DAIRI | bongkarnews.com – Kisruh terkait persoalan antara PT. GRUTI dan masyarakat di Desa Parbuluan VI, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi ditanggapi secara serius beberapa elemen masyarakat dari komunitas pemerhati lingkungan di Kabupaten Dairi.
Diminta Perusahaan Gunung Raya Utama Timber Industries (GRUTI) yang beraktifitas di Kecamatan Parbuluan agar menghentikan aktifitasnya. Hal ini ditekankan agar tidak terjadi konflik horizontal dilapangan antara perusahaan dan warga.
Demikian ditegaskan Koordinator Forum Hijau Dairi, Yusuf Manik S.H, Selasa (17/12/2024) di Jalan Sisingamangaraja Sidikalang.
Manik menegaskan, keberadaan PT. GRUTI dikawasan konsesinya di Parbuluan VI sekitarnya, patut dipertanyakan apa kegiatannya disana,”untuk melestarikan hutan atau merusak hutan” katanya.
Jika PT. GRUTI di areal konsesinya tujuan merusak hutandan alamnya, menurut Manik, bisa dikhawatirkan sangat berdampak besar kepada lingkungan sekitarnya, termasuk kepada keselamatan warga masyarakat.
Informasi terkait penebangan kayu hutan secara membabi buta merupakan pelanggaran berat. Dan bila terbukti tindakan tersebut, wajib hukumnya dikenakan pidana berat sesuai dengan Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan serta Undang-undang No. 18 tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Kerusakan Hutan, tegas Manik.
Ditambahkannya, warga masyarakat saja dilarang masuk ke kawasan Hutan Lindung, apalagi perusahan besar yang notabene memiliki peralatan yang sangat modern, jelasnya. “Kerusakan hutan berpotensi terjadinya bencana alam seperti longsor besar, banjir bandang, juga kekeringan bagi masyarakat di Kecamatan Parbuluan khususnya dan juga masyarakat Sumbul sekitarnya”, jelasnya.
Ditegaskan Yusuf Manik lagi, jika PT. GRUTI di areal konsesinya memang merusak hutan harus segera ditutup demi kelestarian hutan dan lingkungannya, pungkasnya.
(bd.007)
