BONDOWOSO,BN- Dinas Pendidikan Kabupaten Bondowoso Gelar Acara Sarasehan yang di pimpin langsung oleh Bupati Bondowoso Drs.H.Amin Said Husni, salah satu upaya untuk melestarikan bahasa daerah, Pemkab Bondowoso melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) menggelar acara Sarasehan Pelestarian dan Pengembangan Bahasa Daerah Jawa dan Madura di Education Development Center (EDC), Selasa (15/11/2016).
Dalam sambutannya, Bupati Bondowoso, Drs H Amin Said Husni mengatakan bahwa sarasehan kali ini bukan hanya untuk melestarikan bahasa daerahnya saja, melainkan sekaligus melestarikan dan mengembangkan kebudayaan yang berada dibalik bahasa itu sendiri.
“Memang bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu bangsa, tetapi hendaknya bahasa daerah jangan sampai hilang dan punah,” ungkapnya.
Menurut beliau,faktor yang paling berpengaruh dalam hilangnya bahasa daerah, salah satunya adalah pernikahan antar suku.
“Mereka yang menikah antar suku akan lebih sering menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-harinya. Sehingga lama-kelamaan bahasa induk atau bahasa daerah yang mereka miliki akan hilang dengan sendirinya,” ujarnya.
Bupati juga menambahkan, urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota juga merupakan salah satu faktor hilangnya bahasa induk tersebut.
“Kehidupan kota yang mayoritas penduduknya menggunakan bahasa Indonesia, juga salah satu faktor hilangnya bahasa daerah. Dengan begitu, mereka dipaksa untuk berbahasa nasional,” tambahnya,” pungkasya.
Senada dengan Bupati Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bondowoso Dra Hj Endang Hardijanti saat di konfermasi beberapa media mengatakan,adanya acara sarasehan tersebut agar supaya bahasa kita tetap ada dan nantinya bagi lembaga sekolah akan ada guru tersendiri di masing masing bahasa , ” nantinya di setiap lembaga atau Sekolah akan ada pendidik guru di masing-masing Bahasa,” tuturnya.(TK)