BIREUEN | BN – Mendalami perkembangan tahapan pilkada terhadap prilaku kandidat bersama timsesnya masing-masing dalam meraih dukungan rakyat, kini mulai memanas dan seru di Kabupaten Bireuen.
Ketua DPP PA Muzakkir Manaf (Mualem) diharapkan menjadi juru kunci yang mampu menetralisir suasana sebelum persepsi negative terhadap PA kian melekat dalam pikiran masyarakat Bireuen dan Aceh secara menyeluruh.
Harapan tersebut disampaikan Ramadhan yang akrab disapa Bello, anggota PA/KPA daerah II yang kini dipercayakan seorang koordinator lapangan pemenangan calon kepala daerah usungan PA untuk daerah dan kepala daerah tingkat Propinsi kepada Bongkar News Selasa 22 November 2016, seusai shalat zuhur di halaman meunasah Kulah Bate Kota Bireuen.
Menurut mantan pentolan GAM wilayah Bate Ie Liek Bello, tindakan sikut menyikut perkembangan dari suhu politik pilkada dengan saling tuding dan saling klaim lumbung pendukung yang muncul saat ini jika tidak segera disikapi atau dianggap nihil kemudian diabaikan, dipastikan akan menimbulkan semacam bumerang bagi pengambil kebijakan Partai Aceh sendiri.
“Disebabkan berbagai kata tudingan yang diarahkan terhadap tokoh-tokoh utama Partai Aceh yang berkaitan dengan hargadiri dan tingkat profesionalisme sosok pribadi dalam kemampuan memimpin, maka dari sekarang sepatutnya Muzakkir Manaf mengeluarkan pernyataan tegas tentang ranah yang pantas dipertahankan oleh pendukung Partai Aceh dan tingkat apasaja yang pantang dicatut oleh mereka pendukung kandidat dari non PA,” sebut Bello.
Bello juga menyatakan Harus Muallem Yang mengeluarkan Statemen, mengingat sosok Muzakkir Manaf masih sangat dihero-herokan oleh sejumlah timses lain terutama dari golongan mantan anggota PA/KPA yang sekarang telah mengambil sikap hengkang dari lembaga pemersatu para mantan combatan GAM, lalu berangkat hijriah menjadi bagian tim pemenangan kandidat calon bupati lainnya.
“Faktanya sungguh Ironis, disatu sisi mereka beralasan kalau tindakan mengalih pendirian disebabkan ulah petinggi PA yang sudah bersikap plin-plan atawa begana- begini dalam mengambil suatu kebijakan. Bukan saja mengucapkan “sayonara” terhadap lembaga kebanggaannya terdahulu, namun memproklamirkan diri siap bermusuhan demi memenangkan kandidat yang diyakini bakal muncul menjadi “Sangkuriang” dalam arena rebutan jumlah suara dalam pilkada priode awal 2017 mendatang.
Namun siiring menapaki masa tahapan sejumlah anggota timses terutama dari orang-orang pendukung Ruslan M Daud tetap mengakui dan menganggung-agungkan nama besar Muallem yang sesungguhnya adalah Mbah perdana nya dari Partai Aceh,” ungkap Bello.
Mantan pentolan GAM yang sangat pro aktif memperjuangkan kemenangan pasangan Khalili – Yusri untuk Bupati Bireuen ke 5 (termasuk Bupati Plt Hamdani Raden) ini juga mengupayakan keunggulan jumlah suara bagi Muzakkir Manaf (Muallem) untuk menjadi Gubernur Aceh mendatang. Semoga saja Muallem menyadari dan merasa peka menampung harapan anggota tim dan pendukung kemenangan sosok yang diusung Partai Aceh di Kabupaten Bireuen sekaligus untuk tingkat Propinsi.
Diuraikan pula, tindakan yang digunakan para timses terutamanya mereka yang awalnya tergolong salah satu anggota Lembaga PA/KPA sering menggunakan cara menyolok dan berlebihan bagi kandidat lawan tanding.
