Yohni Anwar : Semangat Paguyuban Pasundan Perangi Kemiskinan

Medan,BN- Kepengurusan Paguyuban Pasundan Wilayah Sumatera Utara untuk periode 2017-2022 dibawah kepemimpinan DR Yohny Anwar, MM, MH resmi dilantik. Pelantikan tersebut digelar di Wisma Benteng Medan dengan dihadiri oleh jajaran Pengurus Besar (PB) Paguyuban Pasundan.

Pelantikan Pengurus Wilayah Pasundan Sumatera Utara ditandai dengan penyerahan Pataka oleh Ketua PB Paguyuban Pasundan Prof DR Didi Turmudzi, MSi kepada Ketua Pengurus Wilayah Paguyuban Pasundan Sumatera Utara DR Yohny Anwar, MM, MH.

Bacaan Lainnya

Hadir dilokasi pelantikan Pangdam I/BB Mayjen TNI Cucu Somantri, Plt Sekda Provinsi Sumatera Utara Ibnu Utomo, Wakil Walikota Medan Akhyar Nasution, perwakilan Kapolda Sumut dan pejabat lainnya.

Dalam sambutannya Yohny mengatakan  semangat dari paguyuban yang berdiri tahun 1913 tersebut yakni mengentaskan kemiskinan dan kebodohan merupakan hal yang masih terus harus diwujudkan hingga saat ini.

“Berusia 104 tahun tentunya kita harus terus menunjukkan peran kita ditengah masyarakat. Dan komitmen kita untuk memberantas kemiskinan dan kebodohan sudah ditunjukkan dengan berdirinya universitas Pasundan,” katanya.

Secara khusus di Sumatera Utara, ia mengatakan warga Sunda merupakan warga yang tidak asing lagi. Sebab, sudah ada sejak tahun 1850.

“Ini didasarkan dari penelitian akademis. Makanya di Medan ada jalan PWS dan Jalan Pasundan,” ujarnya.

Selama kehadirannya di Sumatera Utara dan hingga saat ini, Paguyuban ini menurutnya ingin terus dapat berperan dalam pembangunan terutama dalam memberantas kemiskinan dan kebodohan.

“Bersama dengan masyarakat dari suku lainnya, mari kita sama-sama memberikan sumbangsih dan peran dalam mengentaskan kemiakinan dan kebodohan di Sumatera Utara,” ungkapnya.

Sementara itu Ketua PB Paguyuban Pasundan, Prof DR Didi Turmudzi mengatakan dirinya sangat bangga melantik pengurus Paguyuban Pasundan yang pengurusnya berasal dari berbagai suku seperti yang dilantik di Sumatera Utara.

“Memang paguyuban ini bukan didasarkan pada pertalian darah, melainkan pendekatan kultur. Dimana siapa saja yang mencintai budaya Sunda dan pernah tinggal di Jawa Barat maka beliau adalah keluarga besar Paguyuban Pasundan,” sebutnya.

Secara khusus ia mewajibkan, bahwa seluruh warga Sunda di Sumatera Utara harus terlibat aktif dalam berbagai upaya untuk menjaga kesatuan NKRI. Warga Sunda dan suku lainnya menurutnya harus terus bersatu dalam membangun Indonesia.

“Jangan ada lagi yang membuat perbedaan suku sebagai pembatas untuk bersilaturahmi antara satu dengan lain. Persoalan kesukuan ini sudah selesai pada tahun 1928 lewat Sumpah Pemuda,” pungkasnya

Sementara itu Pangdam I /BB, Cucu Sumantri yang merupakan tokoh masyarakat Sunda di Sumtera  Utara sangat mengapresiasi kehadiran Paguyuban Pasundan yang telah lama berbuat dalam pembangunan di sumtera Utara.

“Hendaknya warga Jawa Barat dapat mewarnai pembangunan di Sumatera Utara sehingga keBhinekaan dapat berjalan dengan baik.Dimana kita harus menganut bertindak local namun berfikiran global”,ujar Cucu Sumantri.

Dimana , lanjutnya dalam bertindak dan bertingkah laku kita tidak lupa dengan kearifan lokal, tapi jika berfikir harus secara global dalam arti mendunia. (ndo)

 

Pos terkait