BATUBARA| bongkarnews.com – Jembatan gantung yang difungsikan warga sebagai sarana penyeberangan di Sungai Rindam merupakan aset yang paling berharga. Jembatan tersebut juga merupakan urat nadi perekonomian warga sekitar. Biasanya warga selalu melintasi jembatan tersebut ketika sedang mengangkut hasil panen, demikian juga halnya saat siswa siswi pelajar melakukan aktifitas ke sekolah serta warga yang hendak bekerja dan lain sebagainya. Itulah sebabnya jembatan yang menghubungkan Desa Mandarsah dan Desa Pakam Kecamatan Medang Deras sangat berarti.
Di tahun lalu, jembatan tersebut sempat mengalami kondisi yang cukup menghawatirkan. Sehingga untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa warga bergotong royong melakukan perbaikan sebisanya dengan alasan keamanan. Akhirnya pemerintah setempat tergerak dengan situasi tersebut. Sehingga pemerintah setempat menganggarkan biaya guna melakukan perbaikan yang serius atas dasar kondisi yang memang pantas untuk dilakukan perbaikan.
Akhirnya dua desa yaitu desa Mandarsah dan desa Pakam sepakat bersama sama melakukan perbaikan jembatan gantung itu, demi kemaslahatan warga. Dana pun dianggarkan untuk memperbaiki jembatan tersebut. Ratusan juta rupiah uang pemerintah digelontorkan untuk perbaikan jembatan.
Hingga akhirnya, jembatan gantung penyeberangan yang melewati Sungai Rindam itu pun berhasil direnovasi pemerintah setempat. Dengan demikian warga pun senang karena aset paling berharga bagi warga desa telah diperhatikan.
Kendati demikian masih ada juga sebagian warga yang kecewa atas pembangunan tersebut. Dimana menurut beberapa warga masyarakat menyebut, jembatan yang direnovasi dengan anggaran ratusan juta rupiah itu dikerjakan tidak sesuai dengan harapan. Hal ini disampaikan oleh inisial R kepada awak media ini.
Menanggapi hal tersebut awak media melakukan penelusuran atas informasi yang berkembang, Kamis (31/08/24). Dilokasi, terlihat memang benar jembatan tersebut ketika dilintasi pengendara motor masih terasa getaran yang cukup keras dan harus berhati hati saat hendak dilewati. Besinya pun terlihat berkarat karena korosi.
Untuk mengkonfirmasi akhirnya awak media coba menghubungi pihak pemerintah desa setempat, yaitu Kades Mandarsah dan Kades Pakam. Sayangnya hingga kini kedua kades tersebut belum dapat ditemui. Demikian pula saat dihubungi melalui telepon, awak media masih belum tersambung. Hingga kini Informasi yang berkembang di masyarakat masih belum terkonfirmasi oleh pemerintah setempat. Dan masih terus dalam penelusuran. Semua pihak tentunya berharap agar apa yang menjadi kekecewaan warga dapat terjawab.
(Suyanto)