Mengenang Korban Gempa Aceh 2016 Mahasiswa Almuslim laksanakan shalat Ghaib

 

BIREUEN | BN – Sikap peduli serta rasa suka & duka antar sesama dalam mengenang ratusan korban gempa di Aceh 7 Desember lalu disikapi ratusan mahasiswa Almuslim dengan melaksanakan shalat ghaib dimushalla Kampus Timur Kampus Almuslim Jum’at 16 Desember 2016.

Bacaan Lainnya

Seusai melaksanakan shalat ghaib ratusan hamba Allah yang terlihat kusyu’k membentangkan tangan memanjatkan do’a bersama terhadap korban gempa bumi terutama di Kabupaten tetangga Pidie Jaya dan Samalanga yang alunkan oleh imam Nazaruddin Paloh gadeng.

Tak terkecuali dari unsur mahasiswa, pegawai adm, puluhan dosen plus sejumlah pimpinan teras Almuslim juga ikut  berbaur  memenuhi barisan saf, memanjat do’a yang dilengkapi tausiah yang disajikan pemuka agama Tgk Nazaruddin Paloh Gadeng Aceh Utara.

Dalam uraian tausiahnya Tgk Nazaruddin meriwayatkan, jikalau Allah berkehendak bagi sesuatu kaum maka tidak ada satu kaum pun yang mampu menolaknya, seperti bencana gempa bumi yang telah menimpa ratusan saudara kita  terjadi baru-baru .

Dimaknai Tgk Nazaruddin, bahwa kejadian gempa bumi merupakan suatu teguran dari Allah SWT agar manusia tidak lalai dengan perlakuan maksiat diatas muka bumi ini.

“Oleh karenanya terhadap kita yang masih diberikan umur panjang,  harus selalu  sadar untuk intropeksi diri terhadap teguran tersebut, karena teguran yang diberikan Allah  dan menimpa seseorang, belum tentu mengarah terhadap orang yang membuat kesalahan saat itu,  namun bisa saja menimpa orang lain disekitar kita,” ungkap ulama dari Kota Lhokeumawe itu.

Selanjutnya beliau menambahkan,  dari cobaan Allah tersebut dapatlah diambil suatu hikmah agar kita tafakkur dan segera merubah perilaku selama ini untuk segera melakukan perbuatan yang diridhai Allah SWT

Pencetus program pelaksanaan shalat ghaib dalam kalangan mahasiswa plus dosen Almuslim,  Dra.Zahara,MPd yang menempati posisi sebagai Dekan FKIP Almuslim kepada BongkarNews Jumat 16 Desember 2016 diseputaran Kota Matang Glumpang Dua mengatakan, program tersebut  diprakarsainya untuk menjadi suatu bentuk pembelajaran bagi mahasiswa dalam memaknai setiap cobaan Allah terhadap hambanya.

“Dengan adanya nasehat qalbu berupa  tausiah semoga bisa menjadi pencerahan bagi mahasiswa dan kita semua,” demikian tandas dosen senior dan kreatif  di Almuslim, Peusangan Kabupaten Bireuen,  Dra Zahara MPd. (Roesmady)

Pos terkait