

Menurut penuturan ayah dari dua putra-putri ini calon penerima yang awalnya dijanjikan bakal diserahkan satu ekor setiap anggota Cuma dijatahkan uang kontan Rp 500.000 / orang, sembari memandang sapi bali sedang melahap “King Grass” yang terisi dalam kandang Tgk Akhi.

Kabar lainnya yang diperoleh dari beberapa tokoh muda dan masyarakat sekitar Kampong Putoh Samalanga menuturkan, penempatan ke 12 ekor sapi bali aspirasi Isnaini PPP DPC Bireuen didalam kandang miliknya Tgk Akhi memang sudah dirancang dari dini.

Adapun upaya meraih fotocopy para anggota kelompok “Jasa Tani” untuk melengkapi persyaratan untuk legal mengangkut sapi tersebut sampai lokasi yang sudah diset.

“Jadi fungsi anggota Cuma pasang badan melalui KTP, setelah itu untuk Tgk Akhi lah mengarah semua sapi tersebut, dan disebut-sebut Isnaini sengaja mengarahkan sapi dari dana aspirasi TA murni 2017 nya kepada Tgk Akhi sebagai bentuk tutup hutang pribadinya,” ungkap Khalil kecawa dengan intonasi Polos.

Keterangan dari Ketua Kelompok Jasa Tani Amri Bin Junet pada hari yang sama meriwayatkan, ke 12 ekor sapi bali yang awalnya disinyalir akan diserahkan kepada 9 penerima anggota kelompok yang ada dalam kandang Tgk Akhi itu berada dibawah kelolaanya.

“Saya pribadi tidak tau lebih jauh tentang proses adanya serta cara pembagian sapi bantuan tersebut. Diminta menggarap Fotocopy KTP saya laksanakan.

Pasal kenapa akhirnya Tgk Akhi yang “beruntung” sepenuhnya proses ini sungguh saya awam,” ungkap Amri dengan dialeg Aceh Besanya seraya mengaku kalau yang meminta dirinya merawat sapi tersebut adalah Tgk Akhi yang sebenarnya tidak tergolong nama penerima edan sekarang beliau sudah berangkat ke Malaya untuk satu keperluan, bukan amanah dari sumbernya yaitu DPRK Bireuen PPP Tgk Isnaini.

Mengetahui adanya investigasi wartawan media ini terhadap anggota dan Ketua Kelompok Jasa Tani berkaitan sapi yang bersumber dai dana aspirasinya, Pak Dewan Bireuen Partai Religius PPP Jum’at 13 Oktober 2017 menghubungi via Ponsel pribadi sembari menyatakan, kalau inisiatif pribadinya merebak sampai begitu akan mengembalikan ke 12 sapi bantuan itu ke Dinas asalnya.

Tak jelas kenapa Isnaini sampai sespontan  itu mengeluarkan statement via nomor ponsel Bongkar News, namun kalimat pernyataan itu di ulas kembali Kadis Pertanian dan peternakan Setdakab Bireuen Ir Alie Basyah melalui Kabid Peternakannya Drh Afrizal.

Diruang kerjanya Jumat 13 Oktober 2017, Drh Afrizal mengatakan kalau proses penyaluran bantuan aspirasi dan sebagainya yang berada dibawah dinas tanggungjawabnya sudah disampaikan sesuai prosedur yang ada. “Jadi butuh alasan masuk akal kalau Pak Dewan itu ingin mengembalikan nya lagi ke kami. Hal tersebut menyangkut dengan kelengkapan solid Administrasi Negara, bukan berlangsung seenak-enak hati kita,” demikian tandas Afrizal.

Sementara itu menanggapi perkembangan yang mencuat terhadap anggota Partainya yang kini menduduki anggota Dewan Bireuen dari dapi 6 Ketua DPC PPP Sayed Fajri melalui ponsel pribadinya menyatakan kekecewaannya dengan sikap yang diperagakan amggota dewan Partai kesan “religious itu,”.

Sikap kecewa menerima kabar miring tersebut beralasan, mengingat setidaknya sekarang ini para pemain partai politik adalah sedang turun gunung berbaur dengan masyarakat mengadakan konsolidasi penguatan partai untuk kesiapan menyongsong Pileg 2019 mendatang. “Artinya, sekarang ini bukanlah masa-masa menjauh dari tengah-tengah masyarakat,” demikian tandasnya. (Roesmady)

Pos terkait