BIREUEN | BN – Investigasi wartawan media ini mendapatkan kejelasan (klarifikasi) terkait dugaan adanya pungutan liar (pungli) terhadap PNS yang melakukan pengurusan kelengkapan ADM kenaikan golongan yang diprakarsai staf Kepagawaian RSUD dr Fauziah Bireuen bernama Edy Jenggot sampai berganti minggu belum juga berhasil diperoleh.
Upaya Bongkar News menemui atau menghubungi via nomor kontak person oknum yang diduga sebagai pelaku pungli dikalangan RSUD dr Fauziah Bireuen terhadap pegawai yang mengurusi kenaikan golongan hingga Senin 24 April 2017 masih kabur dan gagal.
Nomor ponsel pribadi staf kepegawaian bernama Edy tersebut terkesan misterius, sementara yang bersangkutan dikabarkan seorang pegawai setempat sudah sekian lama tidak masuk dinas. “Kalaupun terlihat Cuma sesaat barangkali untuk teken absen dan lenyap lagi,” ujar sumber di RSUD dr Fauziah Bireuen.
Ironisnya lagi, nomor Hp pribadi edy yang disuguhkan oleh Wadir I bagian pelayan Mukhlish kepada media ini pun tidak nyambung dan terjawab “nomor yang anda tuju tidak bisa dihubungi”. Begitu suara set computer telkomsel saat dihubungi.
“Itu tak masuk akal, masak atasan langsungnya tidak ada nomor kontak person yang tepat. Atau hal demikian adalah merupakan cara Wadir I untuk mengaburkan permainkan oknum dinastinya”, kecam seorang pegawai lainnya yang turut didekati untuk menanyakan nomor HP Edy.
Uraian yang merebak sebelumnya dan sempat diekspos media online mengatakan, pungli itu dimainkan oleh oknum staf bagian kepegawaian RSUD dr Fauziah Bireuen via Edy jenggot yang berkediaman di kawasan Kecamatan Juli. Selain Edy, pemain lainnya bernama bu Ana pegawai bidang yang sama yang juga atasan daripada Edy.
Sebagaimana yang pernah terlihat oleh wartawan Bongkar News beberapa waktu lalu, Bu Ana ini memang sering terlihat bertingkah lebay melakukan siraturrahmi ke bagian BKPP Kantor Bupati semasa Ka BKPP nya masih dijabat Drs M Isa.
Informasi yang dihimpun BongkarNews, kegiatan gelap menzalimi pihak pegawai dalam urusan ADM kenaikan golongan yang dilaksanakan staf kepegawaian RSUD dr Fauziah Bireuen sudah berlaku lama dan sudah dianggap lumrah meski menyalahi aturan Negara.
Berawal dari pengumpulan kutipan di RSUD dr Fauziah, lalu pihak kepegawaian membagikan syufa’at dengan pihak jaringan syetannya di bagian BKPP kantor Bupati Bireuen.
Sepak Terjang diluar aturan demikian terus berlangsung mulus hingga menjadi rahasia umum. Sementara lembaga penegak hukum yang di Bireuen mengaku belum mendapatkan bukti A 1 untuk mendalami dugaan ini.
Informasi lainnya darikalangan pegawai senior RSUD dr Fauziah Bireuen menyebutkan, persoalan yang ada dikalangan rumah sakit pimpinan Dr Muktar MARS tersebut kian hari semakin menumpuk dan berselemak.
Dugaan tersebut terjadi baik dibagian pembangunan sarana prasarana yang sudah dan sedang dilakukan, sistem pelayanan hingga penzaliman oleh peimpinan teras terhadap pegawainya sendiri yang melakukan pengurusan ADM untus suatu keperluan.
Kepala Kejari Bireuen Mochamad Jefry,SH,MH melalui Jaksa Pidana Khusus Robi SH, dihubungi Bongkar News dua hari lalu menyatakan, pihaknya belum mlakukan penyidikan ke dalam RSUD dr Fauziah Bireuen, mengingat belum keterangan aktuan sebagai celah memulai penyelidikan.
“Namun kami tetap tak akan tinggal diam jika tudingan tersebut ada informasi menjurus kepada aktualita,” demikian janji Jaksa Pidsus Robi SH via telepon selulernya. (Roesmady)