MEDAN I bongkarnews.com-Aliansi simpatisan Partai Demokrat mendatangi gedung DPRDSU untuk menolak pergantian antar waktu (PAW) Hj.Meilizar Latif yang menggantikan Parlaungan Simangunsong , Senin (4/7).
Sementara di gedung sendiri DPRD Sumut sedang melaksanakan rapat paripurna pelantikan 2 anggota pergantian antar waktu (PAW) Meilizar Latif dan Akhiruddin dari Partai Demokrat dan PKS
Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting menyampaikan Melizar Latif dilantik menjadi anggota Komisi E, dan Akhiruddin Komisi B.
Dalam aksinya pengunjuk rasa meminta dengan keras menolak Hj.Meilzar untuk dilantik dikarenakan masih tersangkut kasus suap mantan gubernur Sumut, Gatot Pudjonugroho.
Mereka meminta DPP Partai Demokrat mengambil keputusan objektif dengan adanya perkara hukum yang melibatkan Hj Meilizar Latif.
” Pelantikan Meilizar Latif menjadi anggota DPRD Sumut sangat tidak etis dan menciderai demokrasi yang sedang dibangun”, ujar Kordinator aksi Zahwa Ritonga.
Dia juga meminta KPK segera menetapkan tersangka baru kasus suap mantan Gubernur Sumut, Gatot Pudjonugroho yang tersisa 36 orang dari 100 orang tersangka periode 2009-2014 yang mana 64 orang dan sedang menjalani hukuman , serta menangkap oknum yang menjadi donatur suap karena memberikan pinjaman uang untuk menyuap anggota dewan.
Dalam hal ini juga diminta Gubernur Sumut dan Pimpinan DPRD Sumut segera membatalkan pelantikan PAW Meilizar Latif.
Salah satu peserta unjuk rasa menilai tindakan Meilizar Latif dengan menerima PAW sudah mengangkat batang terendam yang selama ini sudah redup di tangani KPK.
” Kita harapkan KPK harus tegas dengan mengangkat kembali dengan menahan tersangka yang belum merasakan dinginnya jeruji bui”, tegasnya lagi.
Terlihat , lanjutnya Meilizar seakan- seakan menantang KPK dimana seorang tersangka bisa lolos dan dilantik lagi menjadi dewan yang terhormat.
Sementara itu Meilizar Latif saat dikonfirmasi terkait aksi unjuk rasa menganggap biasa dalam berdemokrasi.
” Biasa dalam berdemokrasi menyampaikan aspirasi”, ujar Meilizar dengan senyum .( ndo)