“Malah semakin sering ditemukan uraian kata negative oleh nitizen, dalam bentuk mengecam dan menghina seperti penyampaian bahasa menghina dan meremehkan orang lain sebagaimana pernah diberlakukan terhadap sosok Ktua PA/KPA Bireuen Darwis Djenieb baru-baru ini, menyangkut menanggapi pemberitaan media terkait ajakan memenangkan kandidat calon kepala daerah yang diusung Partai Aceh.
Seyogianya terhadap Bang Darwis Djenieb, tidak sepantasnya kata kecaman seperti itu dialamatkan, setidaknya kita harus ingat bahwa Bang Darwis itu merupakan salah seorang sosok Pejuang Aceh, dan orang yang sudah kita tuakan,” tandas Bello, yang saat itu diapit dua rekan sejawatnya Fauzi Ujong Blang dan Iwan Panyang.
Diuraikan, pernyataan berlebihan khusus dari orang-orang pro Ruslan selama ini terhadap sosok serta inti yang tertuang dalam AD/ART Partai Aceh dihujat dengan begitu leluasa tanpa bantahan. Begitupun menyangkut pengunaan seragam satgas,atribut, juga kata-kata yang tertera pada lembaran spanduk yang sengaja dicantumkan PA/KPA wilayah Bate Ie Liek, meskipun orang-orang yang dimaksud itu sebelumnya sudah menyatakan diri mundur dari lembaga PA/KPA.
Semua embel-embel yang dikenakan dirancang semirip mungkin dengan corak dan motif khas milik Partai Aceh. Keadaan tesebut membuat masyarakat menjadi bingung oleh karena apa yang selama ini diperlihatkan tim Ruslan dalam pertemuan dengan masyarat diberbagai kecamatan sangat bertolak belakan dengan informasi yang mencuat sebelumnya, bahwa Partai Aceh tidak lagi memilih nama Ruslan M Daud untuk usungannya dalam pilkada 2017 mendatang.
Ditegaskan pula, semua bentuk trik yang dimainkan tim pemenangan kandidat lain baik langsung ataupun tidak masih berlangsung mulus tanpa ada pihak yang protes.
Sikap itu kami pertahankan karena patuh kepada arahan Ketua PA DPW Bireuen Darwis Jeunieb yang pada saat memasuki tahapan pilkada dalam pertemuan di Kantor Partai Aceh Dpw Bireuen meminta tim pemenangan kandidat PA untuk berlaku santun dalam bekerja menggarap dukungan, menjunjung tinggi kedamaian serta mengedepankan keamanan bagi masyarakat.
Kendati demikian, sikap dan perlakuan yang terus menerus membuli dan meremehkan keberadaan tim pendukung PA dikhawatirkan akan menimbulkan cara tanggap lain bagi anggota tim yang masih berusia muda.
Karena alasan demi tidak sampai terjadinya konflik yang berlanjut dengan sentuhan fisik inilah sehingga kami pihak PA Bireuen menilai pernyataan tegas dari Muzakkir Manaf (Muallem) terutama terkait line batas yang patut kami pertahankan, tanpa harus membiarkan dicaplok pihak lain untuk kepentingan kandidat usungan non PA dalam kepentingan pilkada mendatang.
“Sikap memohon langsung kepada Muallem melalui media begini juga kami simpulkan setelah berkoordinasi dengan rekan-rekan senior dilapangan, tanpa menafikan keberaan petinggi PA lainnya dalam lingkup wilayah Bate Ie Liek.
Tujuan utama kami justru untuk menghindari kelanjutan pernyataan yang tersusun dengan kata sinis yang diarahkan terhadap sikap Bang Darwis dalam memimpin anak buah, yang tentunya akan membuat kami dari anggota PA/KPA yang tersebar di seluruh sagou hilang kesabaran lalu bangkit menantang tim pendukung kandidat lainnya,” demikianlah tandas Ramadhan alias Bello menyudahi pernyataannya.(Roesmady)