Proyek Pasar Rakyat Bireuen Dikawal TP4D Kejaksaan Negeri Bireuen

BIREUEN]BN-BN.

Proyek Pembangunan Pasar Rakyat yang berlokasi di Desa Geulanggang Gampong Kecamatan Kota Juang, Bireuen, saaat ini diakui dalam pengawasan Kejaksaan Negeri  Bireuen. Rekanan proyek,  PT Putra Airlangga Jaya  Banda Aceh  didesak  harus menyelasaikan paling  lambat  31 Desember 2007.

Bacaan Lainnya

Sumber Media ini menyebutkan, proyek senilai Rp 4 Milyar lebih tersebut, dananya terancam Silpa menyusul pembangunan pasar rakyat  di Kabupaten Bireuen itu, dinllai lambat. Tidak mengherankan  jika rekanan di desak untuk segera merampungkankan bangunannya paling lambat 31 Desember 2017 yang akhirnya melibatkan kejaksaan negeri BIreuen untuk mengawal dan mengamankan proyek bereumber dana dari APBN .

Kadis Penanaman Modal, perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Bireuen, Darwansyah, SE mengaku proyek Pasar Rakyat mengalami kendala dalam pembangunannya. Menjelang berakhirnya masa kontrak, pekerjaan yang dilakukan baru mecapai 65 persen, yang tentu saja harus dituntaskan 31 Desember 2017.”Pihak Rekanan telah memasukkan Garansi Bank Sebesar Rp 2 Milyar untuk bisa menyelesaikan proyek tersebut paling lambat, bulan ini,” ujar Darwansyah.

Pihak rekanan, Firdaus yang dihubungi via Handphone, Kamis (21/12) menyebutkan, justru pekerjaan baru mencapai 60 Persen, kendati Kadis Penanaman Modal, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Bireuen, Darwansyah menyebutkan pekerjaan baru mencapai 65 persen. Begitupun, ia mengaku akan menyelesaikan tepat waktu, per 31 Desember 2017.”Insyaallah proyek tersebut selesai pada waktunya. Karena proyek tersebut dalam pengawasan Kejaksaan Negeri Bireuen,” paparnya Firdaus yang lagi menunggu datangnya Atap bangunan dari Medan.

Hal itu terbukti dengan dipancangkan plang bertuliskan. “Proyek ini Dikawal dan diamankan oleh Tim Pengawal  dan Pengamanan pemenrintah dan Pembangunan daerah (TP4D) Kejaksaan Negeri Bireuen”. Namun, warga mempertanyakan, ada tidaknya TP4D untuk untuk mengawasi proyek-proyek lainnya di Kabupaten Bireuen yang juga mengalami kendala dalam pembangunannya, apalagi pekerjaan yang masa kontraknya harus selesai Desember. Konon, pekerjaan  yang bernilai, mulai ratusan juta rupiah sampai  milyaran rupiah tidak memancangkan papan nama Proyek.” Contohnya, lihat saja di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga di Kabupaten dan Pekerjaan di dinas lainnya di Kabupaten Bireuen, bagaimana rakyat bisa tahu tentang pekerjaan tersebut,” ujar seorang warga Bireuen.

(Maimun Mirdaz)

 

Pos terkait