MEDAN I bongkarnews.com- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan menggelar debat kandidat putaran pertama di Hotel Grand Mercure Angkasa Medan, Sabtu (7/11).
Dalam debat ini pasangan Akhyar Nasution-H Salman Alfarisi menegaskan jika warga Kota Medan termasuk para pelaku UKM di Kota Medan sudah melek teknologi. Hal ini dibuktikan ketika ia memesan masker pada masa Covid-19, pelaku usaha tumbuh signifikan di mana mereka memasarkan produknya keluar kota menggunakan online (digital).
Hal ini dibuktikan kalau warga Medan khususnya para pelaku UMKM sudah melek digital. “Jadi salah kalau ada yang menuding warga Medan tidak atau belum melek digital. Digitalisasi di Medan sudah terjadi dan bukan barang aneh lagi,” ungkap Akhyar Nasution yang merupakan petahana.
Lebih lanjut Plt Walikota Medan ini juga menyampaikan untuk mengatasi pengangguran di Kota Medan yang meningkat di masa pandemi Covid-19 ini, ia akan memaksimalkan program kedai berkawan dengan meningkatkan kualitas masyarakat.
“Ke depannya kita akan melahirkan ribuan industri startup dengan berkoordinasi dengan melibatkan institusi struktural,” ungkap calon Wakil Walikota Medan H Salman Alfarisi menimpali.
Mereka juga akan membenahi fasilitas kesehatan yakni Puskesmas sebagai ujung tombak di masyarakat guna mengatasi pandemi Covid-19.
Terkait Kota Medan 2019 disebutkan salah satu kota terjorok itu disebabkan pengolahan sampah di TPA Medan masih menggunakan metode lama belum sanitary landfield.
“Kedepanya, kita akan ubah pengolahan sampah di TPA dengan model sanitary landfield sehingga Medan tidak akan mendapatkan predikat Kota terjorok lagi,” paparnya sembari menyampaikan mereka juga akan mereduksi sampah menjadi briket dan arang.
Terkait masyarakat Medan Utara yang masih terpuruk mereka akan mengembangkan penangkapan ikan dengan sistem rumpon untuk meningkatkan penghasilan nelayan di kawasan itu. Kemudian melakukan pengembangan teknologi paska penangkapan sehingga memberikan nilai tambah bagi nelayan kita.
Terkait industri di kawasan Medan Utara, ia menyatakakan saat ini kewenangan Pemko Medan sangat kecil khususnya terkait perizinan dan pajak yang semuanya sudah diambil alih pusat. Terlebih pasca ditetapkannya UU Omnibuslaw (Cipta Kerja) yang mengkebiri kewenangan daerah.
Hal senada juga disampaikan Salman Alfarisi di mana dengan ditetapkannya UU Omnibuslaw menambah menambah trauma masyarakat buruh dan pekerja.
Dalam kesempatan itu, Akhyar Nasution juga menyampaikan dalam pemberantasan narkoba, Kota Medan akan membentuk Badan Nasional Narkotika (BNN) Kota Medan. “Kita sudah menyiapkan anggaran Rp 5 miliar untuk ini,” ungkapnya.
Sebelumnya saat membuka debat yabg terdiri dari enam sesi ini, Ketua KPU Kota Medan Agussyah Ramadhani Damanik mengucapkan terimakasih kepada berbgai pihak sehingga kegiatan “Debat Kandidat Putaran Pertama Pilkada Medan” ini bisa berlangsung secara live lembaga penyiaran swasta nasional.
“Saya berharap seluruh warga Medan menonton acara debat ini agar bisa mencermati pasangan calon yang akan dipilihnya,” ungkapnya sembari mengajak masyarakat mencermati debat ini dan mengikuti nya hingga akhir.
Kegiatan debat ini dihadiri Ketua Bawaslu Kota Medan Payung Harahap bersama Komisioner Bawaslu lainnya Taufiqurrahman, para Komisioner KPU Medan Zefrizal, Nana Minarti dan Edi Suhartono, Sekretaris Nirwan serta Kasubbag Hukum Nazrul Nasution.
Debat kandidat putaran pertama ini berjalan lancar dengan protokol kesehatan Covid-19.(ndo)