Proyek Pengadaan Mobiler Disdikporapar Dipertanyakan

BANYUASIN l bongkarnews.com – Bantuan Mobiler yang berupa Meja, Kursi dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Banyuasin ke sejumlah Sekolah Menengah Pertama Negeri pada tahun 2017 lalu diduga disimpan oleh Oknum Dinas dengan alasan yang belum jelas.

Informasi yang berhasil didapat dari proyek pengadaan mobiler itu bernilai pantastis sekitar Rp 18 Milyar dari APBD tahun 2017 lalu bahkan proyek ini sempat mendapatkan reaksi penolakan dan demo dari Gerakan Masyarakat Banyuasin Menggungat (GP-MBM) karena diduga ada oknum pejabat disdikporapar yang mendapatkan fee proyek tersebut.

Bacaan Lainnya

Menurut salah seorang guru SMPN yang ada di Banyuasin yang meminta identitasnya dirahasiakan mengatakan jika sampai saat ini pengadaan mobiler tahun lalu seperti meja dan kursi masih disimpan padahal saat ini sudah tahun 2018 dan setau saya mobiler ini agak mewah beda dengan pengadaan tahun sebelumnya dan semua ini bantuan dari dinas tahun 2017.

“yang pasti mobiler ini mubazir  jika tidak digunakan, sementara saat ini tahun anggaran 2018 sudah mau berakhir” jelas guru ini.

Sementara, salah satu aktivis di kabupaten Banyuasin Darsan kepada media ini Rabu Malam (13/09) mengatakan.

“Menyikapi perkembangan terkini terhadap proyek mobiler senilai 18 miliar ini kami sudah warning Disdikporapar pada saat aksi yang dilakukan oleh Gabungan Pemuda Masyarakat Banyuasin Menggugat (GP-MBM) setahun yang lalu dihalaman kantor Disdikporapar kab Banyuasin dan Ternyata benar dugaan kami kalau proyek ini pasti bermasalah karena mulai dari un-wizing sampai proses pekerjaannya di lapangan tidak transparan”, terangnya.

Lebih lanjut dikatakanya.

“disisi lain kapasitas PPKnya yaitu, oknum inisial B yang memegang proyek senilai 18 Milyar  ini kami meragukan kredibilitasnya karena mempunyai karakter yang hanya manis di mulut, sedangkan realisasinya tidak sesuai dengan yang dikatakan ke publik mulai dari kwalitas maupun kuantitas bahan yg digunakan”

Masih Menurut Darsan

“kami menduga telah terjadi “mark up” dalam kegiatan ini, bahkan terindikasi ada sebagian mobiler yg tidak dibagikan ke sekolah dengan kwalitas bagus akan dijual ke pihak lain dan Berkaitan dengan hal ini, kami akan segera melakukan orientasi ke publik dan secara resmi akan melaporkan ke penegak hukum guna melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap temuan ini” tegas Darsan.

Sementara itu Kepala Dinas Kominfo Banyuasin Erwin Ibrahim ketika dikonfirmasi Awak Media mengatakan.

“pihaknya akan melakukan cross chekk terhadap informasi itu dan akan menindak lanjutinya”. tegasnya (13/09).

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Olaharaga dan Pariwisata Banyuasin HM Yusuf Belum berhasil di konfirmasi. (MD)

Pos terkait