Medan ,BN- Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi langsung menindaklanjuti keluhan warga Jalan Sutomo simpang Jalan Veteran, Kelurahan Gang Buntu, Kecamatan Banjir terkait banjir yang selama ini dialami. Drainase tersumbat di kawasan itu yang selama ini menjadi pemicu terjadinya banjir pun dinormalisasi.
Normalisasi dilakukan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan, Sabtu (28/4), sekitar pukul 21.00 WIB. Untuk mendukung normalisasi, Kadis PU Kota Medan Khairul Syahnan didampingi Plh Kabid Drainase Edi Zalman pun menurunkan 1 unit escavator mini, 1 unit mobil penyedot lumpur, 1 unit bechoe loader serta 7 unit dump truck.
Penyumbatan yang paling parah terdapat di bawah gorong-gorong. Akibat penyumbatan tersebut, drainase pun tak berfungsi. Begitu hujan turun, drainase tak mampu mengalirkan air menuju pembuangan. Alhasil air melimpah dan menggenangi jalan sehingga sangat mengganggu kelancaran aktifitas warga sekitar maupun masyarakat pengguna jalan.
Guna mengatasi penyumbatan, Syahnan pun menginstruksikan anggota untuk membuat lubang agar bisa memasuki gorong-gorong sekaligus mengatasi penyumbatan yang terjadi sudah sejak lama tersebut. Pembuatan lubang pun dilakukan dengan menggunakan alat jack hammer yang berfungsi untuk mengebor jalan.
Setelah lubang menganga, pembuatan lubang pun diteruskan dengan bechoe loader. Alat berat satu ini berhasil melebarkan lubang sehingga beberapa pekerja dapat turun dan memasuki gorong-gorong. Semula para pekerja menggunakan peralatan manual seperti cangkul serta penggaruk untuk membersihkan gorong-gorong yang tersumbat.
Namun upaya itu kurang maksimal, Syahnan pun menginstruksikan agar pembersihan menggunakan bechoe loader kembali. Seluruh material hasil pengorekan dibersihkan menggunakan excavator mini. Selanjutnya seluruh material hasil normalisasi yang dilakukan dibawa menggunakan truk.
Ketika lumpur bercampur sampah yang ada dalam gotong-gorong tak dapat tersebut bechoe loader, barulah Syahnan menurunkkan mobil penyedot lumpur. Proses kerjanya, selang mobil penyedot lumpur dimasukkan ke dalam gorong untuk menyedot lumpur penyebab penyumbatan.
Prsoes penyedotan pun berjalan dnegan lancar, hasil penyedotan langsung masuk dalam tangk i. “Pastikan lumpur bercampur tanah yang menajdi penyebab penyumbatan harus benar-benar brrsih. “Jika masih ada lumpur yang tersisa, penyumbatan akan terjadi kembali . Jadi sedot semua sampai bersih,” kata Syahnan.
Dikatakan Syahnan, penyumbatang terjadi karena gorong-gorong sudah cukup lama tidak dikorek sehingga lama kelamaan mengeras dan menyebabkan terjadinya sendimentasi. “Alhamdulillah setelah kita lakukan normalisasi, air sekarang sudah mengalir menuju saluran pembuangan MUDP (Medan Urban Developmen Project). Semoga normalisasi ini berhasil mengatasi banjir yang selama ini terjadi ,” harapnya.
Setelah normalisasi selesai dilakukan, Syahnan pun kembali menginstruksikan anggotanya untuk menutup kembali lubang yang dikorek tersebut. Sebab, dia tidak mau pasca pengorekan yang dilakukan mengganggu kelancaran arus lalu lintas. “Intinya, kita tidak mau mengatasi masalah justru meninggalkan masalah baru sesuai dengan pesan yang selalu disampaikan Bapak Wali kota,” pungkasnya. (ft)