Medan ,BN- Panggung Seni Budaya (PSB) yang diusung Dinas Pariwisata Kota Medan untuk mengobati kerinduan masyarakat Kota Medan guna menyaksikan budaya etnisnya sekaligus melestarikannya, mendapat apresiasi dari masyarakat. Terbukti, seribuan warga dengan penuh antusias menyaksikan pagelaran PSB yang mengusung seni dan tari dari etnis Melayu di Jalan Pulau Penang, Sabtu (22/4) malam. Apalagi untuk memeriahkan PSB, Ronggeng Melayu pun dihadirkan untuk mengajak para pengunjung untuk berjoget bersama.
Pertunjukan PSB kali ini dibaik dibandingkan tahun lalu. Selain persiapan lebih matang, konsep yang disajikan juga cukup menarik. Meski dikemas sederhana namun nuansa tadisionil sangat kental dalam pertunjukan ini. Tahun lalu, musik yang mengusung PSB dominan peralatan modern seperti band dan organ tunggal (keyboard). Jika pun ada alat musik tradisionil, sifatnya hanya sebagai properti panggung.
Namun untuk pertunjukan seni dan tari etnis Melayu ini, alat musik yang dihadirkan langsung berciri khas Melayu seperti arkodion, gendang dan biola. Sudah itu pembawa acara pun, acap kali melontarkan pantun yang selama ini memang identik dengan ciri khas masyarakat Melayu. Ditambah lagi dengan para penarinya yang tampil lincah dan gemulai mengikuti lantunan lagu serta irama gendang yang bertalu-talu.
Atas prakarsanya menggagas PSB, Wali Kota pun mendapat plakat sebagai Tokoh Inspiratif. Kemudian Wali Kota diberi dua tawaran, kasih sambutan atau menyanyi. Ternyata, kedua pilihan itu diterima Wali Kota. Dalam sambutan singkatnya, Wali Kota menyampaikan ucapan terima kasih atas atas
Digelarnya kembali PSB. Sebab, selain ingin melestarikan, juga ingin menjadikan Medan sebagai kota tujuan wisata budaya.
“Dengan PSB ini kita harapkan dapat mengangkat kembali seni dan budaya seluruh etnis yang ada di Kota Medan. Kita ingin seluruh warga tahu sehingga mencintai dan melestarikannya. Jika masyarakat kita mencintai dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya yang ada, insya Allah bangsa ini akan terus kokoh,” kata Wali Kota.
Usai memberikan sambutan singkat, Wali kota selanjutnya menyanyikan lagu bergenre Melayu berjudul Semalam Di Malaysia dan mendapat apresiasi dan tepukan tangan dari seluruh pengunjung. Setelah Wali kota turun panggung, pengunjung pun dihibur dengan Pakpong Melayu. Kemudian dilanjutkan dengan lagu Pucuk Pisang, serta disusul dengan Tarian Merajut Jala.
Tarian ini menceritakan tentang harmonisasi para generasi muda yang dilambangkan dengan merajut jala. Tarian Merajut Jalan ini diiringi dengan lagu Lancang Kuning, sedangkan para penarinya baik perempuan dan laki-laki terlihat sangat kompak membawakan tarian ini. Setelah itu dilanjutnya dengan Ronggeng Melayu, para pengunjung dipersilahkan untuk berjoget bersama dengan para penari.
Selesai Ronggeng Melayu, pengunjung yang masih belum puas berjoget dapat melanjutkannya kembali setelah penyanyi mendengangkan lagu dua lagu berjudul Seroja dan Melenggang Si Tari Lenggang. Sedangkan penutup acara, pengunjung disungguhkan pertunjukan film karya T Amir Hamzah dan film klasik P Ramle.
Plt Kadis Pariwisata Kota Medan, Budi Hariono SSTP MAP mengatakan, PSB akan digelar rutin setiap malam Minggu.Tarian tradisionil dari setiap etnis akan tampil secara begilir diikuti dengan kuliner khas, pameran dan penjualan produk etnik, kumpulan berbagai komunitas serta pemutaran film atau dulu lazim disebut layar tancap.
Untuk PSB yang mengusung etnis Melayu, Budi mengatakan berisi tarian,lagu produk dan etnik melayu serta Ronggeng Melayu serta pemutaran film karya T Amir Hamzah dan film klasik P Ramlee. “Kita berharap melalui pertunjukan PSB ini, masyarakat, terutama dari etnias Melayu bisa mengenal lebih jauh seni dan budaya warisan leluhurnya,” jelas Budi. (ndo)