Panton Labu – SADIS!!! Efefrem Niron masih koma dan dirawat di salah satu rumah sakit. Kondisinya memprihatinkan. Pria yang tinggal di Unit-V Desa Babussalam, Kecamatan Baktiya, Kabupaten Aceh Utara, ini merupakan korban penganiayaan.
Tubuhnya dibanting ke aspal, dipijak-pijak, babak belur hingga info diterima kepalanya sampai mengeluarkan darah. Siapa yang menganiaya laki 30 tahun itu? Rupanya, tindak kesadisan yang membuat korban kritis itu dilakukan sekelompok preman kampung bermukim di Desa Lhok Merbo, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara.
Ya, preman kampung itu dikomandoi seseorang disebut-sebut ‘Meurante’ alias SU. Begitulah preman itu biasa disapa warga sana. Peristiwa aksi main hakim sendiri yang didera Efefrem terjadi pada Senin (25/5/2020).
Tempat kejadian perkara (TKP) di kampung sang preman sendiri (Desa Lhok Merbo, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara-red). Keterangan diperoleh, saat itu korban Efefrem Niron mengenderai mobil Kijang Innova BK 1087 KG dari kota Panton Labu menuju Desa Babussalam.
Bertepatan di Desa Lhok Merbo, tak disengaja mobil yang dikenderai korban menyerempet seorang bocah diduga keponakan preman gampong kelompok Meurante tersebut. Efefrem yang merasa bersalah langsung turun dari mobil dan memberi pertolongan kepada bocah tersebut.
Pun kondisi bocah hanya luka lecet di bagian tangan dan tidak membahayakan, tapi Efefrem tetap bertanggung jawab. Hanya saja, niat baik Efefrem berbuah petaka. Seketika preman gampong Muerante bersama kelompok menyerbu Efefrem.
Bringas, mereka memukuli Efefrem secara membabibuta. Bakk…bikk…bukk…Efefrem dihajar habis-habisan. Meurante, preman gampong yang kerap berkeliaran tersebut kabarnya mengeroyok Efefrem bersama adiknya. Yakni Hamid, Hamdani alias Tgk Nie, Mahdi, Murtala, Mawar dan Dun.
“Dia (Efefrem-red) dipukul, dipijak, kepalanya berdarah-darah. Kami lihat juga korban tak sadarkan diri,” ujar salah seorang saksi mata kepada wartawan, kemarin.
PENYELIDIKAN
Terpisah, Kapolres Aceh Utara, AKBP Trihadiyanto S.I.K melalui Kasatreskrim AKP Adhtya Pratama SH kepada wartawan, membenarkan kejadian tersebut.
“Kasusnya sedang dalam penyelidikan dan kita sedang kumpulkan bukti-bukti dan saksi. Mohon sabar ya,” kata Kapolres Aceh Utara, Rabu (27/5/2020).
Sumber lain dihimpun
menyebutkan, preman gampong kelompok Meurante selama ini memang sangat meresahkan masyarakat daerah itu.
Malah tiga bulan lalu, kelompok ini juga pernah memukul mantan Ketua DPRK Aceh Utara Jamaluddin alias Mualem Jamal. Namun hingga kini kasus pemukulan eks legislator itu belum ada penyelesaian secara hukum.
Tokoh masyarakat serta aparatur Desa Lhok Merbo Tanah Jambo Aye menyatakan sangat menyesalkan sikap kelompok Meurante yang menganiaya orang lain di desanya. Pasalnya, Meurante dan kelompoknya bukanlah warga desanya.
“Mereka sudah mencemarkan nama baik desa kami. Untuk itu kami mengharapkan agar pihak kepolisian mengusut tuntas kasus itu,” tandas Mauliadi, Geusyik Lhok Merbo-Aceh Utara. (54-yu/Saq)