Pakpak Bharat, BN-
Bupati Pakpak Bharat, Dr Remigo Yolando Berutu M.Fin MBA, menyampaikan materi tentang strategi membangun daerah tertinggal di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara pada acara Seminar Regional Membangun Sumatera Utara Dari Pinggiran, Selasa pagi (29/11) lalu.
Bupati Remigo yang didampingi Ibu Dewi Remigo mampu memukau lebih kurang 300-an peserta dengan beragam kiat pencapaian kesejahteraan yang salah satunya dikenal sebagai konsep dua jari. “Saya tidak bisa secara cepat membangun kemandirian ekonomi masyarakat. Cara yang paling efektif adalah meminimalisir pengeluaran tiap keluarga menyangkut aspek pendidikan, kesehatan, kemudahan berusaha dan pinjaman tanpa bunga, serta beragam layanan publik lainnya agar beban masyarakat semakin berkurang. Inilah yang saya sebut dengan konsep 2 jari”, sembari memperagakan jemari kelingking dan ibu jari yang semakin merapat untuk ilustrasi menekan pengeluaran masyarakat Pakpak Bharat dihadapan Rektor USU, Prof Dr Runtung Sitepu yang diwakili oleh Sekretaris Majelis Wali Amanat USU, Fahmi Natigor Nasution SE MSc, Ketua Departemen Ekonomi Pembangunan, Wahyu Ario Pratomo SE Mec beserta para Dosen, narasumber Kepala Cabang BTN Medan, Slamet Purwadi beserta jajarannya, dan undangan lainnya.
Tak lupa beliau menularkan kepada sebagian besar peserta seminar yang merupakan calon-calon pemimpin bangsa bagaimana menghadirkan iklim kinerja untuk pencapaian pelayanan prima banyak melalui konsep Budaya Organisasi HOC (Hati, Otak dan Cepat) serta 7 nilainya yaitu, melayani, kerja sama, bersyukur, positif, saling menghargai, tanggung jawab dan tulus ikhlas. ”Ini semua berawal dari mimpi dan kalian adalah para penerus yang bisa menghadirkan kenyataan sebenarnya. This is time for youth (Ini saatnya buat para pemuda)”, tegasnya.
Kehadiran Bupati Remigo Berutu sebagai pembicara di USU jelas memberi inspirasi, sebagaimana diungkapkan Cut Mutia Fahira, mahasiswi angkatan 2016 Departemen Ekonomi dan Pembangunan USU. “Fikiran kami menjadi terbuka dan Bupati Pakpak Bharat dengan segala inovasinya memberi pencerahan bahwa masih banyak orang pintar dan baik yang peduli dengan masyarakat banyak”, ungkapnya.
Hal senada disampaikan Ketua HMD Ekonomi dan Pembangunan USU, Saydillah Isya Akbar, disebutkan bahwa mereka alasan menghadirkan Bupati Remigo sebagai pembicara karena memang mampu membawa Kabupaten Pakpak Bharat lepas dari ketertinggalannya. “Sangat puas dengan gaya penyampaiannya yang begitu membumi dan memudahkan kami untuk mencerna segala uraiannya. Beliaulah sosok leader dan bukan boss, yang jelas bergerak bersama untuk kemajuan”, tutur mahasiswa angkatan 2013 ini. Tak lupa beliau menyampaikan harapan untuk dapat melihat langsung kondisi Pakpak Bharat seperti yang diungkapan Bupati.
Ungkapan penuh apresiasi juga disampaikan Sekretaris MWA USU. “Sosok yang luar biasa. Seandainya 33 Kabupaten dan Kota di Sumatera Utara seperti beliau, niscaya Sumut akan segera bangkit”, ujar Fahmi Natigor Nasution. Menanggapi usulan BCG (Business, Campus, and Government) atau kerjasama triparit antara kalangan Bisnis, Kampus dan Pemerintah untuk memecahkan masalah peningkatan kesejahteraan, khususnya dari aspek perekonomian, sangat didukung sekali. “USU telah membuat MoU dengan kalangan Pemkab dan Pemko se-Sumatera Utara. Saya juga mengagumi ide beliau untuk pengembangan kampus negeri di Kabupaten Pakpak Bharat, dan akan disampaikan ke Rektor. Karena bagaimanapun kebijakan ini tidak sederhana mengingat PTN langsung dibawah komando Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi”, pungkasnya. (bp.007)