TikToker “Banci” Hina Profesi Jurnalis,Wartawan:Kami Siap Tempuh Jalur Hukum

Padangsidimpuan | Bongkarnews – 

Jagat maya kembali diguncang sensas! Video viral di TikTok yang menampilkan seorang pria asal Tapanuli Selatan (Tapsel) dengan dandanan dan gaya kemayu, diduga keras melontarkan hinaan pedas terhadap profesi wartawan, kini berujung ancaman laporan polisi.

Bacaan Lainnya

Video singkat yang menampilkan TikToker tersebut langsung memicu amarah dari kalangan jurnalis di Sumatera Utara, khususnya wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel), dan warganet.

Dalam video yang diunggah oleh akun @InfoSumutViral, TikToker itu beraksi dengan gaya berlebihan sambil melontarkan kalimat yang dianggap merendahkan martabat wartawan.

Teks dalam video bertuliskan, “Kangkung comnut mamak bere menghina wartawan desa,” semakin memperkuat dugaan bahwa konten tersebut sengaja dibuat untuk meremehkan profesi jurnalis.

Sontak, kolom komentar langsung dibanjiri kecaman pedas. Warganet beramai-ramai mengecam aksi tersebut sebagai tindakan tidak terpuji yang tidak menghargai peran penting wartawan dalam menyampaikan informasi kepada publik.

Akun @lghiffari menulis dengan nada geram, “Menyangkut harga diri semua wartawan!” Sementara @wendi_nasution berkomentar, “Emang wartawan namargaji, tapi peran wartawan sangat bermampaat.”

Video yang telah ditonton ribuan kali ini memicu diskusi serius di kalangan insan pers. Sejumlah organisasi wartawan di Tabagsel dikabarkan tengah menyelidiki konteks dan maksud dari ucapan TikToker tersebut.

“Wartawan bekerja berdasarkan kode etik, bukan untuk dijadikan bahan lelucon murahan. Konten seperti ini berpotensi menimbulkan kesalahpahaman dan merusak citra profesi,” tegas seorang jurnalis senior di Padangsidimpuan.

Amarah Memuncak, Wartawan Siap Tempuh Jalur Hukum!

Tak terima dengan hinaan tersebut, sekelompok wartawan dikabarkan akan melaporkan dugaan penghinaan ini ke pihak kepolisian. Menurut mereka, postingan dengan narasi mengejek bahkan menghina profesi wartawan dengan sebutan ‘bodat’ yang berarti hewan atau binatang telah melukai harga diri profesi wartawan.

“Segera kita laporkan dugaan ini ke polisi, kita harap pelaku dapat ditindak tegas dan diberi sanksi!” ungkap salah seorang wartawan dengan nada kesal.(JH.Lubis/H.S.Pulungan)

Pos terkait