BIREUEN | BN – Korban musibah gempa bumi 2016 di Propinsi Aceh yang melanda area Kabupaten Pidie Jaya dan Kecamatan ujung barat Kabupaten Bireuen terus mendapat kepedulian warga sedaerah, Propinsi sekaligus senusantara turut berduka terhadap nasib duka keluarga yang terkena musibah yang kini berada ditempat pengungsian.
Rasa solidaritas insane sebangsa kian menggema hingga timbul rasa keprihatinan warga untuk berbuat memberi kepedulian dalam bentuk apapun terhadap warga yang terkena musibah. Berbagai persatuan dan lembaga komunitas pun tampil ambil bagian untuk peduli.Nuansa tersebut juga tergambar lewat kiprah sejumlah organisasi peduli yang berdatangan kelokasi duka dengan menyediakan beragam jenis kebutuhan harian terhadap warga yang dilanda musibah.
Tak terkecuali tindakan nyata yang diperlihatkan kaum muda anak kampus yang tergabung dalam lembaga pemersatunya. Kendati generasi kampusan itu masih diraymoudht bermacam tugas silabus demi memenuhi nilai standar angka kredit setiap mata kuliah, namun terkait aksi sosial, merekapun ambil bagian melakukan sesuatu untuk meringankan warga yang sedang berduka..
Sumbangan yang terhimpun dari hasil ketukan nurani warga sekitar yang digarap oleh kaum mahasiswa disejumlah titik lokasi strategis jalan utama, merupakan kelompok mahasiswa kreatif dibawah payung lembaga Gabungan Almuslim Peduli (GAP) merupakan organisasi kemanusiaan salah satunya yang berkarya dan berupaya mendapatkan persediaan kebutuhan utama dan mendesak begi korban gempa berkekuatan 6,5 skala ritcher di dua kabupaten dalam Propinsi Aceh.
Puluhan mahasiswa/i aktif Almuslim Bireuen, Aceh yang bernaung dibawah payung organisasi sosial anak kampus berlebel “GAP” menjalankan aksi sosialnya sebagaimana kiprah yang diharuskan oleh uraian AD/ART yang ada.
Untuk rencana kunjungan kali kedua, Gerakan Almuslim Peduli (GAP) rencananya akan menyalurkan bantuan untuk korban gempa di Pidie Jaya dan Samalanga, Minggu 11 Desember 2016. Kunjungan kelompok mahasiswa yang tergabung dalam GAP akan hadir dengan membawa barang-barang logi0stic, dan rencananya anggota GAP akan meluncur menggunakan tiga mobil Pickup untuk tinggal di sana demi membantu masyarakat sekitar kawasan gempa.
Selama empat hari, GAP melakukan penggalangan dana di beberapa titik pusat keramaian di Kabupaten Bireuen yang meliputi kecamatan peusangan, kecamatan Gandapura, kecamatan Makmur, kecamatan Jangka dan kecamatan Peusangan selatan serta Perumahan warga setempat dan beberapa tempat lainnya.
Dana yang terkumpul mencapai hingga 24 juta lebih, serta beberapa kebutuhan sekolah. Dana tersebut akan digunakan untuk membe.“Pembagian bantuan ini nantinya akan disisir ke beberapa pemukiman warga yang belum maksimal mendapatkan bantuan secara langsung,” ungkap Basyir, selaku koordinator Lapangan.
Menurut mahasiswi cerdas dan peduli, Nyak Raika Najmi, yang juga merupakan Presiden Mahasiswa (PEMA) Umuslim, mahasiswa yang melakukan galang dana tersebut merupakan gabungan dari seluruh Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) Kampus serta Mahasiswa Umum lainnya.
“Gerakan Almuslim Peduli (GAP) merupakan aksi cepat tanggap segala bencana. Ini juga merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat yang merupakan amanat dari Tri Darma Perguruan Tinggi,” rangkai Nyak Raika.
Presiden Mahasiswa juga mengucapkan terimaksih sebanyak-banyak nya kepada seluruh elemen Masyarakat (Ormas) dan Mahasiswa yang telah ikut serta berpartisipasi baik secara langsung maupun tidak langsung, materil maupun inmateril.
“Perbuatan baik ini sangat di butuhkan oleh saudara-saudara kita yang sedang terkena musibah, perbuatan mulia seperti ini hanya dapat dibalas oleh Allah Swt. Harapannya semoga keluarga yang di tinggalkan tabah dalam menghadapinya cobaan ini.” Demikian ulasan Nyak Raika. (Roesmady/Real)